Tanagodang Coffee

Pertama lihat di instagram langsung suka sama exterior Tanagodang. Simple tapi kece, ternyata interior didalamnya pun demikian. Tanagodang artinya besar atau luas dalam bahasa batak menurut baristanya.

Pesan Kopi Susu Kota, sudah dalam packing botol plastik. Kondisinya ngga terlalu dingin, jadi bisa langsung diminum, tapi kalau suka yang lebih dingin bisa ditambahi es batu. Kopi susunya cukup creamy, enak, cocok diminum meski hari masih pagi.

Untuk kudapan, saya pesan Dimsum, ada tiga pieces dalam bentuk yang berbeda. Ketiganya cukup enak meski salah satunya kondisinya masih dingin seperti baru keluar dari lemari es.

Lagi di Jakarta Culinary Feastival, meluncur mampir ke boothnya Tanagodang! Mesen Kopi Susu Kampoeng yang komposisinya adalah campuran dari Biji Kopi Arabica Mandailing, Gula Aren, dan Low Fat Milk. ENAK! Perpaduan dari semua komposisinya pas, cukup strong, creamy, dan manisnya pas. Packagingnya super praktis karena disajikannya di botol jadi aman gak bakal tumpah-tumpah. Recommended! Nyobain juga Nutella Cookienya, teksturnya kenyal dan lengket, filling Nutellanya banyak, dan gak enek. Cocok banget buat jadi cemilan sembari ngopi!

Duh apalah saya ini, baru bisa mampir ke Tanagodang, itupun karena ketidak sengajaan. Jadi pas mau ke Pelaspas ternyata mata saya yang jelalatan ini engga sengaja menangkap ada sebuah tempat “unyu” yang sepertinya sebuah coffeeshop di sebrang jalan. Saat diperhatiin, ternyata Tanagodang dong. Oh jadi disitu toh posisinya, di daerah Dharmawangsa, deket sebuah taman yang saya sendiri engga tau namanya apa.
Coffeeshop ini sudah cukup hits beberapa waktu silam, hanya masih belum cukup ilham untuk mengunjunginya. Setelah masuk, ternyata bikin betah banget. Dinding ekspos menjadi gaya utama dari Tanagodang. Areanya engga besar, tapi cukup untuk menampung 10 sampai 20 pengunjung sekaligus. Smoking area diletakan di teras depan dan ruang kecil yang menghadap ke barista. Sisanya adalah seating table nyaman dengan latar mural artistik.
Kopi Susu Kampoeng (Rp.25.000,-) kopinya engga pake espresso tapi manual brew yang menggunakan biji kopi pure Arabica yang berasal dari Mandailing. Soal rasa, mereka mampu menyajikan sensasi kopi yang lembut namun tetep kuat pas diseruput. Sentuhan dominan asam menjadi ciri khas yang saya rasakan, ditambah susu jadi ada gurih manisnya gitu.
Kopi Susu Kota (Rp.25.000,-) masih menggunakan metode yang sama, yaitu manual brew, tapi kali ini kadar kopinya dikurangi dan menggunakan tambahan simple syrup. Rasanya lebih ringan, lembut, manis dan creamy. Mungkin kopi mereka tidak sekuat minuman sejenis di tempat lain, tapi saya suka dengan metode manual brew yang mereka terapkan.
Sebagai temen ngopi, saya cobain Butterscotch Pannacotta (Rp.25.000,-) ukurannya engga besar, tapi cukup menarik. Tambahan fla karamel yang creamy, sticky dan sweet, membuat pannacotta yang sukses bergoyang saat piringnya digerakan ini jadi semakin nikmat. Tekstur pannacotta nya sendiri padat tapi tetep lembut dan agak kenyal...

Pernah ga sengaja lewat depan rumah mu.. ehh di depan Plataran di Dharmawangsa, ga taunya diseberangnya ada coffeshop yang mungil yang, warnanya kalo bikin mata ingin melirik kearahnya.

Namanya Tanagodang coffee, dan akhirnya bisa mampir kesini setelah sekian beberapa kali ga sengaja lewat depan Plataran Dharmawansa. Tempatnya mungil sih, seperti yang tadi udah gue bilang. Meskipun mungil, area smokingnya bisa diluar sama bisa didalam. Dan di area non smoking juga nyaman & tenang.

Dua minuman es kopi susu yang beda judul ini, ada Kopi Susu Kampoeng & Kopi Susu Kota jadi pilihan gue. Kalo yang kampoeng rasanya lebih ke lembut tapi agak strong. Tapi kalo yang Kota lembih lembut dan agak lebih manis sedikit dari yang Kampoeng. Dan keduanya udah didalam kemasan, jadi tinggal sruupuuut.

Ga pake cemilan, tapi pake dessert. Butterscotch Pannacotta ini dessertnya lembut banget. udah berasa kaya makan cream yang mirip jelly. Lembut nan kenyal tapi berisi. Dan sama saus fla-nya juga creamy banget & rasanya tuh bikin terbang.
Kekasurmu.

©prido

Akhirnya 2 minggu lalu nyempetin mampir ke coffee shop yg baru buka ini, ternyata lokasinya dekeeet sama stasiun MRT Blok A. Coffee shopnya nuansa cokelat aesthetic minimalist gitu, dan konsepnya aku suka bgt. Tempatnya cozy, gak berisik, super bersih, nyaman bgt. Enak bgt buat me-time sambil ngerjain tugas disini.

Aku pesen Es Kopi Susu Kota yang kopinya memang lebih light. Cuma too bad I did’t feel like I was drinking coffee. Gak ada rasa kopinya sama sekali jd menurut aku terlalu milky. Mungkin lain kali kl mau beneran berasa kopinya pesen es kopi susu kampung kali yah. Untuk cemilannya aku pesen sparkling donut, donutnya lumayan kok enak-enak aja nothing to complain about.