Review Pelanggan untuk Merdeka Lounge
Kafe di Kompleks Istana Merdeka
oleh Fannie Huang||IG:@fiehuang, 15 September 2024 (2 bulan yang lalu)
Sejak kafe ini viral beberapa waktu yang lalu, saya kepengen banget visit dan akhirnya baru kesampaian. Kafenya sendiri hanya buka saat wrekdays mulai dari jam 8 pagi - 6 sore.
Buat aksesnya bisa dari pintu Majapahit Kemensetneg. Kalau kalian naik kendaraan umum termasuk taksi online, kalian harus turun di pintu masuk dan jalan sekitar 200 meter. Namun kalau bawa kendaraan pribadi bisa masuk dan parkir di area yang ditentukan.
Dari pintu Kemensetneg, kalian bisa langsung belok kiri dan jalan di trotoar. Nanti ada area khusus, kalian perlu naruh tas melalui mesin X-Ray dan nitip KTP/SIM/Passport dan mengisi buku tamu.
Buat pakaian dilarang bercelana pendek, memakai sandal jepit maupun celana jeans. Wajib berpakaian sopan.
Lokasi kafenya ada di sebelah kanan, mengikuti plang petunjuk arah menuju kantin. Jujur, saya kurang recommend tempat ini buat yang punya keterbatasan mobilitas karena aksesnya harus naik beberapa tangga.
Buat kafenya sendiri mostly tidak ber-AC. Namun ada juga area ber-AC di lantai dua. Not sure untuk lantai dua, namun beberapa stop kontak lantai di lantai 1 tidak berfungsi.
Dari segi pelayanan cukup ramah dan penyajian cepat. Harga semua menu sudah nett dan bisa bayar pakai QRIS.
Saya mencoba :
1. Batavia Espresso Martini (Rp. 35.000)
Minuman yang satu ini merupakan mocktail espresso dengan soda. Rasanya segar, namun menurut saya rasa kopinya light dan rasa sodanya lebih dominan.
2. Nasi Ayam Tangkap Sambal Ganja (Rp. 55.000)
Saya malah suka dengan main coursenya. Porsinya pas untuk 1 orang. Ayam gorengnya renyah dan daging empuk, tetapi tidak alot. Seasoningnya meresap, bahkan tidak hambar meski dimakan dagingnya saja.
Daunnya juga renyah dan terasa gurih. Dimakan begitu saja juga sudah enak. Selain itu ada daun ubi tumbuk yang dimasak dengan santan. Teksturnya cair dan sedikit gurih tapi tidak tidak asin berlebih.
Dan saya suka sekali dengan sambal ganjanya. Jadi, ini sambal Aceh dan tentunya tidak memakai ganja sungguhan, melainkan terbuat dari udang.
Aromanya wangi, ada sedikit rasa udang. Ada minyaknya yang gurih dan rasanya tidak sekedar pedas, melainkan pedas gurih.
Foto lainnya:
Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Informasi
Reviewer: