Starbucks

Diniat-niatin beli sbux demi pengen koleksi gelas edisi ramadhannya nih. Minumannya sih as usual pasti caramel macchiato aja yang udah jelas enak ga neko-neko. Pas banget buat menemani kesendirian yang entah kapan berakhir.

Starbucks Coffee, outlet coffee shop asal Amerika yang sudah jadi tempat nongkrong masyarakat perkotaan seperti di Jakarta. Mulai dari pekerja kantoran, mahasiswa hingga orang biasa. Tempatnya di sini agak kecil krn merupakan island store.

Kali ini ak order Pandan Gula Aren Cake (Rp 20k). Tekstur cake-nya lembut, tapi aroma pandan-nya kurang berasa. Rasa manis-nya pas, apalagi ada sedikit aroma wangi dari gula aren-nya di sana.

Biasa di Starbucks, saya beli cafe latte atau versi vanilanya. Namun, kali ini, di cabangnya yang di Central Park yang terletak di depan The Duck King, saya beli soy latte-nya, sembari menunggu antrian di The Duck King. Saya order ukuran venti dan panas, harganya agak mahal, 58 ribu nett.

So, bagaimana soy-nya itu? Sesuai namanya, soy latte ini (atau soy cafe latte, kalau di bill) menggunakan susu kedelai, nggak biasa sih. Hasilnya, masih berasa susu kedelainya sih ketika diminum, namun tetap tajam kopinya.

Namun, kalau didalami, menurut saya rasa kopi dan susu kedelainya itu kurang menyatu. Seperti hasilnya lebih ke campuran, bukan senyawa. Saya sebetulnya agak penasaran apabila ketika rasa dari kedua bahan itu menyatu seperti senyawa, apalagi mencampur kopi dan susu kedelai bukanlah suatu hal yang biasa.

IG Credits :

@michael_wen96

@es_shanghai_aconk

Starbucks yang ini letaknya diapit TGS dan Blackball, tmptnya ga trlalu besar tp seatingnya lumayan banyak dan hampir tiap meja ad colokannya. Disini iseng cobain menu barunya, yaitu caramel popcorn frappucinno tapi tambah extra espresso krn minuman ini non-coffee dan whipped cream yang sedikit aja. Ternyata tambahan espresso 1 shot it jadi enak! Minumannya jadi ad pahit kopinya bercampur dengan rasa frappucinonya yang sprti salted caramel, plus di seruputan pas ud mau abis dapet sirup caramel starbucks yang memang enaknya terlalu dan popcorn yang rasanya persis Garret!

Enak juga varian starbucks yang satu ini, cuma kalo ga ditambah espresso shot kayanya bakal manis banget deh haha. Utk tempat sih agak kurang suka krn di tengah2 ruangan dn bnyk org lalu lalang dr kanan kiri, masi lebi suka yang di dlm sogo sih.

Starbucks di central park ini ada 3 outlet nah kmrn ini gw ke starbucks yang di atas sebelahnya tous les jours. Tempatnya di tengah2 gitu bukan di dalam ruangan, seating areanya juga ga banyak. Kurang nyanan sih tempatnya, lebih pewe yang di lantai bawah. Servicenya ramah tapi agak lama.
Gw coba matcha espresso dan suami as always pesen coffee yang double shot ice shaken. Matchanya gw kurang gitu suka, rasa coffeenya masih lebih dominan drpd matchanya. Kalau double shotnya enak sih as always.
Gw juga pesen brownies dan cheese quiche. Browniesnya lumayan aja, cheese quichenya as always enak banget.

Semenjak dosis kafein meningkat, rasanya sudah gak cukup lagi kalo caffe latte takaran Sbucks. Ukuran berapa pun, pasti gw tambah shotnya 1x. Berbekal kartu kredit BCA, gw beli caffe latte dan asian dolce latte dari ukuran Tall di upsize ke Grande. Untuk Latte ukuran grande sudah dapat 2 shot, jadi gw tambahin 1 shot lagi, nah baru pas. Untuk suasana sbucks di CP sih kurang enak yah.. karena terlalu terbuka jadi susah untuk kerja. Suasananya juga selalu rame, susah konsentrasi. Boro2 konsentrasi, mau duduk aja susah... 

Waktu itu lagi ada menu spesial Starbucks yaitu Duo Cocoa Mocha! Atau Cocoa Mocha Duo! Lupa saya namanya.. Campuran kopi dan cokelat, perfecto sekali. Awalnya saya pikir bakalan manis banget, dan cokelatnya bakalan nyangkut di tenggorokan karena cocoa biasa kan kentel2 gitu. Ternyata Starbucks kembali menemukan ramuan yg tepat untuk Latte. Mungkin sekarang menunya sudah gaada, tapi tetep bisa request custom flavour kalo mau, tapi harganya lebih mahal. Latte saya saat itu ditemani oleh beef sandwich, sarapan pun menjadi lengkap