Satu lagi nih kafe baru muncul di Depok, namanya Monty’s Kitchen & Coffee. Letaknya berada di ujung Jalan Ir. H. Juanda, tepat setelah tanjakan sebelum lampu merah Margonda. Bangunan terdiri dari 3 lantai yang seluruhnya menerapkan dinding semen ekspos. Kesan industrialnya berasa banget, tapi engga langsung membuat kafe ini tampak begitu maskulin. Karena perabot yang mereka gunakan, mulai dari kursi, sofa, meja dan ornamen, mengedepankan sisi artistik juga estetik. Lantai 1 dan 2 merupakan seating area nyaman berpendingin udara. Untuk smoking area terdapat pada lantai 2, menyulap sebuah ruang balkon yang tidak begitu besar. Lantai 3 hanya dijadikan sebagai musholla, toilet dan ruang pegawai.
Kalau datang kesini sih pasti bakalan banyak yang foto-foto deh, soalnya hampir di setiap sudut ruang tampak indah dijadikan sebagai latar untuk berfoto. Protokol kesehatan disini pun sangat diterapkan, mulai dari penyediaan wastafel di dekat pintu masuk, cek suhu tubuh sebelum masuk dan peletakan hand sanitizer di beberapa tempat. Para pegawai disini pun ramah, cepat, informatif dan sangat membantu. Eiya, kebetulan saat mampir saya masih kebagian promo grand opening. Jadi jauh lebih hemat deh karena mendapat potongan harga 20% untuk semua menu.
Nasi Sate Maranggi (Rp.33.000,-) penataan menunya cukup niat karena terlihat elegan dengan penggunaan piring keramik yang diberi alas daun pisang. Nasi putih bertabur bawang goreng, irisan timun serta cabe, ditata sejajar dengan 5 tusuk sate maranggi dan acar timun, wortel juga cabe rawit hijau. Potongan sate cukup besar, disertai dengan beberapa bagian lemak. Teksturnya sedikit kurang empuk, rasa bumbu marinasi khas maranggi-nya terasa. Sambal tomat sebagai penambah sensasi pedas cukup berhasil, karena selain pedas juga memberikan rasa asam yang menyegarkan.
Nasi Selat Solo (Rp.31.500,-) kalau biasanya Selat Solo disajikan berkuah dan tanpa nasi, di Monty’s Kitchen & Coffee justru jadi mirip rice bowl dan agak kering tanpa kuah. Komposisinya lengkap, selain potongan daging, ada juga kentang goreng, telur rebus, serta buncis dan wortel sebagai side dish. Nasinya pulen, potongan dagingnya jauh lebih empuk dari sate Maranggi, rasa khas selat Solo yang manis gurih tertuang dengan baik pada dagingnya. Mungkin penambahan nasi ke dalam menu ini supaya makin mengenyangkan, secara orang Indonesia kan wajib banget makan nasi.
Nasi Goreng Kampung (Rp.24.000,-) nasi goreng kecap yang disajikan dengan telor ceplok, acar dan kerupuk bawang warna warni. Rasanya tuh mirip banget nasi goreng gerobakan, dan menurut saya tipe yang begini tuh enak. Sensasi asin gurihnya lebih dominan tapi masih ada rasa manis-manis yang pas dan engga berlebihan. Jadi dilidah tuh seimbang banget. Porsinya juga banyak, isian pendukung kaya ayam suir, bakso, telur, dan daun bawangnya menambah cita rasa jadi semakin gurih. Tempe Mendoan (Rp.14.000,-) seporsi berisi 4 buah dengan ukuran medium. Rasanya gurih, tepungnya renyah dan lembut, sambal kecapnya pas.
Kopi Susu (Rp.26.000,-) salah satu minuman signature di Monty’s Kitchen & Coffee ini memiliki perbedaan dari es kopsus pada umumnya, karena ada tambahan santan dan coconut flake sebagai topping. Teksturnya creamy, rasa yang tercipta merupakan sebuah rasa baru yang dibangun oleh kandungan espresso, susu, santan dan gula aren. Rasanya cukup unik, ada tambahan tekstur renyah dari kelapa kering, manisnya pas, unsur kopinya cenderung acidity. Enak dan nyegerin...