Tertarik mencoba coffee shop yang satu ini setelah baca review. Kebetulan sehari sebelum PPKM aku juga keluar buat invitation, lalu pengen 'metime' dulu sebelum pulang.
Lokasi coffee shop yang satu ini terletak di kawasan perumahan. Jadi nggak ada restoran di sekitar, namun malah terasa tenang. Bahkan plang namanya juga kecil sehingga nggak terlalu terlihat, namun parkirannya cukup luas.
Untuk seating areanya terdapat 2 area, di area dengan kolam mini yang terpisah dengan pintu (sepertinya smoking area) dan non smoking. Aku sendiri memilih di area non smoking.
Tempat ini beneran nyaman banget. Musiknya ngak terlalu keras, pilihan lagunya juga bukan yang upbeat. Terkadang, musik pun memengaruhi vibes. Aku terkadang kecewa saat menemukan coffee shop atau kafe yang oke banget temparnya, namun musiknya entah kenapa merusak vibes karena nggak sinkron.
Selain itu tempatnya juga cenderung hening dan suasananya homey banget. Aku datang sekitar jam 2 siang dan semua pengunjung memang datang sendirian, jadi nggak berisik.
Satu hal yang memorable, pelayanan di tempat ini beneran oke banget dan informatif. Kayaknya ada ownernya gitu pas akundatang & pelayanan ramah. Baristanya juga. Aku bahkan naruh tas di lantai samping kursiku & disuruh naruh di kursi sebelah aja gapapa.
Aku mencoba :
1. Magic (IDR 38k)
Untuk.coffee beansnya ada 2 macam dan aku memilih yang India karena rasanya lebih unik. Sejujurnya, aku tidak paham kopi sehingga kurang bisa membedakan.
Namun setelah pertama kali mencoba magic di sebuah kedai kopi, aku memang suka rasanya. Ini mirip latte, namun menurutku cenderung lebih kuat rasa kopinya. Jadi setiap ada menu magic di.kedai kopi, aku pasti pesan.
Magic di sini juga sama, rasa kopinya strong. Selain itu rasanya juga tidak terlalu asam. Latte artnya juga cantik banget ❤️ Buat kopinya, aku beneran suka.
2. Moccha Peanut (?) Cake (IDR 35k)
Ngopi terasa kurang tanpa ditemani kudapan. Kenetulan ada beberapa kue di etalase dan aku memilih memesan kue dengan krim moccha dan kacang (lupa nama aslinya).
Aku berekspektasi tinggi akan kuenya. Sayangnya, aku harus berakhir dengan kecewa. Rasa kuenya kontras dengan kopinya.
Bolu untuk cakenya cenderung kering dan kasar serta sangat bertekstur. Rasanya bahkan terasa seret di tenggorokan.
Untungnya krim mocchanya menjadi penyelamat rasa. Krik mocchanya wangi dan pas manisnya dengan serpihan kacang di dalamnya. Krimnya juga tidak cepat lumer.
Menurutku, sebaiknya tekstur kuenya diperbaiki. Seandainya kuenya lebih moist, rasanya bakal enak banget karena krimnya udah enak.
Take away :
1. Ovomaltine Croissant (IDR 30k + 7k (packaging))
Awalnya, aku kaget karena harga di etalase beda sama yang kubayar. Jadi aku minta bon. Ternyata memanh ada additional.packaging 7k (paperbag & kertas). TBH ini pertama kalinya aku beli croissant dan kertas putihnya juga dihitung.
Saranku, kalau memang mau beli ini buat take away, better bawa tempat dan kantung sendiri karena jauh lebih hemat. Bisa hemat 20% lebih malah.
Buat rasa croissantnya sendiri, rasanya cukup enak. Aroma butternya wangi dan teksturnya renyah namun gurih.
Isian ovomaltinenya sendiri juga nggak oversweet. Sepertinya kalau mau revisit aku bakal pesan croissantnya.
Overall, aku beneran suka tempat ini buat ambiance dan pelayanannya. Buatku, ini tempat yang pas banget buat menyendiri. Terlebih wifinya juga kencang.