Djule Kofi

Ini kunjungan kedua saya ke Djule Kofi dan kebetulan pas hujan lagi. Namun Djule selalu berhasil menghangatkan, dengan perabot kayu, tembok bata merah, kaca jendela besar yang mendatangkan pencahayaan alami dari luar - oh well AC di dalam cukup kencang sih ha ha ha jadi rada kedinginan juga. Intinya saya suka desain interior Djule yang hangat, yang membuat saya dengan senang berkunjung lagi kalau kebetulan lewat. Bangku-bangku ditata berjarak sehingga pengunjung bisa mengobrol, bekerja, sampai melamun dengan nyaman.

Menu di Djule, selain cake dan pastry yang tampak di etalase, fokus ke kopi dengan tambahan menu teh. Kopinya kebanyakan disajikan hangat dan harganya standar kafe Jakarta, di atas 30 ribu rupiah. Saya baru mencoba mini white (35 ribu, belum plus tax) alias piccolo dengan jejak rasa kacang dan kopi esnya, cold brew white (40 ribu), dan keduanya enak.

Selain itu baru mencicipi nutella banana mille crepe. Ini pasti enak banget buat penyuka cake pisang, karena mille crepe-nya lembut dan krim pisangnya royal, tapi itu bukan saya. Ternyata sebagai teman minum kopi, camilan pisang yang saya suka cuma pisang goreng *yaudahsihkenapacurhat.

Djule Kofi merupakan salah satu coffee shop yang berada dibilangan Melawai, Blok M, Jakarta Selatan. Dari luar kafe ini terlihat cukup unik dengan material besi hitam dan potongan jendela kaca yang besar. Masuk kedalam saya harus melewati area menunggu berbentuk kubus yang berukuran 3X3 m. Space ini dibatasi dengan kaca transparan yang dapat menembus kebagian dalam kafe. Disudut ruang terdapat satu pintu kaca yang merupakan akses masuk kedalam Djule Kofi.
Djule Kofi mengadopsi sebuah kata sapa dari India, djule dalam bahasa Indonesia berarti halo. Quite unique. Bagian dalam kafe ini cukup luas, dengan design interior bernuansa urban rustic yang cukup kental. Material besi dan kayu menjadi komponen utama pengisi ruang. Mulai dari furnitur, ornamen sampai ke lapisan dinding, langit-langit dan lantai. Material berwarna gelap dan cokelat sukses membawa kesan nyaman pada ruang.
Kali ini saya icip dua minuman kopi disini, yang pertama Lungo dan yang kedua Ice Brew White. Lungo merupakan secangkir double espresso yang cukup strong. Kepekatan yang terasa ada pada bagian body dan fruity, sehingga menimbulkan sensasi asam pekat pada tiap seruputannya. Sedangkan untuk Ice Brew White, merupakan kopi susu dingin yang dikemas dalam botol. Rasanya pun cukup kuat, ada pekat espresso, gurihnya susu dan sedikit rasa manis. Lovely.
Mereka menawarkan angka yang cukup kompetitif dengan rata-rata harga 40 ribuan, untuk tiap cangkir kopi-kopinya. Menurut saya, kafe ini punya semua yang dibutuhkan untuk menjadi satu coffee shop yang kece. Tempat yang instagenic, atmosfir yang nyaman dan rasa kopi yang enak, tergabung jadi satu dalam sebuah tempat bernama Djule Kofi. Must try...

Sehabis pulang kantor hari Jumat saya pergi ke Djule Kofi. Letaknya ada di Jalan Melawai di deretan toko-toko melawai dipinggir jalan. Kalo kesini harus lihai melihat coffeeshop ini karena agak ketutupan. Pertama masuk Djule Kofi ini didominasi dengan kayu-kayu, list hitam dan lampu kuning bikin tempat kopi ini lebih hangat. Kitchennya ditengah bikin kita bisa lihat proses pembuatannya. Ada juga etalase cakes dan cold brew coffee, selain itu terdapat cake stand yang berisi croissant di meja dekat kasir. Suasana disini emang enak buat ngobrol after office atau buat ngerjain tugas. Kami memesan Hot Regular White (40k), rasanya enak gak terlalu pahit dan gak terlalu manis, foamnya juga gaterlalu banyak. Cold Brew White (40k) kopinya udah dikemas di botol packaging Djule, rasanya gaterlalu pahit dan gak manis juga, suka banget sama cold brew Djule. Sayangnya pas saya kesini last ordernya jam setengah 8 karena mereka lagi mau maintenance AC mereka dan ternyata memang Djule gak buka sampe malem biasanya cuma sampe jam 8. worth to try!

Tempatnya di tengah2 Melawai and little tokyo, tempat ini juga lumayan happening in town. Sayangnya ga ada makanan berat dan menunya adalah coffee coffee dan beberapa kue pastries. Coffeenya enak, dicombine dgn banana breadnya. Atmospherenya bertema kayu2 kmyg lgi ngetrend itu, dan minimalis. Pelayanannya lmyn ok, sesama umur2 masih muda 😊

Coffeeshop di pinggiran jalan melawai ini sangat homey karena interiornya yg terkesan luas & tinggi dengan nuansa kayu yg hangat. Gak susah nyarinya karena di jendela kaca yg besar ada tulisan "Djule" yg menonjol. 
Pas masuk langsung ada perasaan nyaman, pesen kopi di counter pun baristanya sangat ramah menjelaskan pilihan kopinya. Saat itu ada Aceh, Honduras, dan Brazil. Gw pesen latte dengan kopi aceh yang strong, earthy, punya aftertaste yang kuat tapi gak nempel di lidah. Temen ngopinya gw plih peanut butter & oreo cake yg gurih tapi manis, suka banget rasa peanut butternya dengan tekstur cake yang gak terlalu fluffy & agak maskulin!
Tempatnya pun enak banget buat santai sambil cari inspirasi, pasti balik lagi!

Kopinya enak banget! Gue pesen regular white+espresso, belum pernah sebelumnya padahal nambahin espresso shot. Dan ternyata enak ya. Tempatnya juga bagus dan cozy. Waktu itu kesini hari pertama lebaran atau hari kedua gitu gue lupa, tapi kedainya masih aja ramai. Saran sih buat lantai 2nya diberdayakan hehe karena kalo di bawah penuh dan tinggal sisa kursi yang di tengah-tengah itu, rasanya kurang nyaman.

Menyesap satu cangkir kopi mungkin bisa jadi salah satu cara untuk merelaksasi pikiran. Sepertinya Lungo bisa jadi pilihan yang tepat. Lungo atau yang berarti “long”, adalah espresso yang ekstraksi panjang. Lama waktunya bisa sampai 1 menit. Kopi hitam dengan buih ini punya kadar kafein yang lebih tinggi dari espresso cocok untuk mereka yang ingin bekerja semalaman. 

Berikutnya ada Latte yang menggunakan biji kopi asal Guatemala. Profil yang ditampilkan lebih chocolaty, sesuai dengan preferensi saya. Sementara untuk after taste, cukup lembut dan lagi-lagi tetap memunculkan karakter cokelat di dalamnya. 

Terletak di persimpangan pintu masuk Blok M Square, Djule Kofi tampak begitu digandrungi oleh para pecinta kopi. Terbukti dengan terisinya semua bangku yang tersedia di sana. Sang barista juga tampak komunikatif dan berbaur dengan tamunya. Dengan sigap mereka memberikan rekomendasi bagi para pengunjung dengan menyajikan kopi yang sesuai dengan preferensi mereka.