Abunawas

bukber team disini cocok banget deh, suasananya kental timur tengah dan karena bisa lesehan gitu jd berasa super lega & akrab.

varian menu yg dicoba cukup banyak sebetulnya tp aku mau highlight pd main coursenya aja; basically keduanya sama2 Royal Package tp beda di proteinnya aja, satu ayam dan lainnya kambing. dalam 1 piring besar itu, ada jenis nasi cm ga ngeh namanya hahaha but rasanya okay for both tho. utk proteinnya, aku lbh suka kambingnya drpd ayam. knp? ayamnya cenderung tawar, bumbu cuma terasa tipis id bagian luar, ga meresap. sedangkan di kambingnya, sedikit lbh meresap dan dagingnya yaolo super empuk dan ga bau yg penting.

mungkin lbh ok untuk mampir di jam-jam non-sibuk ya, susah parkiran astaga...  bisa sih vallet tp overall service kurang menyenangkan sih, kurang ramah atau mgkin karena kewalahan rame?

Restoran Timur Tengah yang authentic ini tidak hanya menyajikan varian masakan yang halal, namun juga dalam dekorasi dan suasana khas Timur Tengah. Abunawas terdiri dari dua lantai dengan dua macam tempat duduk yang bisa kita pilih. Yang pertama ada tempat duduk dengan meja dan bangku seperti umumnya, dan yang kedua adalah duduk lesehan di atas karpet dengan sofa kecil seperti ruangan private yang ditutup dengan gorden.

Untuk menu utama dengan nasi, mereka menyediakan Nasi Mandi, Briyani, Zurbiyan dengan topping daging kambing, ikan, dan ayam. Mereka juga menyediakan beberapa menu vegetarian.

Yuk intip apa yang kami coba!

Zurbiyan Lahm (Rp 115,000)
Zurbiyan adalah nasi khas Timur Tengah dengan rempah-rempah dan rasa yang gurih. Kami memilih Zurbiyan dengan lahm (daging kambing). Nasi yang harum dengan rasa gurih yang cenderung light, disajikan dengan dua potong daging kambing besar dan empuk yang teksturnya mirip seperti daging sapi. Satu porsi menu ini cocok untuk sharing antara 3 - 4 orang.

Kebab Dajaj (Rp 95,000)
Kami memilih kebab dengan dajaj (daging ayam). Sepiring kebab yang disajikan terpisah dengan daging ayam, kentang goreng, dan irisan bawang bombay.

Bagaimana cara makannya?
Letakkan daging ayam, kentang goreng, beserta irisan bawang bombay di atas kulit kebab. Kemudian lipat dan gulingkan kulit kebab hingga membungkus isinya, dan HAP! siap disantap.

Umm Ali (Rp 38,000)
Saatnya buat hidangan penutup ala Timur Tengah!
Penutup yang manis ini direkomendasikan oleh temanku untuk dicoba ketika ke Abunawas. Umm Ali disajikan panas, terbuat dari campuran susu kambing dengan potongan roti, kismis, dan ditaburi dengan kayu manis. Teksturnya creamy dan overall, dessert ini mirip seperti bread and butter pudding.

jujur aja ini restoran punya kambing terenak yang pernah gue makan euy. seenak itu. gue aja sampe ga percaya. jujur aja gue sangat sensitif dengan bau kambing. jadi kalo ada bau dikit aja gue ga bisa makan. dan abu nawas nail it so much. ga ada bau sama sekali, daging lembut gurih harmonis abis. gue bner2 suka banget nih sama si abu nawas. rasanya mau balik lagi dehh huhuhu. dan nasi briyani tuh enakk juga euyy bikin napsu makan banget. wangi gurih mantul abis dehh perfecto banget ini kombinasinya. disini gue juga ada pesen kebabnya dan gue kurang suka jujur aja, sama beli teh susu spesialisnya juga krg ya menurut guee, cuman samosa kejunyaa endolll bokk.
pokoknya yg jadi highlite banget ituu nasi briyani kambing dan samosanya dehh mantullll

Lagi pengen makan makanan arab dan memang sudah lama sekali ngga ke resto abunawas ini. Tempatnya bagus, terdiri dari beberapa lantai. Saya pilih duduk lesehan di lantai dua dengan maksud biar santai karena bareng keluarga, ternyata oh ternyata pendingin ruangan ngga mumpuni, gerah dan ac sempat mati sementara ruang duduk yang di sekat-sekat mirip kamar terasa jadi penganp, lalu ada bocor juga plafonnya.

Pesan Quarter Lamb Madghut idr 687k yang dalam buku menu ditukiskan untuk 4-5 orang, kenyataannya porsinya bisa sampai 7 orang lho. Disajikan dalam nampan besar khas ala timur tengah, terdiri dari tiga macam nasi, nasi mandi, briyani dan zurbiyan. Dengan daging bisa di pilih lamb atau mix dengan ayam goreng seperti yang saya pesan. Paket ini sudah lengkap dengan salad, acar sambal dan samosa.

Untuk rasa nasinya, paling enak yang mandi, gurih asin. Sementara nasi briyani dan zurbiyan yang biasanya lebih terasa rempahnya, ini malah nanggung, ngga wangi rempah dan kurang tasty. Potongan daging kambingnya banyak, tapi kurang tasty juga, cenderung hambar. Sementara ayam gorengnya enak dan potongannya seperti setengah ekor ayam di bagi dua. Samosanya saya akui enak banget, isiannya banyak dan kulitnya tipis renyah. Sayang sekali sambalnya ngga pedas sama sekali, begitu pun saladnya nanggung rasanya.

Kalau untuk pelayanan bagus sekali, cekatan dan sopan-sopan staffnya. Oh ya tersedia musholla di lantai tiga.

Sedang kumpul keluarga dan memutuskan untuk makan yang arab-arab gitu menunya. Kebetulan turunan arab juga sih hehe.
Pilihan jatuh padaaa
Muqabalat Musyakkal + Houmus: houmus, garlic paste, sesame paste, & lemon and olive oil. Personal fave goes to garlic paste dan lemon olive oil hehe. Jadi houmus ini buat colekan roti pita
Samosa lamb: dari dulu kalau samosa emang lebih suka keju sih. Jadi ini kurang suka. Tapi sekeluarga sih suka semua. Aku doang kayaknya yang merasa ini kurang.
Quarter lamb package (nasi mandhi): ga usah dikomen deh. Nasi dan kambingnya enak bangeeet. Cuma karena kita porsi makan piyk-piyik, jadi ini kebanyakan. Sisanya bawa pulang.
Adhani tea: teh hangat dengan ada hint rempah dan cinnamon. Aku kira bakal aneh, tapi menurut seleraku sih enak dan malah nambah hehe.
Tempatnya luas dan ada yang lesehan modelnya. Pelayanan oke. Dekornya disesuaikan dengn tema Arabiannya. Saran agar reservasi dulu sih biar bisa ngetag tempat duduknya apakah mau di meja atau lesehan.