Dulu pernah mencoba datang ke Signora Pasta Cireundeu pas lagi liburan Lebaran tapi tutup, terus belum mencoba lagi karena jauh dari rumah.
Nah kebetulan pas lagi lewat Pangrango melihat resto ini. Saya dan Darsehsri Handayani pun menyempatkan mampir jelang malam.
Nuansa Italia kental banget pada resto ini. Selain banyak gambar pemandangan dan pesohor Italia, disetel lagu-lagu lawas dalam bahasa Italia. Betah saya soalnya tahu beberapa lagu itu. Kalau boleh request, setel dong lagu-lagu penyanyi Italia masa kini.
Saya dan teman pesan pizza capricciosa (110 ribu, 1 dari 4 macam pizza yang direkomendasikan stafnya), fettuccine alla panna (55 ribu), affogato al caffe (47 ribu), dan tiramisu (35 ribu). Selagi menunggu pesanan matang, dihidangkan komplemen berupa bruschetta dengan cacahan tomat di atasnya.
Pizza capricciosa, hampir sesuai aslinya, hadir dengan topping jamur, smoked beef, cuma articok diganti dengan paprika, karena susah didapatkan di sini. Nah saya juga kurang paham bahan dasarnya, tapi rasa pizza di sini khas banget, mirip dengan yang pernah saya coba saat lagi ada rezeki jalan-jalan di Roma. Autentik!
Saya tidak ikut mencoba fettuccine karena kenyang, kata teman saya pastanya al dente dan creamy. Oh ya sebagian besar pasta yang digunakan di sini homemade lo.
Kejutan datang dari affogato al caffe. Pertama melihat dessert berbasis kopi berwarna cokelat pekat ini, saya membatin, ini kayaknya minuman cokelat deh. Tapi setelah mengaduknya, wow, ternyata kopinya berbentuk es serut! Keren. Dan rasanya enak, cocok berpadu dengan es krim cokelat, cokelat cair, dan whipped cream. Tiramisunya juga lumayan enak, tapi saya masih lebih suka affogato al caffe.
Saya bawa pulang lasagne untuk suami, dia sih suka. Tapi menurut saya kurang rasa gurih, terlalu dominan rasa dari saus tomatnya. Nah kalau untuk yang ini saya enggak paham rasa autentiknya.