Bubur ayam ini ada di perempatan jalan kapitan, gas alam, dan putri tunggal (kalau orang sekitar nyebutnya "Perempatan Karet"). Kalau pagi - pagi ia buka. Selain pagi ngga tahu hehe (sori pisann ) Warungnya simpel, cuma ada 6 meja-kursi biasa, berdinding putih, berlantai beton. Sambil makan ada lagu dangdut gitu. Nyaman? Ya sebagai orang sekitar, aku sih suka - suka aja karena memang mayoritas rumah makan di sekitaran Sukatani-Sukamaju tu kayak gitu hehe .. Tapi aku menyukai keramahan penjualnya. Banyak senyum, ngomongnya santun, sediain makanannya pun ngga terlalu lama. Keren deh Buburnya juga sebenarnya menurutku cukup enak. Terutama dari segi elemen - elemen buburnya kayak ayam, kerupuk, cakwe, sama daun bawangnya itu kalau digado juga bakal seneng kayaknya lidahku haha .. Cuma buburnya yang kurang gurih menjadi penyebab bintangnya cuma 4. Untuk teh tawarnya udah lumayan enak. Overall, kalau untuk sarapan doang, sambil ya sedikit ngobrol2 sama orang dekat, kupikir tempat ini pantas dikunjungi. Kalau ngga pengen ngobrol juga bisa pesan bungkus atau via ojek online. Dari segi harga dan rasa worth it banget kok ini .. Selamat mencoba!
Menu yang dipesan: Bubur Ayam
Tanggal kunjungan: 26 November 2020 Harga per orang: < Rp. 50.000