Sate & Seafood Senayan

Kalau makan disini selalu jaminan enak. Disini namanya sate dan seafood senayan karena ada menu seafood juga. Hari ini coba pesan nasi uduk komplit dan cukup enak. Menu baru yang pertama coba adalah tahu gejrot, enak juga walaupun terasa bersih tidak seperti di pinggir jalan. Hari ini pesan es merah delima untuk rasanya masih sama enak, tapi merah delima nya serasa beda jadi seperti mutiara saja dan agak terlalu kenyal.

Sering makan di cabang yang ini dan selalu memuaskan. Kali ini banyak foto makanan jadi posting lagi. Kalau untuk makanannya sudah jelas enak semuanya. 

Restoran yang sudah ada dari dulu dan makanannya selalu konsisten enak disemua cabangnya. Salah satu cabang yang paling sering saya kunjungi. Coba makan sate buntel nya kali ini dan memang enak sekali. Tempat parkir kadang susah kadang mudah. 

Outlet Sate khas ini berada di lantai 2, Tempatnya spacious,  terbagi ruangan semi outdoor dan indoor yang spacious dan nyaman. Di sini juga ada beberapa Private room. Setiap bulan Desember ada menu yang pasti akan saya pesan di Sate Khas Senayan yaitu Ayam Galantine (71,5k) dan di outlet ini rasanya  enak deh, ayamnya seperti  ayam yang kodok / ayam yang diisi dengan rolade. disajikan dengan veggies dan saus yang enak  Pesanan yang lainnya Sate ayam daging (73,7k) dan tahu telur (51.7k) Pesan juga gule kambing (99k) semuanya enak. Servicenya juga bagus.

Sate & Seafood Senayan/Sate Khas Senayan cabang Cideng adalah cabang favorit saya dari kecil.

Dan disini sate dan hidangannya paling konsisten dari dulu. Daging dan saus satenya selalu lembut, soto ambengannya juga hampir selalu paling kuning cemerlang.

Sekarang nasi gorengnya juga sudah betul kembali walaupun masih banyak minyak. Saya senang juga melihat sate lilit pelengkapnya, mengingatkan galantinnya.

Nasi taliwangnya di sana juga gurih pedas, pelengkapnya mirip nasi bali Sate Khas Senayan yang dulu. Guramenya pun besar, walaupun sambal matahnya sedikit terlalu banyak bawang.

Sate Khas Senayan sini masih ok harganya. Kita berempat pernah makan di sana, tidak sampai 300 ribu, walaupun sekarang harganya memang sudah tidak seperti dulu apalagi mengingat teori inflasi. Tidak ada biaya servis juga, walaupun saya nggak suka mesin ATM mereka masih belum juga wireless.

Restoran juga lapang, terang, dan ada ciri khas dari desain Sate Khas Senayan, yakni lampu gantung di kasir. Meja dan bangkunya sendiri kayu, dan terdapat lift, walaupun menurut saya Sate Khas Senayan tetap tidak begitu ramah disabilitas.

Satenyalah yang paling khas dari dulu.

IG Credits :

@michael_wen96

@michael_wenadi_2 (@es_shanghai_aconk)

Nah di penghujung tahun ini menu ayam galantin hadir lagi dan emang rekomen banget. Potongan ayam galantin yang cukup besar dengan aroma yang harum dan memang daging empuk.

Rasa bumbunya juga pas apalagi dipau sama saus merah yang pekat makin tambah lezat. Memang tidak salah sih kalau mau cicipin masakan Indonesia yah disini tempatnya.

Kembali ke Sate Khas Senayan cabang Cideng.

Karena menjelang Natal & tahun baru, menu galantin kembali hadir. Galantinnya lumayan gemuk - gemuk dan isinya cukup padat, saya masih menyukai galantinnya yang legit. Apalagi komplit dengan tambahan telur rebus, beda dengan yang di Remboelan karena Remboelan tidak ada telur rebus. Namun karena telur rebusnya, kalau dihitung lama - lama galantinnya Sate Khas Senayan namanya lebih mengarah ke ayam kodok, ya nggak sih?

Sayang nasi gorengnya lagi nggak enak. Nasinya lesu.

Sate blora dan gado - gadonya masih sama saja, fortunately. Galantinnya 65 ribu, gado - gado dan sotonya 40 ribuan, hanya belum tax saja.

Sate Khas Senayannya sendiri tampil seperti biasa (kecuali nasi gorengnya). Namun, kini ada facelift dengan tambahan seafood menjadi Sate & Seafood Senayan, walau saya nggak mencoba seafoodnya.

Hola, pagi ini saya cobain sarapan di Sate Khas Senayan. Pesan paket nasi goreng kampung plus minuman teh poci. Saya suka nasi goreng kampungnya, tekstur nasinya pas, rasanya enak, di atas nasgor ada suwiran ayam, ada juga kerupuk dan sayur selada dan timun sebagai pelengkap. Sambil makan, sambil nyeruput teh poci pake gula batu hmmm mantap sekali... Yang kurang cuma satu, kurang banyak porsinya 😂 (maklum kuli) 🤣 Btw harganya sepaket 35k++.. Overall, ok 👌

Beberapa waktu lalu kita makan lagi di Sate Khas Senayan cabang Cideng yang sudah saya sambangi sejak kecil. Kali ini yang berada di meja saya adalah satenya, seperti biasa, lalu plecing kangkung.

Kemudian soto ayamnya, tentu.

Kita sangat beruntung meminta sambal plecingnya dipisah dari kangkungnya itu. Karena nyatanya menambah setengah sendok sambal saja sudah cukup untuk membakar lidah kami.

Saya juga iseng, karena tidak dicampur, maka kangkungnya itu saya eksperimen dengan saus satenya. Ternyata lebih cocok, unsurprisingly.

Jadi, satenya lagi - lagi tampil seperti biasa. Sausnya juga tidak berubah. Sosis solonya juga sama garingnya. Namun, sotonya sudah sedikit tidak segurih dulu, agak berubah.

Tempatnya sendiri luas dan ada outdoornya juga. Meja dan bangku berbahan kayu seperti cabang lain, plus lantai ubin. Uniknya disana ada lift, sih walau tetap saja kurang ramah disabilitas (atau mungkin coba lewat dari parkiran, ya).

BYOB belum diketahui. Harga satenya kini 55 ribuan, seingat saya.

Kali ini saya kehausan, namun setelah saya bolak - balik menu Sate Khas Senayan cabang Cideng, saya menemukan es cokelat kacang merah, harganya 39 ribu. Ennyaak, lebih nggak pahit daripada es kacang merahnya Remboelan.
Satenya juga seperti biasa.