Pho merupakan masakan khas Vietnam berupa mi sapi kuah. Awalnya hidangan ini berasal dari Hanoi, lalu menyebar ke selatan Vietnam hingga ke seluruh dunia. Mi pada pho disebut banh pho yang terbuat dari tepung beras, bentuknya mirip kwetiau namun lebih kecil dan tipis. Cara menyajikannya pun cukup unik, mi dan tauge diletakan kedalam mangkuk, lalu ditata beberapa irisan daging sapi mentah diatasnya dan disiram kuah panas selama beberapa saat. Kuah panas yang membuat lembaran daging sapinya menjadi matang lalu dibuang, diganti dengan kuah kaldu yang gurih. Di Pho 24 lah saya mencoba hidangan tersebut.
Berlokasi di foodlouver, mall Grand Indonesia lantai 3, konsep tempatnya hanya berupa gerai masakan cepat saji yang bergabung dengan beberapa tenant lain. Tak hanya pho, disini juga mereka menawarkan beberapa menu lain seperti bakso, lumpia, shrimp paste dan cakwe. Kali ini saya mencoba dua menu yaitu Pho Tai Chin Gan dan Bo Vien.
Pho Tai Chin Gan, merupakan mi dengan irisan daging shabu-shabu, daging matang dan urat. Tekstur mi sangat lembut, irisan dagingnya fresh, kuah pho punya sensasi rasa gurih yang sangat otentik masakan Asia Tenggara bagian utara, jadi komponen kuahnya ringan, bening dan terasa rempah khas yang pernah saya jumpai di Bangkok. Ketika saya masukan perasan jeruk nipis dan saus sambal kedalam kuah, rasanya jadi sangat jauh berbeda, seger banget. Cobain deh.
Bo Vien merupakan semangkuk bakso daging sapi dengan kuah bening gurih yang pekat. Tekstur dan rasa baksonya juara, empuk, cukup renyah, gurih dan meaty. Kuahnya mirip kuah pho, namun dengan level yang lebih pekat. Sayur taugenya besar-besar dan segar, i love it...