Warung Coto Makassar Senen

Es Pisang Hijau.. bubur sumsum nya terasa, pakai susu kental manis, sirup, pisangnya ga manis jd pas rasanya dengan sirup dan susu

Tempat ini terletak di daerah Senen, agak masuk sedikit ke lorong dan bersebelahan dengan warung nasi kapau. Para pengunjung yang makan di sini rata-rata menggunakan bahasa daerah Makassar, berarti coto makassar di sini rasanya mirip sama yang di daerah aslinya 
Sesuai judul tempatnya, tidak afdol kalau tidak mencoba menu andalan di tempat ini, yaitu Coto Makassar. Untuk satu mangkuk kecil Coto Makassar, dipatok harga Rp 35.000. Sekilas terlihat mahal, namun di dalamnya terdapat banyak daging, jadi cukup puas dan mengenyangkan. Untuk rasanya sendiri, saat disajikan kuahnya terasa hambar. Di meja disediakan garam untuk ditambahkan sendiri sehingga rasa asinnya sesuai selera. Coto makassar ini dimakan bersama dengan ketupat.
Overall cukup puas dan mengenyangkan. Btw kalau makan di daerah sini suka banyak pengamen dan ondel-ondel, jadi jangan lupa siapin uang recehan.

Hari ini diajakin lunch disini bareng temen dan untungnya tetap buka walau lagi bulan puasa.
Nama menu coto nya ini lucu2, isiannya disingkat jadi berbagai macam singkatan.

Yang saya pesan nama nya dansa (daging saja) 😁. Yang lain ada yang nama nya Pjabat(paru jantung babat), haus janda (hati usus jantung daging) etc. 😂😂😂 kreatip banget euy.
Untuk porsi nya, karena sebelumnya ditunjukkin temen hanya foto mangkoknya dan upclose, kirain porsinya porsi normal mangkok biasa gitu.

Ternyataaa, coto nya hanya semangkok kecil, sebesar mangkok nasi tapi isiannya full daging sih, dan kalau kuah nya tidak cukup boleh minta lagi for free. Rasanya, kaldunya pekat banget tp rasanya totally hambar, dan ternyata memang harus dibumbuin sendiri dengan bumbu2 yang sudah disediain di meja, ada garam, kecap manis, jeruk nipis, dan sambal. Karena saya tidak terlalu suka pedas, jadi hanya tambahin garam dan jeruk nipis. Nah, setelah ditambahin, rasanya jadi uenak, gurih, kaldunya tasty banget, dan jeruk nipis nya bkin rasanya lebih fresh.
Untuk pendampingnya cobain buras dan ketupatnya. Ketupat nya rasanya normal aja, tidak benyek, mateng nya pas. Nah, buras ini baru pertama kali cobain, jadi buras ini semacam ketupat juga, tapi ada rasa gurih2nya, rasanya jadi seperti lontong sih. Enak dan pas banget untuk dimakan dengan coto.
Terus ga ketinggalan, cobain dessertnya, Es Pisang Ijo.

Es pisang nya menurut sy sih so so aja. Pisang yang digunakan masih keras dan kurang manis. Isi es nya juga ada bubur sumsum dan toppingnya fiberi bubuk milo. Cukup menyegarkan setelah makan coto yang rasanya agak berat.

Coto makassar senen ini paling terkenal kalau di kalangan orang makassar. Kebetulan pesen ini juga di gojek kerumah temen yang emang orang asli makassar. Pesen coto sama timpannya.

Coto itu isinya semacam jeroan, tapi menurut saya coto harus dibumbuiin sendiri supaya rasanya resep, enak dan berasa. Cara makannya juga makin enak kalau pakai timpannya, timpan itu semacam ketupat ketan dari makassar. Buat yang suka coto boleh dicoba tempat ini, cuma harus bisa ngasih bumbu ya supaya rasanya makin mantap.