Penasaran dibela-belain kesini sehabis nonton vlog salah satu youtuber yang saya ikuti kiprahnya. Wah kayaknya menarik nih restonya! Terus pas datang udah ada curiga curiga sih ternyata tempatnya tidak sebagus yang saya bayangkan. Lebih ke sedikit kumuh dan tidak terawat gitu bisa dibilang. Well menu makanannya tidak terlalu banyak dan mostly javanese food. Portion wise cukup, dan taste wise just ok. Mikir 3x apakah mau balik apa ga kesini lagi.
Tanggal kunjungan: 04 Desember 2023 Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Came here because we wanted to see the place and taste classic Javanese Dutch dishes. Keep your eyes open and be alert if you want to visit - the place is kind of hidden on plain sight. Seriously lokasinya very unlikely and nothing actually giving away the place. Also the entrance is hidden.. found "do not enter" sign in places but truly the main entrance is the little yellow door to the right side 😂 hidden, looks like they are not open and no sign.
But the interior is very unique, indeed was a traditional colonial house with genuine materials and furnitures. It is even mentioned not to drag the chairs but to lift them up. They also creaks here and there. We went in at 12 and were the first one in - although the few tables filled up later in the day.
They serve quite a range of food and ended up trying recommendation from the server - bistik djawa and chicken steak. They tasted great actually, bistik djawa has the bistik chopped, which i enjoy less than the chicken steak. Eating here reminds you of classic Java-Dutch cuisine in Braga Permai / Rendezvous. The portion is also quite big. Their poffeetjes were also good!
We sat for some time and ordered rounds of drinks (tea and coffee), took some pics inside and on the balcony before leaving. They are quite famous for the coffee too, which the server mentioned is quite strong. Do recommend to visit for the experience (unique space), good food with fair price!
Menu yang dipesan: bitterballen, Chicken Steak, bistik djawa, Poffertjes
Tanggal kunjungan: 14 Oktober 2023 Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Huize Trivelli tempatnya cukup terpencil, ada di dalam gang kecil di sekitar Cideng. Saya rasa restoran ini memang dibangun dari rumah warga dan memang konsep dekorasi nya pun dibuat seperti rumah jaman Belanda dulu. Semua barang di dalamnya antik, dari cermin yang artistik, foto - foto lama yang masih hitam putih hingga sebuah piano putih terpajang di sana.
Nama makanan yang ada di dalam menunya menggunakan bahasa Belanda dan penjelasannya juga memakai bahasa Indonesia jaman dulu, menambah kesan antik pada restoran ini. Menu andalan di sini adalah nasi ayam rempah, namun sayang nya waktu itu oven mereka sedang rusak, jadi belum bisa menyajikan makanan tersebut. Akhirnya setelah melihat daftar menu, saya memesan nasi goreng dengan cumi goreng tepung dan butuh waktu lama untuk menunggu pesanan saya datang. Sayang sekali, rasa nasi goreng nya tidak konsisten, rasa asin di nasi goreng nya tidak tercampur rata dan juga telur yang menjadi side dish nya terlalu asin. Yang menjadi penolong dari makanan tersebut adalah cumi goreng nya yang crunchy dan rasa nya lumayan.Â
Hmm, mungkin saya memang harus datang lagi untuk mencoba the recommended nasi ayam rempahnya yang kata nya enak banget. Penasaran!
Menu yang dipesan: Nasi Goreng Cumi
Tanggal kunjungan: 06 Oktober 2014 Harga per orang: < Rp. 50.000
Resto ini jika dilihat dari luar tidak seperti tempat makan, melainkan seperti toko yang menjual barang – barang antik. Saat memasuki resto ini pun kita seperti dibawa suasana tempo dulu, sedikit creepy c, barang antik dimana – mana, lagu – lagu yang diputarnya juga sedikit mirip dengan lagu – lagu yang diputar difilm – film dulu. Nilai plus dari tempat ini, suasananya nyaman dan tenang banget. Disini saya pesan Nasi Ayam Tepung, untuk nama lengkapnya saya kurang yakin, soalnya nama menunya susah – susah dibaca. Rasa dari menu ini ya biasa saja, standarlah namum untuk nasinya saya kurang suka, karena teralu kering. Dan untuk minumnya saya pesan Selasih de Coco, ini campuran gula, santan,nata decoco dan selasih. Rasanya enak, manis dan gurih dari santannya, sayang gelasnya kecil. Overall tempat ini enak ko kalau untuk nongkrong santaiÂ
Menu yang dipesan: Nasi Ayam Tepung, Selasih de Coco
Tanggal kunjungan: 06 Oktober 2014 Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Trivelli Black Pepper Steak ini dagingnya agak kering, tapi not bad lah, saus mushroomnya juga enak, rasanya unik karena black peppernya bubuk, kemudian mash potatonya juga dibentuk gitu, lalu tomatnya dibentuk menyerupai bunga, tampilannya menarik. Untuk minumannya saya pesan Fresh Orange Decoco, ini unik dan enak banget, minuman jeruk pakai santan.
