Kalau menyebut kawasan Puncak di Bogor, pasti salah satu hal yang langsung teringat adalah Restoran Rindu Alam yang legendaris itu. Restoran ini sudah berdiri sejak tahun 1980-an. Sebelum adanya tol Cipularang di awal tahun 2000-an dan pilihan jalur Bandung - Jakarta hanya bisa lewat Puncak, Restoran ini tak pernah sepi pengunjung. Selain karena makanannya yang enak, view pemandangan alam yang indah menjadi nilai jual utama dari restoran ini. Namun pada pertengahan tahun 2016, muncul berita bahwa Restoran Rindu Alam ini akan segera ditutup di tahun 2017 karena tanah tempat berdirinya restoran tersebut akan diambil kembali oleh Pemda Jawa Barat. Mendengar berita ini, saya dan kedua orangtua saya segera merencanakan trip untuk mengunjungi sekaligus melepaskan rindu dengan restoran yang banyak menyimpan kenangan ini.
Pada kunjungan kali ini, kebetulan hujan sedang agak deras turun di kawasan Puncak sehingga sangat berkabut. Sedih sekali tidak dapat menikmati pemandangan indah dari restoran ini. Namun setidaknya dapat mengobati kerinduan akan sejuknya kawasan Puncak. Tidak banyak yang berubah dari Restoran ini. Plang nama restoran masih berwarna hijau tosca, begitu pula dengan design interior. Namun karena saat itu sedang hujan, kondisinya terasa sangat lembab ditambah ada beberapa tempat yang bocor sehingga lantai harus dipel.
Beralih ke makanan, saya segera memesan menu favorit sejak kecil, yaitu nasi goreng dadar gulung. Namun sayang sekali, saya merasa banyak terjadi perubahan rasa. Rasa nasi goreng nya agak hambar. Begitu pula dengan sop buntut yang dipesan ibu saya, selain kuahnya agak hambar, beberapa dagingnya agak alot. Kami juga memesan nasi timbel komplit dan sate ayam. Untuk kedua menu ini, rasanya masih ok.
Sebenarnya agak kecewa dengan penurunan beberapa kualitas di Restoran ini karena saya memiliki kenangan masa kecil yang sangat indah dengan tempat ini. Namun hal ini masih dapat dimengerti mengingat statusnya yang akan segera ditutup. Mungkin para pekerja dan chef nya pun sudah demotivasi.
Hingga saat ini, saya pun tidak tahu keputusan akhirnya apakah memang akan tetap ditutup di tahun 2017 ini atau tidak. Namun jika pemilik restoran dan Pemda Jawa Barat menemui titik tengah dan memutuskan agar restoran ini tetap dibuka, harapan saya semoga kualitas dan rasa makanan dapat segera diperbaiki, at least sama dengan jaman dahulu. Namun jika tetap akan ditutup tahun ini, setidaknya ada kenangan manis bahwa once upon a time, there was a nice and legendary restaurant in Puncak that full with beautiful memories.
IG Reviewer: rinnikania
Menu yang dipesan: Nasi Goreng Dadar Gulung, Nasi Timbel Komplit, Sate Ayam, Sop Buntut
Tanggal kunjungan: 13 Februari 2017 Harga per orang: < Rp. 50.000
Siapa sih yang nga tahu Rindu Alam Restoran, Restoran dari zaman baheula yang sudah ada di puncak sebelum bermunculannya restoran2 lain yang ada di sekitar puncak....
Kalau ke sini selain pesan Sate Ayamnya selalu pesan Campur Sari yang merupakan campuran Ayam, Udang, Dendeng, Telor, Ikan Teri, Pete & Sambal Ijo...
Yang menariknya dari makanan ini adalah Pete nya nga dikupas lagi masih sama kulit2nya dimasak menjadi 1 dengan bahan2 yang lainnya...Enak, Seru & Kenyang untuk makanan ini...
Suasana restoran masih sama seperti yang dulu yang sangat indah pemandangannya cuma yang nga sama harga makanan2nya aja yang terus naik mengikuti BBM...
Menu yang dipesan: Sate Ayam, Campur Sari
Tanggal kunjungan: 11 April 2016 Harga per orang: < Rp. 50.000