Review Pelanggan untuk Flying Goat Coffee
Baru aja seminggu buka, Flying Goat udah menjadi salah satu bintang di timeline Instagram saya. Coffeeshop mungil ini berada di daerah Panglima Polim, tepat di sebelah Better Chocolate Than Never. Dinamakan demikian karena terinspirasi dari sebuah dongeng mengenai kopi yang berisi kisah antara seorang anak dengan kambing di daerah Ethiopia. Pada dongeng diceritakan bahwa kambing-kambing ternaknya tersebut “ngefly” setelah mengunyah biji kopi, maka tercetuslah nama Flying Goat.
Meski mungil, mereka tetap terasa nyaman dengan penerapan konsep minimalis berunsur kayu yang sangat kental. Beberapa cover piringan hitam, quote print pada dinding di salah satu sisi ruang dan bingkai-bingkai, menjadi ornamen yang sangat artistik untuk dipandangi.
Es Kopi Susu Mbek (Rp.18.000,-) dalam meracik es kopi susu gula aren ala Flying Goat, mereka menyuguhkan sensasi rasa perpaduan antara kopi, susu serta gula yang seimbang. Jadi bisa dibilang rasa kopinya cukup serius namun tetap ada sensasi manis dan milky nya. Saya suka dengan karakteristik rasa yang mereka bangun, karena cocok dengan selera saya.
Es Kopi Susu Kambing (Rp.18.000,-) nah kalo yang ini masih memiliki konsep dasar sama dengan minuman sebelumnya, hanya saja peran espresso sengaja agak lebih ditonjolkan. Karena memang engga semua orang suka es kopi susu yang manis, tapi ada juga yang ingin terasa lebih kuat di kopinya...
Foto lainnya:
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
(Kafe)
Reviewer: