Dakgalbi, harga 135K, seharusnya bisa dimakan 4 orang (menurut 'potongan' yang dibuat mas2nya). Tapi untuk big eater, bertiga atau bahkan berdua saja cukup dan salah satu teman saya belom kenyang hahaha.
Tempatnya ada di atas coffee shop yang imut dan cozy bernama Demeter, jadi kalau cari dari dalam mobil lebih baik cari nama Demeter, karena plang nama Jjang adanya di lantai 2.
Di lantai 2, Jjang cukup cozy dengan dekor yang lucu. Di semua meja ada kompor, indikasi kalau makanannya kebanyakan akan di reheat di meja.
Ketika dakgalbi datang, langsung ditaruh di atas kompor dan dipanaskan sedikit. Kejunya cukup banyak dan cukup untuk dicampur semuanya.
1. Isi di bawah keju adalah : Mi, toppoki, potongan ayam, dan irisan lobak.
2. Dakgalbi ini tidak bisa dikurangi kepedasannya.
3. Tidak usah dipanaskan lagi terutama kalau begitu sampai meja langsung habis
4. Rasanya cukup familiar dan bikin pengen dimakan pake nasi. Kalau mengutip perkataan teman saya, "Kayak makan Samyang versi cupu"
Over all, dak galbi nya cukup enak sih, tapi cukup mahal dan tidak sebanyak yang dipikirkan. Pedasnya juga sedang, tapi yang gak bisa pedas sama sekali gak bisa ikut makan.
Untuk minumnya, ice tea refill! Dan kalau kita pesan ice tea berperisa seperti Kiwi Ice Tea, bisa refill ice tea tawar. Kiwi ice tea nya enak, gak berasa seperti sirup.
Oh ya, disediakan juga kimchi di toples transparan di masing - masing meja. Kimchinya enak, rasanya super segar.
In the end, it's so-so, dan mengingat lokasi dan harganya, sepertinya saya tidak akan balik lagi