Pancious

Cobain Pancious pertama kali di Pacific Place tempatnya super aesthetic. Setelah coba Pancious di tempat lain kayanya PP yang paling pewe, deh! 😁 

First impression adalah staffnya yang sangat ramah di Pancious PP ini. Chilly Flakes, Parmesan Cheese, sendok garpu dan semuanya langsung disiapkan. Unlike Pancious di tempat lain.

Ok, let's review yang kita pesan!

👉🏻 Black Pepper Meatball (Rp85,000 exc. tax + SC)
Kemarin pilih spaghetti untuk pastanya, rasanya creamy tapi menurutku ada hint manisnya. Setelah check menu nya dia jg contained alcohol. Rasa meatball nya jg full beef padet banget. Enak! 

👉🏻 Carbonara (Rp81,000 exc. tax + SC)
Menu satu ini adalah safest choice ku setiap lagi di mana aja, tapi baru Pancious yang bisa bikin aku jatuh cinta segininya! Hihi. Potongan smoked beef nya banyak banget. Creamy sauce nya sama sekali enggak bikin eneg. Kalau lagi di rumah mungkin sampe piringnya dijilatin deh saking enaknya HAHAHA. Creamy-nya paaas bgttt, ditambah bisa ambil Parmesan Cheese sepuasnya!!

👉🏻 Original Brewed Tea (Ice) (Rp27,000 exc. tax+SC)
Kalau ke sini paling recommended beli es tehnya sih, hihi. FREE REFILL! Disediakan simple syrup (gula) di meja, jadi bisa atur kemanisan teh sendiri. Rasa tehnya juga beda banget kenapa ya... enak banget seseger itu! DAAAN yang paling terbaik adalah staff Pancious tiap lihat gelas sisa setengah langsung diisiin lagi 🥹 baik bgt.

Coba ke Pancious PP aja kalau mau cari suasana calm sambil nikmatin makanan selezat itu! Hihi.

Jadi, udah lumayan lama untuk ga mampir ke Pancious.. sebenarnya pancious ini resto safe place untuk makan pasta, dari 2015an udh makan pancious dan menu andalan gue selalu black pepper meatball! Karna menurut gue yang pencinta daging ini enakkkkkk !!! Apalagi dengan tambahin seasoning permesan dan chilli flex! Udh juara sih hahaha in my opinion yaaa, gue ga gitu suka creamy tapi kalo di pancious itu beda ga bikin eneg atau mahte gitu..

Tapi emang soal harga ga bohong, dengan beberapa kalo kenaikan price lumayan jd aga pricy (sad) tapi overall gue bakalan tetep balik sih karna udh comfy place jugaa haha oh iya kalian bisa coba yang creamy truffle kalau kalin pecinta truffle!! Enakk… tapi kalo untuk dessertnya memang gue gabegitu menjuarai si pancious ini heheh

Oh ya lupa skrng menu pancious selalu berkembang keren sih! Ga gitu2 doang!!

Mampir kesini buat maksi dessert (maksi pake dessert, ide macam apa ini 😂) , saya lihat pancious ada minuman baru yang Indonesian traditional drink inspired yaitu cendolholic dan doger luscious. Saya nyoba salah satunya yaitu yang doger luscious, isinya blue tea dengan cocopandan syrup dan cream cheese. Untuk kombinasinya cukup oke, minumannya milky dan rasanya manis banget. Kalau yg suka minuman manis ini boleh dicoba.

Selain itu, saya pesan caramelized banana pancake juga dan white chocolate. Pancakenya saya double dan pakai topping es krim vanilla, porsinya karena double pastinya kenyang dan rasa sirup karamelnya ngasih rasa manis di pancake dan pisangnya jg lembut. Untuk white chocolate juga lumayan oke, ga terlalu manis dan cukup milky. Tempatnya juga nyaman dan asik buat nongkrong/me time.

Tiap kali ke pancious, sejak tahun 2016 selalu pesen pasta & waffle, entah kenapa ini tu kombinasi main course dan dessert paling enyak. Cuman yang beda kali ini, pesen waffle nya bukan yang versi manis. Order Beef & Blue Cheese Waffle, jadi waffle nya dan beef ditumpuk seperti burger trs dikasi blue cheese di atas nya. Kurang cocok sih sama savory waffle nya, agak aneh rasa blue cheese nya pahit2 gimana.

Love this cafe/restaurant ❤️
I think they got the perfect casual ambience with lots of menu varieties.

Coco Crunch waffle is superb, delicious choco sauce and choco ice cream.
Their Nachos is also highly recommended, great portion with generous salsa beef and cheese.

For drinks, I love their Sunset Breeze. Refreshing 🤩

ketika gue lagi di Pacific Place dan bingung kepengen makan dessert yang bagaimana, akhirnya keputusan yang sangat tepat untuk gue mampir ke Pancious. Café yang letaknya agak mojok ini, kayanya banyak orang yang ga kesulitan untuk nyari tempat ini lah yaa.

