tempatbercakapkopi by Foresthree

     Awalnya aku agak bingung dengan judulnya, sebenarnya.. Karena .. Kafe ini, pertama, tempatnya kecil sebenarnya. Biasanya kalo tempatnya kecil kafenya bakal padat jadinya nggak nyaman, tapi ini nggak. Lantai dasar, kursi dan meja rendahnya membuat badan ini jadi nyaman banget buat buka laptop. Lantai duanya sama. Nyaman buat rapat, kalau lantai tiganya nyaman buat ngeliat langit. Enak banget.
    Terus kopinya, Hot Cappucinonya juga enak banget. Lembut. Gulanya yg dikasih tak masukin semua, jadi agak kemanisan. Tapi itu salahku hehe .. Lama-lama juga kopinya makin terasa enak. More than I was expected. 
    Meskipun pelayanannya menurutku biasa aja, tapi fasilitas di sini tidak hanya memfasilitasi orang yang bercakap, tapi juga berserius dan berproduksi.
    Overall, i like it! Kafe kecil dan padat yang tidak terasa kecil ataupun padat. Salut dan selamat mencoba! 

Tempat nya nyaman, sesuai namanya cocok buat ngobrol atau meeting karna ngga berisik..
Kopi nya juga enak, cuma pilihan food nya cuma 3 item

Overall asik sih tempat dan minuman nya juga enak.
Gue pesen macaroni schotel sama brownies, harganya terjangkau

Bicara soal kedai kopi, Depok pun menerima derasnya pertumbuhan serta perkembangan mereka. Tak hanya fokus di satu titik, yaitu Margonda saja, tapi sudah menyebar ke beberapa daerah lain, seperti di RTM salah satunya. Belum lama ini, di RTM, hadir sebuah kafe hasil karya Foresthree, bernama Tempat Bercakap Kopi. Lokasinya sekitar sekiloan kalau dari arah lampu merah Kelapa Dua dan berada disisi kiri jalan.
Seperti yang sudah-sudah, kalau ada tempat nongkrong baru, pasti langsung dikerumuni oleh milenials yang haus akan spot hang out, tak ketinggalan dengan kafe ini. Menempati sebuah unit ruko dua lantai, Tempat Bercakap Kopi telah memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi coffeeshop yang cozy. Beberapa fasilitas seperti jaringan wi fi, stop kontak, ruang indoor juga outdoor, tempat duduk empuk dan desain kece, telah siap memanjakan setiap pengunjung yang datang, tak heran kalau coffeeshop ini selalu ramai apalagi saat sore dan malam hari.
Sudah pasti pesanan saya adalah Es Kopi Susu Monolog (Rp.18.000,-) yang disajikan dalam gelas plastik. Mengejutkan, saya langsung suka sama paduan rasanya yang creamy, manis dan beraroma kuat. Gaya es kopsusnya bukan hanya sebagai follower, tapi memiliki karakternya sendiri.
Japanese Cold Brew (Rp.20.000,-) menjadi minuman kedua yang saya icip kali ini. Kopi seduh manual tersaji dingin ini sangat menyegarkan, mulai dari seruputan pertama. Karena suhunya yang dingin dan biji kopi berkarakter asam, sangat sejalan dengan selera saya.
Selanjutnya ada Cappuccino (Rp.25.000,-) tuangan susu hangat yang dibentuk menyerupai tulip ini mengisi ruang kosong pada cangkir yang telah diberi satu shot espresso yang cenderung didominasi oleh acidity kuat, sehingga mengeluarkan rasa asam saat disesap. Suhunya lebih hangat dari minuman sejenis di tempat lain, tapi justru saya suka karena memang sedang butuh sesuatu yang sehangat itu.
Choco Hazelnut (Rp.23.000,-) secangkir cokelat hangat yang suhunya cenderung suam-suam kuku. Mereka menggunakan Hersey’s sebagai bahan dasarnya, jadi udah ketauan gimana enak rasa cokelatnya. Tambahan susu dan sirup hazelnut memberikan nuansa milky dan manis yang khas. Worth it.
Karena tidak ada cemilan lain, jadi saya memesan satu-satunya roti yang mereka sediakan yaitu Plain Croissant (Rp.10.000,-) teksturnya empuk dan lebih mirip roti ketimbang croissant. Eiya, karena mereka engga punya menu makanan jadi kalo kamu mau bawa makanan dari luar, mereka mempersilahkan...