Cornelis Koffie

Makanan dan Minumannya Enak²

Tempatnya juga sejuk adem, luas juga tempatnya.

Tentang Cornelis Koffie :

1.Bangunan Bersejarah yang di rehabilitasi semi modern
2.Mengedukasi pengunjung akan sejarah Kota Depok
3.Menunya beragam, baik tradisional hingga western

Untuk menu, Cornelis Koffie memiliki beberapa pilihan mulai dari Cornelis Koffie dan Kopi Susu Gula Aren,, Kopi Cornelis ,ada Crofel yaitu croissant waffel, rokupang dan juga teh manis dengan tampilan berwarna hijau. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp15 ribuan hingga Rp30 ribuan perporsi.

Setiap bulannya, Cornelis Koffie memberikan menu baru serta diskon yang menarik. Tujuannya agar pengunjung tertarik dan datang kembali. Kemudian, tempat ini menyediakan ruangan kaca dalam bentuk lesehan memakai bean bag.

Ice Tea: minuman terbaik di cornelis ini wajib cobain banget

Wagyu Rice Bowl: dagingnya juicy porsinya pas buat 1 orang balance dengan jumlah nasi dagingnya

Kopi Susu Gula Aren: balance banget perpaduan kopi dengan susunya gaada yang berlebihan

Singkong Goreng: effortless makannya empuk banget tapi kurang asin buat saya pribadi

     Yap .. Jujur saja, saya terkesima makan di sini karena suasananya sangat berbeda dibanding suasana kota di luar sana. Suasananya lebih kalem, warna cokelat dan hijaunya membawakan suasana segar, kafenya yang luas tapi pengunjungnya tak terlalu banyak menbawakan aura sepi, angin sore yang sepoi-sepoi membawa suasana santai. Saya suka saya suka
     Tempatnya bersih, lumayan bersih lebih tepatnya, dengan pelayanan yang lumayan bagus juga.
     Lalu makanan .. Saya mencoba 2 makanan. Sosis rice bowl dan nasi goreng. Saya menyukai nasi gorengnya, tidak terlalu banyak tapi rasa keseluruhan sih enak. Rice bowl sosisnya, sebenarnya sosisnya enak. Namun saosnya terkesan terlalu sedikit dan bowlnya sepertinya terlalu kecil. Sehingga pas makan kemungkinan tumpahnya itu besar.
     Untuk minumannya, cornelis koffienya enak. Manis panas sehingga bikin segar di tenggorokan. Ice tea hijaunya juga menyegarkan. Kopi Susu Gula Arennya juga lumayan enak.
     Overall, dari segi makanan sih lumayan enak. Namun aku sangat menyukai suasananya yang sangat berbeda dibanding suasana kota. It really takes you out from Depok .. Selamat mencoba!

Waktu datang kesini terpukau banget karena suasananya tenang dengan dominasi warna coklat & hijau. Desain interiornya menggunakan furniture kayu, tempatnya spacious, bisa untuk berkumpul dengan orang terkasih, nongkrong santai bersama teman, belajar sambil  laptop-an dan bekerja sambil ngecafe. Tempatnya tersedia indoor dan outdoor. Oiya ada satu bangunan rumah yang sudah ada sejak jaman belanda yang mereka pertahankan sampai sekarang. 
Di bagian belakang ada indoornya yang bisa kamu nikmati sambil duduk di kursi bantal berwarna cerah dan instgramable, cocok untuk kalian yang suka foto-foto hehe.

Kebetulan aku berkunjung saat sore hari sambil menikmati angin sepoi-sepoi, nyemil pisang dan singkong goreng sambil minum kopi susu gula aren, rasanya mantep banget. 
Rasa pahitnya dari kopi, creamy dari susu serta rasa manis dari gula aren menyatu sempurna dan melengkapi. Tingkat kematangan dari pisang & singkongnya pun pas. 

Disini ada minuman khas Cornelis Koffie yang unik menurut aku yaitu Iced Tea, warnanya hijau. Saya kira green tea tapi ternyata beda dan rasanya seperti ocha pekat tapi dikasih gula (additional), dan es batu, ini teh terbaik dan terunik yang pernah saya temui. Rasanya nyegerin banget!


Secara keseluruhan saya menikmati banget, mulai dari suasana, makanan & minumannya. Recommended banget sih👍🏻

Bukan hidangan lain tidak enak. Bukan. Tapi iced tea Cornelis Koffie ini beda, bahkan unik. Di luar ekspektasi siapa pun, iced tea alias es teh terhidang dengan warna hijau! Rasanya, ya sama dengan teh biasa tapi bukan jenis yang pahit, sehingga tanpa perlu tambahan gula, segar banget.

Jadi kali ini di sebuah tempat ngopi, saya minum teh. Kebetulan waktu itu habis naik kendaraan yang lajunya kurang mulus, jadi agak mual dan butuh minuman segar. Tapi kata teman-teman saya, kopi andalan Cornelis, es cornelis koffie dan kopi susu gula aren, enak. Memang harganya di kisaran 25-30 ribu, tapi okelah karena disajikan di gelas yang besar.

Untuk makanan, menurut saya harga yang dipatok Cornelis termasuk murah. Pisang goreng dan singkong goreng yang lembut dan nikmat, seporsi isi 5 potong, masing-masing porsi harganya 20 ribu saja. Sementara makanan berat harganya berkisar 30-40 ribu rupiah, dengan andalan rice bowl (ada wagyu beef lo!) dan nasi goreng.

Cornelis ini terbilang kafe yang luas juga nyaman di Depok, tidak jauh dari Margonda. Bakal lebih nyaman dan menarik lagi kalau banyak tanaman hias (kata saya), yang warnanya serasi dengan perabot kayu di seantero sudut kafe. Apalagi lokasinya di kawasan asri yang masih dihuni banyak rumah peninggalan Belanda Depok, beberapa dijadikan kafe seperti Cornelis. Nama Cornelis diambil dari Cornelis Chastelein, seorang tuan tanah yang pada abad ke-18 memerdekakan warga pribumi yang kemudian dikenal sebagai Belanda Depok.

Pertengahan Desember tahun 2020 lalu, Cornelis Koffie hadir menggantikan sebuah restoran keluarga bernama Khasanti yang menempati bangunan lebih dulu. Berlokasi di Jalan Pemuda, kafe ini mudah ditemukan meski bukan berada di jalan raya utama, karena posisinya ga jauh dari RS. Harapan. Menyulap sebuah rumah besar bergaya kolonial, Cornelis Koffie didominasi oleh warna serta unsur kayu. Lahan parkirnya cukup luas, jadi siap menampung pengunjung yang membawa kendaraan pribadi baik motor maupun mobil.

Bangunan induk dibiarkan tetap bersekat-sekat tak ubahnya sebuah rumah dengan kamar-kamar. Furnitur yang digunakan kebanyakan bermaterial kayu, jadi tampak begitu klasik. Kafe ini terbilang sangat niat, karena ornamen ruang begitu beragam, ada sebuah perapian yang instagenic, mural bergambar pemandangan, serta hiasan-hiasan ruang lain yang lebih detail serta beragam. Karena disini banyak ruangan-ruangan, jadi pengunjung seolah dapat menikmati suasana lebih private.

Bergeser ke halaman belakang, terdapat area outdoor serta semi outdoor yang sangat luas. Penanaman beberapa pohon hias diantara seating table, serta lampu-lampu bohlam unik diatasnya, membuat area ini sangatlah instagramable. Tempat duduk dibuat beragam, ada yang berbentuk gazebo, komunal, sampe ke lesehan. Di bagian paling belakang pun terdapat ruang indoor berpendingin udara yang berisi beragam beanbag warna warni. Untuk pelayanan disini pun sangat baik, hal ini dapat dilihat dari kesigapan dan kesiapan semua pegawai dalam melayani dengan ramah.

Cornelis Koffie (Rp.20.000,-) es kopi susu gula aren versi Cornelis ini tampil dengan warna kontras saat belum diaduk. Soal rasa, tampaknya kiblat es kopsus disini mengarah ke sensasi manis creamy. Saya sendiri harus mengaduk dengan baik sebelum akhirnya mendapatkan rasa yang pas dilidah. Minuman lain yang beneran kopi pun saya coba kali ini, yaitu segelas Americano (Rp.22.000,-) dengan nuansa kopi khas robusta yang cukup kentara. Kejut-kejut bitterness langsung menyapa lidah saya sejak seruputan pertama.

Selain minuman berbahan dasar kopi, ada juga barisan menu minuman non kopi, seperti Matcha Latte (Rp.27.000,-) dan Hot Chocolate (Rp.25.000,-) untuk Matcha Latte dibuat dengan bubuk teh hijau, susu dan gula. Pekat-pekatnya teh bertemu dengan sensasi milky dan manis, jadi cukup lembut dan nikmat di lidah. Untuk Hot Chocolate nya disajikan kontras didalam cangkir kuning berhiaskan latte art. Teksturnya lembut, rasanya cukup manis dan ada tambahan nuansa milky-nya.

Temen ngopi, ada barisan menu cemilan selain tentunya ada juga menu makanan berat. Kali ini saya pesan Croffle (Rp.25.000,-) Pastel (Rp.10.000,-) dan Pisang Goreng (Rp.15.000,-) Croffle merupakan menu unik yang baru saya temukan disini. Konsepnya merupakan croissant yang dijepit menggunakan alat membuat waffle. Taburan cinnamon, susu kental manis dan gula bubuk menjadi topping agar ada rasa manis-manisnya. Teksturnya sebenernya empuk, tapi saat dipotong dengan garpu kecil agak keras. Rasanya buttery dengan tambahan sensasi cinnamon yang cukup dominan.

Pastelnya cukup besar dengan isian bihun dan aneka sayur seperti kentang dan wortel. Tekstur kulitnya renyah dengan isian gurih sedikit manis. Porsi isiannya pun padat, jadi engga kopong gitu. Dan terakhir ada seporsi pisang goreng yang berisi 6 potong. Bahan dasar pisang sudah matang dari pohonnya, jadi otomatis rasanya manis berkaramel gitu. Tipe pisang goreng kesukaan saya banget lah ini mah, lembek, manis dan ga macem-macem.

Selain itu juga ada Rokupang Nougat (Rp.20.000,-) yaitu roti yang diolesi mentega lalu dipanggang dan diberi isian kacang cingcang. Tekstur roti cukup empuk dan lembut, tapi sensasi buttery hasil pemanggangannya kurang moist jadi pas dipegang kurang oily alias kering. Isian roti berupa potongan kacang yang kasar terasa sedikit kurang menarik, karena cenderung plain dan ledakan manisnya ga berhasil tampil menyapa lidah...