Berasa lagi jalan-jalan ke Jogja pas mampir ke sini buat ngopi bareng sama teman. Halaman depannya lumayan luas bagi pengunjung yang bawa kendaraan sendiri. Di depan ada tempat barista meracik kopi dan rupanya sekalian area untuk menerima pesanan dan pembayaran.
Jadi, begitu sampai di teras saya langsung pesan hot latte dan tebak… saya pesan pecel. Anggap saja saya makan salad lah ya. Bumbu pecelnya dihidangkan terpisah dan pedesnya nampol. Di sini ada area indoor (terbagi dua untuk yang merokok dan yang tidak merokok. Di teras juga ada tempat duduk bagi pengunjung. Di sini juga ada ruang yang lebih private bagi mereka yang ingin mengadakan rapat atau pertemuan.
Tanggal kunjungan: 02 Agustus 2024 Harga per orang: < Rp. 50.000
Kedai kopi di Menteng ini sekilas terlihat seperti rumah dengan halaman yang cukup luas. Halamannya mampu menampung lebih dari 5 mobil.
Terdapat meja dan kursi di area teras serta tempat memesan makanan. Rupanya di samping kasir ada pintu dan tempat duduk indoor.
Begitu masuk, langsung tercium aroma pewangi Dahlia Teh Keraton. Interiornya bernuansa khas Jawa dengan pajangan wayang di dinding.
Yang unik, penanda nomor meja dibentuk mirip nasi bungkus lengkap dengan bungkus koran. Sampai-sampai, awalnya saya mengira ini nasi bungkus sungguhan.
Untuk seating areanya ada di beberapa area dan bisa smoking di area indoor. Tersedia stop kontak di beberapa spot.
Sistem pemesanan di sini bayar dulu baru duduk dan antinya pesanan akan diantar. Pembayaran bisa via QRIS.
Saya mencoba :
1. Es Kopi Tarik (IDR 35k)
Kopinya disajikan dengan susu tanpa gula aren. Rasa kopinya cukup manis dan creamy, namun masih terasa aroma dan hint kopi.
Ukuran gelasnya lumayan besar dan tidak super watery bahkan sesudah sekitar 30 menit.
Tanggal kunjungan: 01 Juni 2024 Harga per orang: < Rp. 50.000
Luwih Coffee and Eatery baru pindah dari area Senopati ke Menteng beberapa minggu yang lalu. Lokasinya ada di Wisma Jogja, Jl. Diponegoro No.52 yang ada replika Tugu Jogja. Tempatnya tidak terlalu spacious, tapi cukup nyaman. Interiornya bernuansa Jawa dan di sini ada private room juga untuk meeting room atau untuk yang ingin suasana lebih private. Menu makannya semuanya makanan Indonesia. Untuk minuman ada pilihan coffee, non-coffee dan ada juga aneka minuman tradisional Jogja Saya order : *Nasi Gudeg Yogya (53k+) – Nasi putih yang dilengkapi dengan gudeg, sambal krecek, ayam opor suwir, tempe bacem, telor pindang. Gudegnya tipe yang kering, rasanya biasa saja. Sambal kreceknya pedes dan rasanya datar. Ayam suwirnya cukup gurih, tempe bacemnya enak, telor pindangnya ok. Untuk rasa keseluruhan cenderung biasa saja bleum ada yang istimewa.
*Nasi Rawon (63k+) – Menu ini termasuk nasi, agak kecewa karena telornya pake telor ayam rebus karena lagi beem telur asin. Rawonnya cukup gurih meskipun kurang begitu bold. Potongan dagingnya banyak dan tebal, empuk pula. Secara keseluruhan not bad at all.
*Pisang Goreng (35k+) – gorengannya bukan tipe yang crunchy, tapi pisangnya manis. Camilan yang enak untuk pendamping kopi atau teh.
*Aneka Gorengan (55k+) – penyajiannya cantik dan tradisional. Gorengannya ada tahu isi, tempe mendoan, bakwan jagung masing2 3pcs. Disajikan dengan sambal kecap + cabe rawit. Tahu isinya not bad, isiannya penuh dan rasanya cukup gurih. Tempe mendoan ukurannya besar, cukup tebal enak dinikmati dengan sambal kecap. Bakwan jagung adonanya kebanyakan tepung aci jadi agak alot, jagungnya dikit dan berminyak. Belum ada yang special banget, tapi ini menu yang cocok untuk sharing sambil menunggu makanan utama atau sambil ngopi / ngeteh.
*Kopi Luwih (32k+) – es kopi susu ini cukup bold, creamy dan manisnya pas. Enak dan sesuai selera.
*Teh Tawar (15k+) – standard es teh aja.
Dari semua yang dipesan kali ini baru suka Kopi Luwih dan pisang gorengnya aja. Kapan2 kalau balik lagi mau cobain Nasi Rames yang katanya salah satu best seller di sini.
Tanggal kunjungan: 05 Mei 2024 Harga per orang: < Rp. 50.000