Gandy Steak House

Udah lama bangettttt gue ga makan di Gandy Steak House. Terakhir makan sih puas banget dengan rasanya yang enak di Gandy Kelapa Gading, tapi sayangnya Gandy Kelapa Gading udah tutup. Pas mau main di Epiwalk dan tau ada Gandy, gue langsung excited buat ke sini.

Di pintu masuknya kita bisa melihat roti-roti Gandy yang dijajakan. Oya, pembelian roti hanya bisa cash, dan bill-nya berbeda dengan Gandy Steak. Setelah selesai makan steak di sini, pastinya gue ga lupa buat take away roti-roti sini 

Nah, khasnya Gandy dari dulu memang sebelum makanan kita disajikan, mereka akan menyajikan sepotong roti polos dengan butter Anchor. Rotinya sendiri udah ada rasa gurih loh dan makin mantep ditambahkan butter. Yuk intip steak apa yang gue coba! 

Chicken Steak (IDR 73,000)
Disajikan di atas hotplate berbentuk sapi, terdiri dari dua potong dada ayam goreng boneless yang cukup tebal dengan saus butter khas Gandy dan potongan jamur, serta disajikan terpisah juga dengan potongan wortel, jagung, brokoli, dan french fries. Ada juga acar dari cabe dan bawang merah yang bisa kita tambahkan di steak. Tambahkan juga perasan jeruk limau untuk sensasi rasa asin-asam 

Gandy sudah menjadi household name untuk steak di Jakarta. Kalau biasanya saya datang ke outlet yang di Menteng kali ini saya icip yang di Epicentrum.

Kalau dibanding sama outlet Menteng,  outlet yang di epicentrum ini lebih bright dan terkesan kasual.  Menunya sih sama, malam itu saya lagi lapar jadi pesan combo chicken steak dan steak a la gandy dengan kematangan well done. 

Begitu datang.. wow,  porsinya besar juga.  Chicken steak, saya specifically minta daging dada, dibalut tepung renyah lalu digoreng tapi dagingnya masih juicy lho.  Steaknya juga masih juicy dan empuk meskipun saya pesan well done.  Sayangnya butter sauce yang dituangkan kurang banyak buat pesanan saya, padahal saucenya one of my favorite dan bikin hidangannya gak kering banget.