Sudah cukup lama engga mampir ke Sate Khas Senayan, akhirnya di salah satu petang di bulan Ramadhan tahun 2021 saya kembali datang berkunjung. Memilih lokasi yang berada di TSM Cibubur, gerai mereka disini mengisi salah satu ruang di area kuliner lantai paling atas mall. Desain interior masih mempertahankan nuansa tradisional khas Sate Senayan yaitu ornamen pewayangan, warna kayu serta meja kursi dengan tone senada. Langit-langit tinggi memberi kesan luas dan megah meski jarak antar meja sebenarnya berdekatan.
Sate Ayam Daging (Rp.73.700,-) Lontong (Rp.15.400,-) tersaji didalam wadah dengan bagian bawahnya terdapat arang sehingga kehangatannya tetap terjaga meski telah disajikan 30 menit sebelum disantap. Kualitasnya memang berbeda dengan sate pinggiran. Daging ayamnya empuk dengan bumbu kacang yang sangat halus lembut dilidah. Rasanya pun berbeda, karena bumbu kacang sepertinya menggunakan kacang mede. Lontongnya pun legit pas digigit, tapi porsinya sangat sedikit.
Nasi Bali (Rp.62.700,-) sepiring nasi dengan aneka lauk khas Pulau Dewata. Ada ayam betutu, sate lilit, teri kacang pedas, ayam suir, urap, telur rebus goreng dan kulit ayam crispy. Semua komponennya enak, tapi sekedar enak doang, engga ada yang spesial dan bikin nagih. Yang paling pedes teri kacangnya, jadi nampol banget pas disuap bareng nasi. Untuk ayam betutu bumbu rempahnya kurang medok. Sate lilitnya enak, tapi ayam suirnya agak kering.
Sengaja saya pesan Pisang Goreng (Rp.26.400,-) sebagai menu tajil, karena Sate Khas Senayan engga memberikan menu cuma-cuma untuk berbuka puasa. Pisangnya dipotong kecil-kecil dan porsinya sedikit. Rasanya manis banget, karena pisangnya udah mateng alami. Ditambah ada gula aren leleh yang kentel, jadi bikin hidangan ini semakin pecah dimulut. Teh Poci (Rp.27.500,-) dan Es Jeruk (Rp.34.100,-) menjadi minuman yang saya pilih. Teh nya pekat dan hangat. Es Jeruknya dari perasan buah asli, jadi terasa segar, manis, sedikit ada sentuhan pahit dan kaya akan bulir jeruk...