Padang Merdeka di Hayam Wuruk ini dengar - dengar buka 24 jam. Dia punya 2 akses, satunya akses langsung dari depan, satu lagi akses dari lobby MaxOne Hotel Hayam Wuruk.
Interiornya beraksen kayu, terdapat lampu gantung di depan, dan modern sih desainnya. Namun perihal ramah troli saya tidak tahu, mungkin kalau dari MaxOne bisa saja.
Di Padang Merdeka ini, hidangan bisa langsung diantar semuanya ke meja sebagaimana biasanya restoran padang, namun seingat saya bisa juga direquest by order kalau meja tidak mau terlalu penuh hidangan. Khusus beberapa hidangan seperti misalnya ayam goreng disajikan hanya melalui order.
Saya finally memutuskan untuk meng-highlight soto padangnya, ayam gorengnya itu, dan gulai ayamnya. Sotonya gurih, taburan dagingnya menggunakan daging goreng jadi berasa nyaring. Pelengkapnya terdapat perkedel juga, jeruk nipis dan kerupuk merah juga menemaninya.
Ayam gorengnya sendiri juga demikian, garing, dan tampak kuning cemerlang. Sementara itu, gulainya kental dan enak, pula. Oh ya, dendengnya juga sebetulnya garing, namun saya lupa namanya (antara batokok atau balado biasa).
Satu potong ayam goreng dan gulai dihargai 21,5 ribu, sotonya 35 ribu, dan rendang 22 ribu. Harga tersebut belum termasuk servis charge 2.5 persen dan tax. Mesin EDC-nya sendiri surprise sudah wireless.
Sayangnya, untuk beberapa menu dihidangkan dalam porsi yang terlalu kecil, contohnya gulai ayamnya itu. Rendangnya juga walaupun cukup empuk dan pekat, terkadang keluar dalam ukuran daging yang mungil. Positifnya, beberapa hidangan sekarang keluar dalam keadaan tertutup mika.
Di Padang Merdeka, membawa wine tidak diperbolehkan. Mengenai reservasi online Chope maupun Eatigo, Padang Merdeka belum kompatibel keduanya. Saya selalu berharap kelak dia muncul.
Bagi saya pribadi, ada baiknya juga Padang Merdeka ini diketahui sampai detail, ya. Sampai ke Michelin Guide. Baru dengan begitu, kuliner padang sudah berasa betul - betul merdeka.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk