Setelah menyeduh selama kurang lebih 4 tahun, akhirnya Kopi Kaman berpindah lokasi. Meski tempat barunya bergeser, tapi masih di daerah Depok 2 juga kok. Kali ini mereka memilih Jalan Bima Raya, di salah satu unit rumah di Perumnas yang disulap menjadi sebuah kafe modern. Cat putih dengan kusen kayu warna coklat, tampak begitu kontras dengan genting yang dipoles kemerahan. Kaman Coffee Roaster terlihat jauh lebih mewah dari sebelumnya, jauh lebih elegan dan siap bersaing dengan coffeeshop di ibukota.
Bentuk kafe melebar dengan pintu masuk tepat di bagian tengah. Sisi kiri dijadikan ruang barista dan toilet, sedang sisi tengah hingga ke kanan dijadikan seating area. Sekat kaca berkusen kayu menjadi pemisah ruang smoking dibagian belakang bangunan. Selain merubah gaya desain, baik interior dan eskterior dari lokasi lamanya, Kopi Kaman pun merubah logo. Biji kopi dengan garis putih yang terbelah, berlatar biru yang dinaungi sebuah perisai menjadi model logo barunya sehingga tampak lebih segar dan masa kini.
Seperti biasa, teman keliling ngopi saya memesan segelas Japanese Ice Coffee (Rp.27.000,-) yang menggunakan beans Blue Natural. Wooooow, engga cuma lokasi, desain dan logo, tapi rasa mereka pun berimprovisasi menjadi lebih baik. Engga nanggung-nanggung, minuman ini memiliki karakter kuat dengan nuansa buah yang bold sekaligus nyegerin. Tambahan es batu menambah tingkat kesegaran menjadi dua kali lipat. Lelehan es batu engga begitu mempengaruhi rasanya yang kentel.
Kalau saya, karena sudah terlalu banyak minum es kopi susu gula aren di 3 coffeeshop sebelumnya sepanjang hari ini, jadi lebih memilih minuman turunan kopi lain bertajuk White Berry (Rp.27.000,-) espresso, susu dan sirup berry menjadi komponen utama pada minuman yang memiliki layer warna begitu kontras, coklat-pink. Sebelum menikmatinya saya mengaduk beberapa saat, supaya semua bahan tercampur jadi satu. Dan ya, ketiganya menciptakan sebuah rasa baru yang menyegarkan, gurih, sedikit manis, asem dan ada pekat-pekatnya...