Dan ini pertama kali juga gue makan di Pancious, tapi berhubung pengen makan yang ringan-ringan, alhasil mesennya Chicken Cheese Crunch, sama Greaan Tea Cake. chicken cheese ini bentuknya mirip banget kaya nugget, tapi kalo rasa sama isinya yaa jangan disamain lah yaa. Terus makannya pake mayo yang udah disediain, dan hasilnya rasanya gurih, renyah juga, empuk pastinya.

Dan kalo untuk yang manis, udah cocok banget Greaan Tea Cake. cake dengan layer cake yang ditumpuk-tumpuk, terus di disiram pake matcha lava, yang ngeliatnya aja udah bikin ngiler. Tapi ga cuma itu, cakenya juga pake vanilla ice cream loh, sama ada scrumble cookiesnya juga. Udah manisnya oke, lembutnya dapet, dan teksturnya bervariasi. Ini udah oke maksimal banget.

Ga lupa sama minumanya ada Cappuccino dan Hot White Choco. Cappuccinonya ini kayanya kurang greget, karena gue nyobain rasanya milky. Yaaa espressonya ada sih, tapi lebih dominan susu. Kalo yang Hot White Choco ini gue suka banget, karena cokelat putih yang dicampur susu ini ga bikin eneg, malah aromanya mirip susu murni, dan itu membangkitkan selera loh.

©prido

Ada yang tahu bedanya crepes dan kue leker? Meski sama-sama renyah dan terbuat dari tepung, telur, susu dan gula, ternyata kedua kue ini memiliki sedikit perbedaan. Kue leker itu berasal dari Surabaya, sedangkan crepes justru berasal dari Perancis. Selain itu juga kue leker hanya dilipat sekali lalu diberi isian irisan pisang, sedangkan crepes dilipat beberapa kali jadi lebih tebal dengan isian lebih variatif. Kemasan crepes yang bagus membuatnya jadi lebih mahal, beda dengan kue leker yang dikemas sederhana jadi harganya jauh lebih terjangkau.
Kedua kue tersebut adonannya mirip dengan pancake. Nah, kalau pancake sendiri berasal dari Belanda atau biasa disebut panekuk kalau di Indonesia. Sajian ini sering dijadikan sebagai menu sarapan dengan tambahan maple syrup atau taburan gula bubuk. Bicara soal pancake, salah satu restoran khusus penyaji kudapan ini adalah Pancious. Meski ada beberapa resto lain yang menyajikan menu sama, tapi Pancious memiliki beberapa keunggulan, terutama dari adonan pancake-nya itu sendiri.
Salah satu gerainya hadir di salah satu mall prestisius di Jakarta, apalagi kalau bukan Pacific Place. Berada di lantai lima, Pancious disini masih menerapkan konsep desain rustic yang artistik. Pemandangan belantara gedung di kawasan SCBD dapat dinikmati melalui jendela pada salah satu sudut ruang restoran. Bangku berselimut jok berwarna merah menjadi ciri khas dari beberapa outlet Pancious, termasuk disini. Jumlah seating table nya cukup banyak dan mampu menampung lebih dari 50 pengunjung sekaligus.
Chicken Cheese Crunch (Rp.44.000,-) potongan olahan daging ayam, bumbu dan keju yang diolah jadi satu mirip nugget, lalu digoreng berlumur tepung roti dan disajikan bersama spicy mayo. Ayamnya renyah, gurih, hanya agak sedikit kering. Tapi positifnya dia jadi engga oily. Pas dicocol ke mayo, rasanya jadi lebih enak karena ada sensasi creamy, sedikit pedes dan gurih yang menambah kenikmatannya.
Green Tea Crepes Cake (Rp.61.000,-) tiap mampir ke Pancious pasti saya pesan menu sweet pancake, tapi kali ini saya coba sesuatu yang beda dengan memesan crepes cake. Terkejut dengan tampilannya yang grande, lapisan-lapisan crepes cake nya tuh lembuuuuuuut banget, hampir mirip cheese cake gitu jadinya. Manisnya pas, green tea nya engga terlalu strong, es krim vanilla nya menyatu dengan baik, lapisan icing sugarnya pas dan ada sensasi kriuk kriuk dari crumbs cookies yang enak banget. Sejatuh cinta itu saya sama dessert yang satu ini.
udah paling pas makan kue sambil ditemani secangkir kopi, jadi saya memesan Cappuccino (Rp.38.000,-) meski hiasan latte art nya kurang rapi, tapi usaha mereka untuk menyuguhkan minuman yang cantik saya hargai. Rasa kopinya sendiri tidak terlalu kuat dengan karakter lebih dominan asam. Porsi susu disini berperan lebih, jadi membawa nuansa milky yang cukup kuat.
Tak lupa juga saya cobain minuman lain yaitu White Chocolate (Rp.38.000,-) tampilannya seputih susu tapi ada lapisan busa tipis dibagian atasnya. Rasa khas cokelat putih dalam bentuk cair cukup terasa yang dibarengi dengan sensasi milky dan cheezy yang tipis. Manisnya pas, hangatnya pas dan mampu memberikan rasa tenang tiap kali menyesapnya...