Beberapa hari ini ngidam pengen nyeruput kopi. Jarang-jarang loh saya minum kopi karena perut ini suka rewel dan ga tawar sama minuman berwarna coklat pekat itu. Dan akhirnya kesampaian main-main di salah satu coffee shop di daerah Klampis, padahal sering lewat tapi baru sekarang mampirnya. Guess where?? Tentu jawabannya Communal Cafe!
Awalnya bingung pilih Communal atau Konig, secara mereka bersebelahan, sama-sama rame, sama-sama jadi tempat fave. Saya pengen ke Konig, tapi my BEASTfriend maksa ke Communal karena katanya (diliat dari luar) Communal lebih fotogenik dan meyakinkan. Hahaha. Saya bilang kalo Konig lebih maskulin cocok buat berngopi ria. But, he said NO. Yaweslah, saya percaya ke orang yang jam terbang 'ngopi'nya lebih tinggi. Taste dia tentang kopi ga diragukan lagi, jadi saya meng-iya-kan saja. Bye, Konig. See y soon!
Begitu masuk ke dalem kafenya, saya langsung sukak! Tipe-tipe coffee shop idaman. Banyak colokan serta dilengkapi dengan wifi gratis, ber-AC, tempatnya bersih juga luas (dibagi jadi 2 lantai), ada toiletnya, music yang mengalun lembut, ada area indoor & outdoor (smooking area), ada LCD proyektornya & tanaman-tanaman hias dari plastik yang merambat membentuk sulur-sulur nan indah di salah satu tembok di lantai 2, mas-mas pelayannya sangat ramah, cepat dan tanggap. Begitu disodorin buku menu, saya intip sekilas woaaahhh....Menu makanannya banyak banget! Keliatannya enak-enak banget! Tapi JUNKFOOD banget! Dan mahal-mahal banget! Wahahahaha. Enggak mahal sih, cuma agak high. Price range makanan start from 40k. Tapi cukup worth it sama pelayanan & fasilitas di sini. Karena niat insunnya cuma ngopi, kita mengabaikan halaman depan buku menu dan langsung menuju ke halaman tengah yang memperlihatkan aneka beverages.
Karena saya masih pemula di dunia perkopian, jadi sedikit bingung milih kopi yang sekiranya cocok di lidah & perut saya. Teman saya sudah menentukan pesanan, dia memilih Manual Brewing seharga 35k. Ada bermacam-macam biji kopi yang bisa dipilih; kopi Sumatera, kopi Bali, kopi Flores, dll. FYI, untuk kopi yang satu ini ga pakai gula yaa. Jadi, KHUSUS bagi orang yang ngakunya kopi addict saja. Kopi pekat yang pahit. Saya sempet nyicipi sesendok & saya langsung memutuskan ini bukan kopi yang saya cari. Tapi bagi dia ini enak banget.
Berkat bantuan si mas yang ga tega ngeliat saya kebingungan, pilihan saya jatuh ke Ovo Cappuccino seharga 37k. Kopi satu ini merupakan perpaduan antara kopi, susu dan OVOMALTINE! Katanya sih recommended. Seperti biasa, saya req latte art yang lucu biar bisa bangkitin mood dan bagus di foto hehehe. Tak lama secangkir cappuccino hangat berhiaskan latte art cantik tersaji di meja. Dikasih gambar panda yang unyuuu, jadi ga tega mau minum. Ternyata masnya bener, rasanya tuh wenaaak banget. Perpaduan kopi yang pahit, susu yang creamy juga coklat ovomaltine yang manis. Meski ga dikasih gula udah manis loh. Ga nyesel mesen ini
Bakal balik ke sini lagi karena masih punya PR cobain semua makanannya. Omong-omong banyak makanan barunya loh.