Shaburi & Kintan Buffet

Setelah yg di margo udah tutup, shaburi terdekat ada di tsm cibubur. Salah satu all you can eat favorit dan sudah halal certified juga. Sekarang untuk menu paketnya ada beberapa tambahan seperti eskrim nya ada tambahan saus topping, ada dessert seperti cheese cake dan lava cake untuk paket yg lebih premium.

Pilihan sup kesukaan saya ada sukiyaki dengan telur untuk celupan daging.. untuk buffet gorengan dan curry juga saya suka ambil untuk teman makan daging.

Mampir pas waktu masuk jam makan siang dan lagi pengen ayce rebusan. Disini pelayanannya cukup baik, gw makan yang reguler shabu yg isinya tasty beef, low fat beef dan chicken. Untuk kuahnya gw pakai single pot chicken collagen. Suka sama kuahnya yang gurih dan segar, dagingnya juga empuk ditambah rasa kuahnya jadi makin enak. Side dish nya gw makan katsu, karage, ubi dan chicken skin.

Akhirnya ada restoran all you can eat baru di daerah cibubur. Gue kesini makan di shaburi dan menurut gue daging sama kuah nya fresh terus pelayanannya baik dan ramah. Makanan yang ada di buffet juga komplit, tempatnya cozy, dan kuahnya enak. Gue kesini order yang twin pot

Beberapa hari lalu, saya dan teman-teman berbuka puasa bersama di Kintan. Order “Regular Buffet”.
Puas sama makanan, minuman, dan juga pelayanan di sini.
Dagingnya bervariasi dan tentu semuanya fresh, side-dish banyak juga enak-enak.
Emang salah satu pilihan buffet terbhaiq buat saya, teman, dan keluarga ❤️❤️❤️

Belum bosan menikmati Kintan Buffet, memang doyan sekali sama daging-dagingan, terutama barbeque seperti ini. Pelayanan oke meski suasana ramai, apalagi saat berbuka puasa begini. Antrian pakai nomor dan di panggil sesuai urutan, kalau terlewat diulang dari awal. Dapat komplimen takjil berupa puding lengkap pakai fla.

Saya pilih Premium Kintan Buffet, karena sudah tau dagingnya paling lumayan tapi harganya masih terjangkau kalau bawa keluarga. Pesan hampir semua daging, kecuali ayam. Favorit keluarga dan paling banyak di pesan, Shimofuri, Nakaochi dan Gyu Tongue.

Shimofuri potongannya sebesar steak pada umumnya, daging wagyu yang tekstur lemaknya tersebar merata di setiap celah otot daging, kalau dikunyah ada sensasi lumer di mulut, panggangnya medium saja biar terasa lebih tasty dan juicy.

Kalau Nakaochi, disajikan dalam cawan kecil, pas diangkat ukurannya cukup panjang. Ini merupakan daging sekitar iga, jadi rasanya lebih gurih. Kalau menurut saya, nakaochi lebih sulit dikunyah dibanding shimofuri.

Gyu Tongue berupa lidah sapi, potongannya tipis tipis, favorit saya yang sambal matah. Sambalnya disajikan terpisah, ngga terlalu pedas buat saya, jadi kalau ngga mau pakai sambalnya, masih bisa pakai condiment yang kita racik sendiri.