Salad Bar

Lagi pengen makan salad jadilah mampir kesini, pesen chicken caesar salad wrap, nothing special, tortilla wrapnya maniss, kurang suka sih gue. Tempatnya lumayan juga buat makan-makan sebentar.

Denger2 salad bar ini lebih enak dibandingkan salad bar kompetitornya tapi karena saya nggak suka salad jadi pas kesini ya coba salad yang ada topping dagingnya supaya bisa coba makan juga at least daging dan dressingnya.
Beberapa minggu lalu sih saya dan teman saya pesannya yang thai beef salad, jadi dressing asam manis bumbu Thailand gitu, saya sih nggak tau deh ini lebih enak atau gimana karena waktu coba salad *t*p juga saya makannya warm quinoa bowlnya. Cuma menurut saya disini harganya lebih reasonable untuk ukuran salad dan rasanya juga cukup enak.

Salad Bar mengusung konsep healthy life untuk hidangannya karena disini cuman ada salad, healthy wraps dan healthy drink. Saya kesini karena tertarik dengan healthy smoothiesnya yang dilihat dari perpaduannya lumayan menarik. Saya memesan Purple Patch. Purple Patch merupakan perpaduan dari Blueberries, Soymilk, Banana, dan Acai. Rasanya oke sih, tp ga hal yang khusus yang bisa bikin saya ketagihan minuman ini. 

Dalam benak saya pertama kali dengar salad bar, konsepnya seperti self service salad bar, apa yang kita ambil akan ditimbang per gramnya (seperti yang saya pernah alami di salah satu supermarket di Bangkok, Thailand). Ternyata dugaan saya salah, disini kita harus pilih menu yang sudah ditentukan & tidak bisa create our own salad.

Karena sedang promo opening buy 1 get 1, jadi saya pilih Wasabi Salmon Salad & Thai Beef Salad. Dengan harga yg lumayan 🔝 harusnya apa yang disajikan pun kualitasnya 🔝. Thai Beef enak, pas rasanya, pedasnya juga berasa banget tapi beefnya seperti permen karet, keras booook. 

Sedangkan yang Salmon, porsinya malah lebih sedikit & potongan salmonnya juga sedikit sekali, padahal ini menu yang paling mahal. Kualitas sayurannya pun mengecewakan, yang dipakai hanya produk lokal (timun, tomat) untuk harga yang international.