Popolo, telah memiliki tiga outlet di Bogor. Ketiganya memiliki karakteristik berbeda, mulai dari nuansa modern di Bogor Tengah, rumah kaca di Sentul dan terakhir sentuhan homey di Bogor Barat. Dua outlet di Bogor Tengah dan Sentul pernah saya coba, tinggal yang terakhir di Yasmin, Bogor Barat. Karena cukup penasaran, daerah nun jauh disana pun akhirnya saya jabanin. Ditemani suhu kopi seantero ibukota dan sekitarnya, akhirnya saya sampe juga kesini.
Benar, outlet Popolo disini sangat homey, karena memang menyulap sebuah hunian mewah menjadi coffeeshop yang lokasinya agak mojok. Patokannya adalah Giant Yasmin, lalu belok kiri melewati Gedung Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai, belok kiri lagi terus belok kanan. Bisa banget disebut sebagai hidden gem, karena memang agak ngumpet.
Area teras langsung menyapa saya dengan aneka pohon hijau baik besar maupun kecil. Untuk kawasan merokok, tampaknya disini terasa asri dan sejuk. Masuk kedalam suasana hangat menyambut layaknya sebuah living room di rumah nenek. Disini ruangan dibiarkan begitu saja tanpa adanya sekat, hanya mereka meletakan berbagai macam furnitur agar terlihat tidak monoton. Sebuah tangga melingkar khusus menuju ke kantor kafe ini tampak instagenic sekaligus menjadi ornamen yang dominan.
Ice Nutella (Rp.33.000,-) minuman dingin tapi tak sedingin sikapnya kepada ku ini hanya terdiri dari nutella yang diaduk bersama susu dan diberi tambahan es batu. Kredibilitas Nutella sih udah engga perlu lagi diragukan, karena udah pasti enak mau dijadiin apa aja, buat olesan roti atau makanan bisa, dibuat jadi minuman juga bisa. Begitupun dengan Popolo, mereka meracik mba minuman Nutella begitu nikmat, tidak kemanisan dan milky nya dapet.
Japanese Cold Brew (Rp.32.000,-) kopi seduh manual yang juga bersuhu dingin ini menggunakan beans yang berasal dari daerah Kaliangkrik dan sepertinya pure arabica. Ternyata pas disesap perlahan karakter asemnya tuh kuat banget dan langsung nyegerin seluruh rongga mulut. Intensitas rasa kopi ini sangat bold dan dari awal hingga akhir selalu tampil prima, tak menurun atau lumat oleh aftertaste dari sesapan sebelum-sebelumnya. Sungguh saya langsung jatuh cinta dibuatnya.
Sebagai temen nongkrong nyaman kali ini, selain kedua minuman tadi, saya pun memesan Risol Ragout (Rp.13.000,-) dan Portuguese Egg Tart (Rp.18.000,-) ukuran risol sih seperti pada umumnya, pun dengan cita rasa yang dihasilkan. Isian sayuran yang diolah dengan sejenis adonan creamy, membuatnya terasa lembut dan gurih. Sedangkan cemilan satunya lagi, Portuguese Egg Tart, tersaji dalam keadaan hangat karena memang dipanaskan terlebih dahulu sesaat sebelum dihidangkan. Kalau dibeberapa tempat kue ini terasa amis, tapi disini tidak. Sensasi telurnya sangat terasa tapi engga amis sama sekali. Enak...