List Order :
- Nasi Putih (Rp. 6K / porsi)
- Opor Ayam (Rp. 12.750,- / porsi)
- Sayur Labu (Rp. 5,5K / Porsi)
- Tempe Orek Basah (Rp. 4,2K / porsi)
- Kentang Crispy Balado (Rp. 3,7K / porsi)
- Limun Coffee (Rp. 12,9K / porsi)
•
NOTE :
- Waktu Kunjungan adalah Minggu, 10 November 2019, sekitar jam 20.45 di Malam hari
- Saat itu suasana tidak begitu ramai, yang dirasa karena sudah mulai habis menunya
•
"Kuliner ini konsepnya simpel, namun ngena, terutama bagi orang Jakarta yang WARTEG HARDCORE. Karena menu yang disediain itu menu yang sering kita liat diwarteg. Namun, ini beda dengan warteg dipasaran yang cenderung kurang bersih dan cukup makan terus cabut, kalo ini macam ky warteg yang udah lebih modern, dengan AC, Kursi Makan yang Layak, dan Music yang Indie, cocok buat nongki yang suka suasana warteg tapi bisa hangout dalam waktu cukup lama." - Opini 1
•
"Taste dari menu yang dipesen, tetap terasa enak walau sudah 3 jam lebih dimasak, dan terasa menunya juga bersih, dimana banyak warteg gagal disini. Taste Ayam Opornya sudah pas, Tempe Oreknya juga pas, Sayur Labunya saya suka, Keripik Crispy Baladonya tetap terasa kriuk dan garing, namun tidak bikin nyangkut dilidah aroma maupun biasanya diminyaknya. Overall boleh dicobain, selama consider batasin menu yang dipesen karena price baru keluar setelah pesen😅." - Opini 2
•
(+)
- Tastenya cocok, tidak terlalu berlebih dan sesuai dengan citarasa menu tersebut
- Suasananya sangat cozy, cocok buat makan serius ataupun makan santai, dan buat hangout juga enak
(-)
- Price ratenya kurang mengena terutama untuk menu warteg, walau konsepnya dari warteg dan sudah dimodernisasi, serta nyaman buat hangout
- Sebaiknya, untuk pengalaman terbaik harus kuliner dijam rutin makan kita, jika diluar itu kemungkinan sudah habis😅
•
Reviewed by :
Riczculinary