Waktu minggu kemarin tadinya saya mau bertolak dari Pluit Village ke tempat lain, namun mendadak hujan deras.
Akhirnya saya berubah haluan, lalu menjajal yumcha di sini deh, Dim Sum Central, ceritanya. Dia yang di ruko - ruko mallnya itu.
Ternyata ramai juga. Sampai sempat sedikit antri. Dan sayang, dengan situasi ramai begitu, di Dim Sum Central malah diperparah dengan fakta belumnya mereka perihal kompatibilitas dengan Chope dan Eatigo, jadi ruwet.
Untung tidak lama, saya dapat tempat duduk di dalam, di meja kecil yang buat berdua. Suasananya biasa saja, cenderung sempit, ya buat apa juga untuk sekadar yumcha.
Namun jangan salah, di Dim Sum Central ini pilihannya banyak sekali. Bahkan selain dimsum, ada menu - menu utama juga seperti misalnya ayam rebus dsb. Tidak monoton.
Dimsumnya sendiri juga lumayan menarik. Saus kaki ayamnya gurih sekali, siomaynya juga demikian.
Hanya Dim Sum Central ini not perfect, memang. Lo mai kainya agak sedikit berasa gersang, tidak begitu pulen sebagaimana mestinya.
Lalu lamian fishnya juga agak amis, untuk kuahnya. Khusus lamian ini sangat disayangkan amis, padahal minya sudah halus, topping ikan gorengnya garing dan gurih, bakso pelengkapnya pun enak semua. Menjadi berantakkan karena kuahnya itu.
Dan harganya juga tidak terlalu kompetitif walaupun masih dalam taraf terjangkau - pesan 4 macam dim sum dan 1 lamian fish itu beserta teh, 200 ribuan nett. Di salah satu spot dimsum terpopuler di Muara Karang, begini bisa dapat 7 - 8 macam.
Untungnya di sana tidak ada biaya servis. Walaupun ini berimbas kepada pelayanannya yang agak sedikit lambat, terutama dalam mengeluarkan billnya itu.
Dim Sum Central memang belum layak menjadi central capital dimsum, namun bagaimanapun juga ini menarik sebetulnya mereka, tidak monoton.