Anak futsal mana suaranya? Buat kamu yang suka maen futsal dan bingung mau nyewa lapangan dimana? Atau udah punya tempat tapi selalu penuh engga kebagian? Saya merekomendasikan satu lokasi di daerah Beji nih, namanya Brumbun Futsal. Lokasinya tepat berdampingan dengan jalan tol baru, kalo dari arah RS. Grha Permata Ibu tinggal belok kanan aja pas di lampu merah. Setelah kurang lebih 300 meter nanti posisinya berada di sebelah kanan jalan. Kalau masih bingung juga, tinggal buka Google Maps aja, terus ketik Brumbun Futsal, pasti engga bakal disasarin.
Tapi selain lapangan futsal, Brumbun juga memiliki sebuah coffeeshop yang memanfaatkan lahan parkir di depan gedung lapangan indoor. KoBru atau Kopi Brumbun namanya. Sedikit penasaran tentang arti Brumbun itu sendiri, akhirnya saya mendapat sedikit penjelasan dari sang empunya tempat. Brumbun merupakan nama seekor ayam jago dalam cerita Si Pitung. Dalam filmnya, Si Brumbun hanya muncul sebentar di salah satu adegan. Tapi sang pemilik Kopi Brumbun terlanjur jatuh cinta dengan nama tersebut dan mengabadikannya sebagai nama tempat usahanya, baik futsal maupun coffeeshop.
Bentuk kafe mengedepankan gaya outdoor karena Kopi Brumbun kebetulan memang dipayungi oleh beberapa pohon besar, jadi tetap terasa teduh dan sejuk. Desain interior maupun eksterior tampil begitu modern dan minimalis dengan sentuhan industrial. Polesan warna gelap, tembok semen ekspos, meja kursi terbuat dari potongan pohon, ruang indoor berlapis dinding kaca dengan kusen baja ringan hitam dan lampu bohlam menggantung dalam barisan kabel, membuat Kopi Brumbun terasa nyaman meski saat mampir keadaan sedang ramai. Jam terbaik mampir kesini sekitar senja menuju malam, supaya suasana syahdunya dapet.
Barisan menu andalan mereka berupa es kopi, dan berbagai cemilan juga mie instan. Kalau saya sih udah pasti pesennya Kopi Susu Brumbun (Rp.15.000,-) yaitu minuman yang terbuat dari kopi, susu, creamer dan gula aren. Meski meracik kopi merupakan hal yang baru bagi sang pemilik, tapi es kopi susunya cukup nyegerin. Memang belum se-wow pendahulu-pendahulunya, tapi saya tetap angkat topi dengan kegigihan Kopi Brumbun dalam menyuguhkan minuman berbahan dasar kopi.
Ada lagi variasi minuman kopi lain yaitu Kopi Susu Caramel (Rp.20.000,-) tampil sangat meyakinkan dengan layer warna cokelat bergradasi menuju putih susu dibagain bawah. Saat dijepret dengan kamera ponsel, minuman ini tertangkap dengan baik sehingga hasilnya cukup menggiurkan. Komposisi tambahan berupa kandungan karamel dan susu, jadi nuansa kopinya agak hanyut terbawa arus derasnya susu yang manis. Namun teman saya justru suka dengan karakter rasa seperti ini. Jadi kesan kopinya hadir begitu tipis, dan itu yang mungkin membuatnya mudah disukai oleh siapa saja.
Engga cuma minuman turunan kopi aja nih, Kopi Brumbun juga memiliki daftar biji kopi untuk diseduh secara manual. Seperti biasa, teman saya memesan Japanese Cold Brew (Rp.18.000,-) yang menggunakan beans dari daerah Kerinci. Meski kedua minuman sebelumnya belum mampu mengeluarkan karakter kopi dengan maksimal, tapi di Japanese Cold Brew ini saya bisa merasakan ledakan rasa acid yang bersatu padu silih berganti dengan nuansa bitter dalam menciptakan rasa ditiap seruputannya. Enak nih seduhan manualnya, seger dan teksturnya asyik banget.
Engga cuma ngopi aja nih, saya pun memesan beberapa cemilan supaya makin seru nongkrong di Brumbun. Pilihan saya jatuh kepada Pisang Goreng Si Pitung (Rp.15.000,-) dan Cireng (Rp.15.000,-) sebagai anak gorengan, disuguhin cemilan ini aja udah auto happy, apalagi tandem sama es kopi susu, langsung berasa dunia seperti milik sendiri (meski engga lagi sendirian). Pisang gorengnya tuh pisang goreng kampung yang berselimut tepung gitu doang. Tapi dikasih taburan brown sugar jadi terasa semakin manis. Nah kalo si cireng nya ditemenin sama sambel rujak yang enaknya udah engga ada dua, tiga apalagi empat...