Mars Kitchen

Mars Kitchen adalah healthy restaurant yang dimiliki oleh Chef Rinrin Marinka. Untuk menunya sih isinya adalah makanan-makanan sehat ala western dan Asian yang rendah kalori dan bersahabat untuk orang-orang yang menjaga pola makan.

Menu favorit aku adalah "Chicken burger" (IDR 72K). Untuk patty ayam yang digunakan organik, teksturnya empuk, juicy dan well-seasoned juga. Ditambah dengan lemongrass chilli paste yang pedas, memberi sensasi gurih di burger ini. Selain itu, kita diberikan sweet potato fries yang crispy dan juga tidak oily sama sekali.

Variasi makanan sehat yang ditawarkan dalam menu Mars Kitchen sih cukup OK, namun untuk harganya sendiri bisa dibilang agak mahal karena porsinya juga tidak terlalu besar. 

Waktu itu iseng sama temen2 foodies kesini karena ktnya yg punya chef kondang- Chef Rinrin Marinka.. Akirnya cobain dehh..
Beberapa makana yg dicoba
1. Aglio olio: ini agak aneh ya soalnya kok seperti pake bumbu indomie? enak sih, orang bumbu indomie kan enak yah, tapi assiiinn banget dan aneh ga cocok gt jadinya..

2. Pesto pasta: hmm not bad sih, tapi terlalu kering dan pestonya kurag berasa!

3. Chicken burger: aku sih suka chcken burgernya soalnya dagingnya bener2 no fat tapi masih well-marinated gitu. Tapi bener2 simple banget burgernya untuk harga yang lumayan mahal (72ribu++)

4. Soba salad: ini unik bgt, mie soba pake bumbu kacang kayak bumbu rujak/gado2.. enak deh gurih dan wangi sesame!

5. Nasi goreng: nahh ni nih yang paling favorit ditempat ini! Testur nasinya enak ga terlalu keras/lembek.. gurih wangi juga.. Sayang aja nasgornya lumayan mahal ya 65ribu++ per porsi huhuhu.. Porsinyalumayan besar sih..

6. Brownies: browniesnya biasa banget menurut saya sih, agak keras kering dan tidak lembut.. expect much more...

7. Baked rice: nah yang terkenal juga nasi hitam panggang nya... Unik dan sehat sih, tapi saya kurang suka soalnya rasa nasinya seperti kering pecah2 gitu, kurang rasa juga menurut saya..

Overall menurut saya makanannya standard dengan harga yang cukup tinggi (megusung ingredent yang sehat2 organic kali yah).. ya tepatna not bad sih cozy, tapi agak kcil dan terpencil gitu.

IG:FOODIOZ

Dengan konsep cafe minimalis, menggunakan dominan material kayu, lalu lantai dengan semen membuat suasana cafe seperti di rumah sederhana dan dilengkapi dengan tanaman hijau yang memberikan sentuhan yang cantik.

Menu yang ditawarkan adalah menu fusion modern dengan tema makanan sehat yang menggunakan berbagai macam bahan yang berkualitas dan sehat untuk tubuh kita. Tapi jangan khawatir soal rasa, dengan pengalaman Chef Marinka yang sudah cukup lama melanglang buana sebagai seorang Chef, Mars Kitchen tentu memberikan pengalaman makan sehat yang enak.

Setiap menu yang tertulis lengkap dengan bahan apa saja yang digunakan. Sehingga memudahkan kita untuk mengetahui apa saja yang terkandung dalam makanan yang akan kita pesan.

Selengkapnya di www.foodioz.com

Kafe kecil di daerah fatmawati ini cukup menarik design interiornya, tempatnya cukup bersahaja, mostly juga pake kayu untuk interiornya.

Cobain beberapa makanan, mulai dari cake sampe main coursenya. Cobain sunrise juicenya yang campuran antara jeruk sama nanas dll, asik sih rasanya tapi jeruknya dominan banget rasanya, terus untuk rasa makanannya overall biasa aja. Dari western food sampe Indonesian food, lebih enak Indonesian food nya. Nasi gorengnya, bumbunya berasa terus karena konsepnya healthy food yang ga pake msg, ini rasanya keluar banget dan enaknya makan disini ga berasa haus abis makan terus nasi bakar itemnya juga lumayan walaupun teksturnya agak dry tapi isinya bener-bener macem-macem termasuk di dalemnya ada caipo dsb.

Untuk harga dibanding rasanya, biasa aja sih, ga murah dan ga mahal walaupun emang ada beberapa menu seperti salmon saladnya yang menurut saya overpriced karena dibandingin sama porsinya yang imut.

IG: spiceupyourpalette

Hello food lovers! Kalo kalian lagi pengen makan makanan sehat tapi tetap yummy, mungkin Mars Kitchen bisa jadi salah satu pilihan buat kalian. Di sini harga per menu nya under 100k dan tidak menggunakan MSG, tidak pakai pewarna maupun preservative. Cafe milik Chef Marinka ini didesign homey, sweet, dan apik. Tempatnya kecil, memanjang ke dalam. Minimalist sih. Pas baru dateng masih belum ready tempatnya (kepagian) dan butuh waktu 15 menit baru bisa order. Kita order cukup banyak, antara lain: 
1. Juices: sunshine, bright eyes, green goddes, passion red 
Semua jus sehat ini less sugar dan punya manfaatnya masing2. Bisa dilihat dari campuran sayuran dan buahnya di menu. Menurut gw sih asem2 manis ya dan karena gw kurang suka jus, penilaian gw sih biasa aja (mirip home-made juice di rumah). 
2. Matcha latte 
Lattenya heavy, milky, dan matchanya kurang autentik dengan matcha asli. 
3. Hot choco : biasa aja sih, like any other hot chocolate. Nothing special for me
4. Nasi bakar hitam: lumayan ok sih, spicesnya berasa, dan gurih banget walaupun tanpa MSG 
5. Pasta pesto: basil tastenya berasa sih, tapi kurang oregano 
6. Chicken burger: ayamnya agak keras dan kering, buat beberapa orang mungkin enak karena ga terlalu fattyh, tapi gw kurang suka 
7. Aglio Olio: ini agak aneh karena rasanya garlic dan soy sauce, mirip Indomie Goreng. Ga ada mirip2nya dengan aglio olio pasta 
8. Soba salad: so far ini dish yg gw suka karena rasanjya unik dan bisa diterima lidah orang Indo. sesamenya juga oke, ga pahit 
9. Nasi goreng

Nasinya semua organic dengan ingredient yang natural. Raa nasi gorengnya biasa aja, so-so. Not tasty, but not so bad. 
10. Brownies : penampilannya plain, rasnaya so-so sih 
11. Chocolate cake: fluffy, di tengahnya ada custard, not too sweet, but I like it!

Overall, gw kurang suka dengan taste masakan di sini karena buat gw kurang cocok dengan selera gw. Dengan taste seperti itu jadi agak pricey makanan di sini. Kalau mau makan sehat dengna suasana homey dan tidak ramai, boleh sih mampir ke sini.

Selamat mencoba! 

IG: JESSICA_SISY 
BLOG: MYCULINARYDIARYCOM.WORDPRESS.COM

Mengusung tema healthy cafe, Mars Kitchen ini punya tempat yang ngga terlalu luas. Walaupun demikian tempatnya pun cukup nyaman dan dengan dekorasi yang mayoritas menggunakan bahan dari kayu. Interornya bagus banget buat tempat foto-foto a.k.a instagramable.
Walaupun makanan sehat, karena cafetaria ini dimiliki oleh Celebrity Chef, Rinrin Marinka, maka masalah rasa juga menjadi perhatian.

Beberapa menu yang kt order di sini:

* Green Goddes (Rp 50k),

* Baked Rice with Black Rice (Rp 47k),

* Pasta Pesto (Rp 62k),

* Chicken Burger (Rp 72k),

* Soba Salad (Rp 55k),

* Aglio Olio (Rp 65k),

* Nasi Goreng (Rp 62k),

* Chia Hempseed Choco Brownie (Rp 25k),

* Chocolate Caramel Cake (Rp 40k),

* Passion Potion (Rp 45k).
Semua makanan dan minuman di sini diklaim tanpa menggunakan MSG, bahan pengawet maupun pewarna makanan. Beberapa menu yang mnrtku enak dan layak buat dicoba:

* Chicken Burger

Made from whole wheat burger bun, packed with organic chicken burger patty. Served with condiment such as salad, tomato slices, veganese/vegan mayo, caramelized onion and homemade lemongrass chilly paste. Instead of usin French Fries, for healthier choice they served sweet potato fries.

Ak paling suka ama chicken burger patty-nya. Teksturnya masih tender banget dan seasoned nicely. Rasanya gurih plus dengan dressing yang segar. Sedangkan untuk fries-nya, ak lebih suka French Fries, karena klo sweet potato mnrtku terlalu kering teksturnya.
* Aglio Olio

Menggunakan pasta spaghetti yang dimasak hingga tekstur-nya al dente dengan rice bran oil, lots of chillies and garlic, and whole wheat crumbs. Rasanya mnrtku quite spicy dan oily. Ak juga suka dengan adanya wheat crumbs, yang memberikan sensasi yang cukup unik.
Overall it's a healthy cafe serve a good food with quite reasonable price.

Red Velvet Cupcake adalah salah satu unggulan cake yang tersaji dalam Red Velvet Cupcake. Pada jenis Red Velvet ini, tidak menggunakan tepung terigu melainkan menggantinya dengan gluten free blend. Sementara untuk warna merahnya diganti menggunakan buah naga merah. 

Dalam membuat Red Velvet Cupcake ini, Chef Marinka selaku pemiliknya melewati lima kali uji coba untuk menghasilkan warna dan tekstur yang menyerupai walaupun rasa memang berbeda.

Setelah dicoba ternyata rasanya hampir menyerupai Red Velvet pada umumnya namun tekturnya agak kering sebab penggunaan tepung dengan gluten free.