Sabang 16 Kopi & Srikaya

Ke sabang tujuannya buat ke kafe yg lain tapi malah belok ke Sabang 16 juga. Dan suprisingly malah suka banget.

Suasana nya vintage banget dan sederhana. Hanya ada beberapa menu camilan roti-roti dan kopi, teh. Suka banget. Meski terlihat kecil tapi ternyata seat yang disediakan cukup banyak, ruangnya juga ada 3 bagian gitu meski mayoritas ruang merokok. Cukup nyaman kok untuk berlama-lama sambil nostalgia kejayaan Sabang.

Untuk makanannya kami pesan:
☕️ Americano Sidikalang Beans
Ini enak dan fresh banget benas nya. Tapi sayang, varian metodepenyeduhan kopinya ga banyak. Hanya ada tubruk dan espresso machine aja. Padahal kalo bisa manual brew pasti lebih mantap lagi
🍞 Kaya Toast
Their signature menu ofc, lapisan roti nya tebal dan kering. Jd porsinya cukup untuk berdua, dan rasa kaya jam nya beneran yg handmade bgt. Serasa makan roti selai buatan nenek

Sayangnya, pelayan yg ada sedikit kurang ramah sih. Tapi overall oke. Untuk harga masih wajar lah ya untuk daerah Sabang. Tapi blm include tax ya 🙏🏻

Mampir ke sini lebih karena penasaran karena termasuk tempat yang sudah lama ada di Sabang dan mampu bertahan setelah pandemik.

Pas masuk areanya tidak terlalu besar, terbagi dua untuk indoor area & smoking area. Jadi, hanya dipisah dengan tirai plastik, ruangan sebelahnya ada yang terbuka. Bagi yang merokok jelas lebih enak duduk di sini daripada duduk di luar, walaupun masih semi outdoor. 

Tempatnya nyaman, sebenarnya kalau cuma mau ngobrol sambil ngopi lumayan bisa betah lah duduk di sini. Masalahnya saya lagi laper & agak kecewa sama makanannya.

Saya pesan:
Bakmi Jawa (IDR 35K)
Ya, tekstur bakminya kenyal dan ukuran yang besar walau gak segendut udon. Rasanya terbilang biasa aja, untungnya saya minta yang pedas. Ada telor, shrimp paste sama daging ayam & slices fish balls. 

Kopsus gula aren (IDR 28K)
Rasa kopinya lumayan, kombinasinya enak dengan susu dan gula aren. Aman, gak terlalu manis. Tapi ya gitu aja, gak terlalu istimewa.

Harga2 belum termasuk pajak 10%

Roti Srikaya merupakan salah satu menu favorit di Sabang 16. Tempatnya tidak terlalu luas dan bernuansa vintage dengan lampu remang-remang dan furniture kayu gelap.

Di bagian samping terdapat jejeran foto hitam putih maupun surat jadul yang dibingkai, menambah kesan vintage.

Saya mencoba :

1. Roti Srikaya (Rp. 26.000)

Roti srikaya empuk dan tebal karena menggunakan toast. Selai seikayanya home made dan rasa manisnya pas.

Namun rotinya tidak gurih sehingga rasanya cenderung manis, mungkin tidak dipanggang dengan margarin yang lebih banyak.

Menurut sayabrasanyabstandar, agak kemanisan buat saya karena preferensi saya roti panvgang yang gurih.

2. Es Kopi (Rp. 28.000)

Rasanya standar. Nggak terlalu kencang namun juga nggak watery.
.
.
Poin plus tempat ini terletak pada keramahan para staffnya. Dari segi rasa masih oke, namun bukan yang sangat enak namun juga bukan berarti tidak enak.

Nongkrong di daerah sabang, pagi siang sore atau malam bisa ke sini.
Cobain teh tariknya deh, enak, kentel susunya dan berasa tehnya.
oiya di sini terkenal sama roti srikayanya, selainya mereka buat sendirisih katanya. nice!!

Coba-coba roti panggang Sabang 16 yg katanya sih rekomen, ternyata lumayan enak juga. Tipikal roti jadul panggang yg dikasih selai srikaya. Minumnya order Teh Tarik dan Iced Cappuccino. Kalau kopinya kurang oke, terlalu watery. Teh Tarik juga biasa aja, kurang pekat.

Coffee dan Roti Srikaya disini udah paling pas dehhh. Dulu malam minggu jadi agenda mimin untuk hunting coffee shop. Sekarang pasti jadi banyak yang menghabiskan malm minggu di rumah aja. Tapi beberapa coffee shop memang sudah buka dengan menerapkan protokol kesehatan yang benar. Kalian yang bosen di rumah, pengen nongkrong di luar tetap harus jaga jarak dan terapin semua protokol kesehatan yang ada yaa. Cari coffee shop yang gak terlalu ramai untuk mengurangi resiko. Stay safe kalian semua 🙂

Sabang 16 ini terletak di Jalan Sabang no. 16, hence the name.

Signature dishnya Kaya Toast dan Kopi Sidikalang, tapi berhubung gue ga suka black coffee jadi gue ganti sama Badak.

Pas gue coba rotinya, berasa manisnya pas dan lovely! Digabung sama ambience seperti ini, gue yakin Sabang 16 adalah tempat nongkrong yang asyik.

Rasanyaa lumayan mengunggah selera apalagi ditambah dekorasi ruangan yang vintage sangat mendukung