Paulaner Brauhaus

Baru pertama kalinya sih ke Paulaner karena diajak teman buat ngechill sehabis proyekan seharian, nah ini kami datang di weekend gitu dan memang suasananya ramai bahkan waiting list sekitar 40 menitan sebelum akhirnya bisa masuk. Sebenarnya suasananya sih Ok ya emang enak buat ngechill. Ngga berisik kayak club tapi juga tidak sesyahdu bar. Makanan yang kami pesan semacam platter dengan pork knuckle dan aneka daging olahan ENAK banget! Harusnya bisa buat sharing 4 orang tapi tampaknya sendiri pun saya rela. Minumnya ada aneka beer dengan ukuran 300-1000mL. Birnya sih saya ga bisa banyak komen karena kurang paham juga. Tapi ngga memabukkan sih. Yang agak disayangkan entah ini kurang staff apa gimana tapi cukup susah manggil staff saat mau tambah orderan dll. Pernah juga orderannya salah, untung mau diganti dengan yang baru. Sering lupa kalau minta tolong juga. Jadi ya agak gemes ya.

Makan disini lagi setelah beberapa tahun lom mampir. Tetap order menu yg sama karena bisa sharing n isiannya pork. Menu sharingnya ini bisa buat 2-3orang.

- Paulaner Platter (520k++) => ini segala macam dengan pork mulai dari sosis, semacam maling babi rasanya kalau dimakn n samcan. Sosisnya ada tiga varian rasa. Untuk dagingnya full of pork semuanya. Oke2 tidak terlalu berbumbu. Oiya disajikan dengan mashed potato n sayurnya semacam acar rasanya sedikit asam seger, cocok dengan dagingnya jadi menetralisir di mulut ga bikin eneq.

- Hunter Chicken (180k++) => ini bisa jg pilih yg pork ada dua varian. Menu ini porsi perorangan tapi juga hua yak. Kenyang pol dijamin. Kentangnya di pan fried gitu. Dikasi juga seporsi salad dipisah piringnya. Enak juga ini. Kalau bosan menu pork bisa mencoba varian ini

- Dark Beer 0,5L (110k++) => pesen yg ini karena latanya after tastenya manis. Tapi saya minum masih ada pahitnya. Saya memang tidak terlalu suka beer jadi kungkin kurang cocok.

- Darjeling tea (48k++) => tehnya bisa reffil. Biasa aj sama tehnya. Saya sukanya karena tehnya ini dapet free 2pc cookies. Enak cookies coklat gitu tapi uenak deh. Coklatnya berasa todak manis yg over. Oke pokoknya.

Kesini pas makan siang, tidak terlalu ramai. Langsung dapat tempat duduk. Service pun oke. Ramah dan responsible semua.

Vibesnya enak, tp pas gw dtg agak lama makanannya dateng… mgkin krn rame hehehe

- paulaner platter
- crispy pork knuckle
- bavarian sausage platter
- chicken sausages
- paulaner groestl

I must say… semuanya enak…… altho a bit pricey ya hehehe cm kdg mreka suka keasinan aja nih 😅😅
Oia kalo hari sabtu ad live band
Kalo minggu gada

Lunch sama sist di paulaner today.

Kami pesan bavarian treats yang isi paketnya udah ada 2 mushroom soup, 1 salad, 1 bread basket, 2 main course menunya semua uda ditentuin jd ga bs milih (500k++)


Lalu minumnya kami pesan 2 chamomile tea, and 1 honey lemon @48k++

Oiya nambah groestl juga 🤣 (145k)
Groestl ini isinya ada kentang yang diiris tipis terus dimasak bareng bacon and sausage juga. Dikasi topping sunny side up 1/2 mateng, and ada saukernaut juga untuk side nya.

Ini sih kebanyakan bgt porsinya buat makan berdua 😂, efek laper mata jd apa juga mau gini dah.

Tota bill makan berdua 954k. Ambience tempatnya sih enak ya. Pelayanan juga ramah dan cepat. Cuma memang kl dr segi harga dia pricey. But sesekali makan mewah okela 😀

Menunya uda pakr QR code nih jd ga ada sentuhan fisik sama buku menu 👌🏻

Pst beer disini juara banget btw 😁 apalagi pas october fest. Mantul pol


📍paulaner brauhaus
Grand indonesia mall
Jakarta

#rianiyumzone #rianidaisuki #germanycuisine #masakanjerman #saukernaut #nuremberg #sausage #sosis #paulaner

[NON-HALAL WARNING !!!].

Paulaner -- Restoran yang menjual masakan khas Jerman, terletak di Mall Grand Indonesia.

Di sini, gue mencoba Crispy Pork Knuckle seharga 320k. Gue no komen soal harga, karena balik lagi, ini first experience gue juga cobain makanan kayak gini. Jadi, kalian yang nilai sendiri lah harga segitu termasuk worth it atau gak.

Di sini, mereka menyediakan daging babi yang dimasak secara goreng (ada yang bilang juga ini digrill tapi, dari penyajiannya kelihatannya, sih ini digoreng menurutku), diberikan kol, dan ada side dish berupa bread dumpling. Lalu, ada sauerkraut juga.

Bagaimana dengan rasanya?

Enak, meskipun gue gak cocok di lidah kalau misalkan si daging dimakan bareng kol-nya (entah karena guenya yang gak suka sayur, atau emang sayurnya rada keasaman di lidah gue).

Tapi, overall ini enak. Rasa gurih di lidahnya kerasa dan strong. Dagingnya empuk dan juicy banget. Pokoknya, juice dari si dagingnya benar-benar kerasa dan itu yang bikin si daging jadi makin kerasa gurihnya. Lalu, mereka juga menyediakan dengan sauerkraut (saus yang warnanya kecokelatan di gambar), yang kalau dicampur ke atas si babinya, itu bikin rasanya makin enak dan kaya.

Lalu, yang paling aku suka ya si kulit goreng bagian luar. Itu benar-benar gurih, crispy, dan enak banget pokoknya. Serta gak berminyak, itu yang kusuka. Dan porsinya ini meski kelihatan kecil di gambar, percayalah ini benar-benar mengenyangkan (malahan aslinya gak sekecil di kamera, gede porsinya menurutku). Bahkan, saking kenyangnya, aku gak sempet cobain side dish roti dumplingnya.

Ambience tempatnya juga aku suka, vibes Jermannya kerasa. Di sini, tempat duduknya juga banyak, ada tempat khusus ngerokok juga. Kalau pelayanan, menurutku ya oke2 aja, sih.

Ralat: sauerkraut itu ternyata kol yang ada di bawahnya dagingnya bukan sausnya. Dan tambahan info, kol-nya memang rasanya asam karena hasil fermentasi.