Al Zein Restaurant and Cafe

Kenapa 1001 Malam, karena berada di dalm restoran ini cukup membuat saya berada di tanah Aladin dengan aroma rempah tajam tercium di sana. Restoran yang buka 24 jam ini didominasi dengan interior berwarna merah dn juga sofa-sofa besar yang nyaman.
Untuk makanan, kali ini saya memesan Kabsah Lamb. Berbeda dengan Briyani yang sangat sarat dengan rempah, Kabsah sedikit lebih ringan dan lebih ramah di lidah. Mengingat saya bukan pengemar kambing saya cukup terkejut bisa menikmati hidangan ini. Daging kambingnya sangat empuk dan tidak berbau kambing.
Urusan harga, memang sedikit mahal, tetapi porsinya cukup besar. Kalau tidal sedang ingin makan banyak, satu porsi bisa dimakan oleh dua orang loh. Worth to try. Psst...They also served good coffee.

Baru buka di FX, 24 jam, dan ada shisha. Restoran tipe makanan Arab/Timur Tengah yang saya cobain perdana, biasanya tertarik sama India aja. Tapi berhubung sama-sama berempah makanannya, saya jadi tertarik kesini.

Saya cobain Grilled Chicken, ayam panggang yang disajikan bersama kuah sejenis kari yang rasanya rempah-rempah banget dan agak tajam, dapet roti pita juga sebagai karbo. Enak! Gw doyan sih yang kayak gini.
Sayangnya, si kuah ini susah banget buat digadoin, cocoknya dimakan bareng sesuatu karena rasanya kuat banget.

Karena di luar panas, enaknya minum es dong yah. Yaudah deh pesen Es Teh Tarik. Ini enak juga, ga kemanisan.

Interiornya saya lupa foto, tapi kece deh, ada tempat duduk yang dekornya arabian, semacam pake kelambu dan agak private gitu. Tersedia juga sofa-sofa besar dan meja kursi biasa.

Yang agak bikin bingung toiletnya sih. Ada di dalem restoran, toilet ceweknya cuma 1. Kalau mau cuci tangan di wastafel dan pake tissue kertas harus ke arah WC Laki. Kan awkward.........

Minusnya lagi, itu buku menu ga semua ada list menu dan harga. Rada parah sih designnya, jadi gambar doank isinya, price list nya semacam lupa dimasukin dan ditempel di tengah pake HVS putih. Moga2 sudah diperbaiki.