Ramen 38 Sanpachi

Aku pesan ramen jigoku level 5, dan white ramen.
Untuk aku yang suka pedas dan makan ramen jigoku level 5, rasa pedasnya lebay sih. Pedas pahit asam, jadi gurih ramen nya nggak terasa. Sampai aku tambahkan bawang putih biar terasa gurih. Jigoku ramen rasa bintang 3 lah menurutku.
Untuk white ramen, ini yang terbaik, rasa bintang 5 menurutku. Gurihnya terasa pas, gak perlu ditambahkan bumbu lain2 udah enak banget. Tinggal tambah chili oil dan cabe rawit aja kalau suka pedas.
Untuk mie lurus dia cenderung kecil ukuran mie nya, dan untuk mie keriting lebih besar ukuran mie nya.
Bumbu nya lengkap tersedia di meja, ada bawang putih, wijen, chili flake, chili oil, cuka.
Vibes nya jepang banget, jadi terasa authentic nya.
Untuk cabang kamome, dia jual sake juga lengkap, dan tersedia menu non halal. Untuk cabang lain selain kamome, hanya tersedia menu halal.

Sudah 3 kali ke sini dan selalu pesen menu yang sama, karena seenak itu, sesuka itu. Maboh men, best sih menu yang satu ini, mienya bisa pilih mau keriting/biasa, matang/setengah matang, dan dagingnya juga pilih antara chicken/pork, mienya cocokan yang keriting dan setengah matang kalau menurutku ya, kuahnya super kental dan tasty dikombinasiin sama tahu dan pork cucok banget deh. Jigoku tori karage, pas dateng ngeliat tampilannya jujur aja ngga tertarik ga nyangka sebasah ini saus karagenya, kirain yang garing dan saus dikit, eh tapi pas dicobain ternyata ena bgt, ayamnya boneless dan sausnya pedes enakk. Pas selesai makan dikasih dessert berupa jelly, sedikit tapi lumayan banget buat cuci mulut.

Sanpachi ini beda banget sama ramen bar yang gue pernah visit, bahkan cabang (pusat) ini dibanding cabang Sanpachi lainnya.

Sanpachi yang disini pork based, jadi gue pesen Tonkotsu Ramen dan unlike the other pork-based ramen I tried, I don't have to add other.

Pelayanannya gue akui cakep, habis makan langsung dikasih dessert agar-agar gitu dan seger banget. Betah banget tempatnya.


Tapi kalau diperingkatin, ini masih peringkat 3 di pork-based ramen, kalau pelayanan peringkat 1 deh.

Makin malam makin lapar, buka aplikasi Pergikuliner terus cari sekitar saya dan muncul Ramen Sanpachi ini, pas juga udah lama ga kesini. Saat tiba sudah feeling pasti akan waiting list dan benar karena malam minggu jadi cukup panjang antriannya.
Mengenai pelayanan disini cukup cekatan, dan mengenai rasa Ramennya terhitung biasa saja namun telur dan dahing babinya enak serta tak terasa amis atau kurang matang. Tempatnya cozy menggunakan ac full music dan boleh merokok.

Kelaperan gengs tengah malem. Iseng keliling daerah Melawai dan sekitarnya kok ada salah satu tempat ramen waiting list dan bikin penasaran. Okay mampirlah kita ke Ramen Sanpachi 38 yang bukanya ternyata gak kalah sama fast food. 24 Jam!

Coba menu pertama yaitu 1 porsi Shio Ramen. Pesen ramen dengan mie lurus dan tentunya menu halal guys. Karna Shio Ramen ini ada yang pork dan chicken, jadi jangan lupa bilang waitress nya yaa. Kuahnya warna putih dengan rasa gurih kaldu. Porsinya bisa untuk makan berdua alias gede sih untuk makan malem sendiri hahaha. yaaa dan menurutku sih nggak terlalu nampol kaldunya kaya Ikkudo. Lebih light rasa kuahnya dan gak eneg. Kalo soal selera sih gue lebih mengandalkan Ikkudo ya dari segi ramen dan kuahnya.

Menu kedua mencoba Butter Spinach. Tumisan sayur bayam yang dimasak pakai butter bertabur wijen. Holy grail man! this is sooo good! Porsinya gede dengan harga 38k. Rasanya gurih dan creamy. Buat yg anti makan sayur coba dulu deh makan ini, kali aja kalian jadi geng sayur sayur club! hahaha

Worth to try gengs! Opsi yang oke buat cari makan tengah malem atau pagi buta after hangout and party🤭.