Suasananya di sini nyaman banget, adem, decornya menggunakan perabotan - perabotan model tempo dulu, ruangan di hiasi dengan piano kecil kuno putih, bingkai – bingkai foto yang banyak banget, rantangan, pot – pot dan setrikaan jaman dulu, dan pajangan – pajangan lainnya. Yang disayangkan adalah pelayanannya yang lama dan letak restonya agak tersembunyi. Secara keseluruhan resto ini recommended banget.
Menu yang dipesan: Trivelli Black Pepper Steak
Tanggal kunjungan: 02 Juli 2014 Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Restoran ini interior design nya bagus bangeeetttt!! Jadul-jadul gitu tema nya, terus mereka ada AC tapi gak di pake, mereka nyalain kipas angin, tradisional banget. Seluruh restoran nya bertema jadul, banyak pajangan-pajangan barang kuno gitu, yang paling menarik perhatian saya tuh pajangan rantangan, ada banyak dan macem-macem bentuk dan ukuran, lucu deh! Semua spot bagussss buat foto-foto!! Suasana nya oke banget deh! Pelayanan nya juga bagus, waiter nya ramah-ramah, kebersihan nya sih not bad, mungkin kerasa agak kotor karena smua nya serba barang jadul gitu. Makanan yang saya pesan Trivella Fillet Ikan ala Meuniere & Puree dan minum nya Trivelli Thee Krim Soesoe. Menu makanan disini pake bahasa jadul gitu, sampe perlu mikir dulu waktu bacaa. Fillet ikan yang saya pesan enak bangeeettt!! Daging nya lembut banget, kulit nya crunchy banget, saos nya entah saos apa itu tapi enak banget!! Untuk harga nya juga sangat masuk akal deh, gak terlalu mahal, padahal tempatnya bagus. Recommended banget!
Menu yang dipesan: Trivelli Fillet Ikan ala Meuniere & Puree
Tanggal kunjungan: 02 Juli 2014 Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Kesan pertama dari Huize adalah suasana tempo zaman Belanda-nya. Banyak barang dan foto kuno yg dipajang. Menu-menunya juga saya rasa adalah menu tradisional. Ada beberapa menu yg harus pre-order beberapa hari sebelum kunjungan. Saya coba pesan Bakso sapi. Kuahnya gurih, gurihnya bukan dari perasa buatan seperti bakso biasanya. Saya juga coba Orange Decoco, Jus jeruk pakai santan kelapa. Segar, gak terlalu manis, dan ada rasa asamnya. Pas sama menu makanan. Disini menunya cukup banyak, kayaknya enak semua tuh. Orange Decoco saya rekomendasikan.
Menu yang dipesan: Bakso Sapi, Fresh Orange Decoco
Tanggal kunjungan: 02 Juli 2014 Harga per orang: < Rp. 50.000
Hari minggu 23 Feb 2020 lalu saya dan keluarga mencoba makan di resto jadul ini atas rekomendasi teman saya. Kebetulan saya suka sesuatu yg vintage dan ingin mencoba makanan resep belanda tempoe doeloe. Tempatnya cukup terpencil ya, berada pada komplek prumahan. Dari luar rumah huiz traveli ini klihatan antik memang, begitu masuk serasa masuk mesin waktu, krn dekorasi plus atmosfernya bner2 vintage. Pada saat kami datang menjelang makan siang, tidak ada tamu lain kecuali kami (jadi serasa sepi gmn gt, a bit creepy perhaps krn byk foto2 jadul dan barang2 antik). Rupanya skarang restonya dipindah ke Lt. 2 krn katanya Lt 1 dipakai owner sbagai tmpat tinggal. Kami memesan bistik jawa, chicken steak, weiner snitchel, tahu telur, dan ayam bumbu rempah. Sayangnya pelayanan rada lambat ya, kami harus menunggu kira2 hampir 25-30mnitan, pdahal tidak ada tamu lain. Untuk rasa yg paling berkesan bistik jawanya. Ayam berempahnya bagi saya sedikit aneh,seperti memakai bumbu instan dan menteganya kurang enak, saus mushroom chicken steaknya rada hambar dan biasa saja. Menu lainnya standar aja.Â
Semoga Huiz travelli bisa lebih meningkatkan kualitas rasa dan playanannya.Â
Tanggal kunjungan: 23 Februari 2020 Harga per orang: < Rp. 50.000