Top Yammie/Yammie Top Noodle, Hayam Wuruk, termasuk salah satu restoran sejak masa kecil saya, sekitar 2002an. Saya sih ingatnya dulu ada lift makanan di sana hehehehe.
Lokasinya sendiri sejalur Hotel Jayakarta Pangeran Jayakarta dan bersebelahan Ta-Chia. Tempatnya berlantai ubin namun bangkunya kulit dan ... terang. Suasananya simpel mirip beberapa gerai bakmi lainnya, dan di sini lebih ramah disabilitas walaupun sayang belum kompatibel reservasi online Chope.
Dari dulu yammienya memang enak. Gurih pula. Saya suka pesan yammienya yang polos atau yang spesial. Kalau yang polos saya suka sandingkan dengan pangsitnya dan baso tahu tim khee nya. Namun terkadang baso tahu timnya tidak konsisten. Nonetheless, di Top Yammie masih banyak pelengkap lain yang tidak kalah menggoda. Sebutir baso tahunya sendiri dulu 17 ribu.
Yammienya yang spesial sendiri dulu dilengkapi ayam kecap, namun sekarang sudah tidak ada dan kini diganti ayam putih atau chasiu. Pernah, saya mencoba yammie spesial saya ditambahkan chasiu, chasiunya good dan manis. Sekarang saya mendapati yammie spesial saya ditambahkan ayam putih. Ayam putihnya lebar. Dan sekarang harganya 51.5 ribu belum nett, tax dan servisnya 15.5 persen.
Lumpia udang gulungnya juga enak mirip restoran Fajar manapun, tapi cukup mahal. 1 porsi dulu 5 tahunan yang lalu 150 ribu, sekarang rumornya 200 ribu.
Kemarin ini, saya beli juga tahunya yang seharga 88 ribu belum nett. Tahu homemade begitu, sih, ditambah banyak jamur dan saus kental, mengingatkan saya akan tahu edamame di Taste Paradise, Plaza Indonesia. Terus, di Yammie, terkadang saya pesan kailannya yang dikasih saus tiram hehehehe.
Saya kesini biasanya sih dulu pagi. Terus biasa juga ada seorang tukang majalah yang suka masuk restoran untuk menawarkan majalah edisi baru (disinilah awalnya saya suka majalah Autocar/Autobild). Namun, tukang majalah itu sepertinya ada saat pagi saja, karena kemarin saya datang waktu malam, dan tukangnya tidak muncul.
Sayangnya saya kini perlu mencatat beberapa kekecewaan di sini. Pertama, kemarin saya tidak diinfokan yammie spesialnya mau dipakaikan ayam putih itu atau chasiu, sebenarnya bisa dipilih, sekali lagi. Kedua, pangsit kuahnya sekarang tidak ditambah udang sebagai isi pangsitnya.
Walaupun begitu, saya senang pangsit kuahnya sekarang tidak beraroma juhi. Pangsitnya juga sekarang jauh lebih murah karena tidak ada tambahan udang, seperti yang saya sebutkan. Dahulu pangsitnya saya ingat 63 ribu, sekarang hanya 40 ribu belum nett.
Dan, meskipun kini pamor Top Yammie agak kalah dari gerai bakmi yang lain, Top Yammie tetap mempunyai daya tariknya sendiri. All in all, Top Yammie mungkin yammie yang sudah tidak begitu ngetop dan terlupakan, namun akan teringat selalu dalam benak saya.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk