First impression ku disini resto keluarga sih, dengan menu non halal menjadikan ini cafe dengan audiens sempit. Terdapat meja bilyar dan beberapa meja marmer, sofa berwarna hijau. Dindingnya dominan coklat dan biru turqoise, agak bingung sih mereka nargetin siapa disini. Menunya cenderung western, hampir semua menu ada b2nya. Gue pesen spaghetti aglio oglio dengan bacon, bokap pesen nasgor baper. Seperti biasa, gue pesen es teh yang menentukan standar(?) diri sendiri. Tehnya ngga gitu berasa, gulanya dipisah jd bisa takar sendiri. Ternyata spagettinya bukan kyk biasa, melainkan fettuccine. Kaget dong hadu ga biasa makan fettuccine, karena piringnya besar jadi keliatan dikit banget. Ternyata emang dikit, 3x suap abis Udah request ga trll pedes malah jd pedes huhu. Mungkin takarannya beda. Kalo nasgornya pake baso ikan, kuan chiang, dan beberapa potong daging b2. Normal2 aja sih ngga bs dblg enak bgt. Kuan chiangnya berasa bgt. Coffee nya cair banget euy Lagu bgmnya sih kekinian bet edm edm gitu. Overall ga pengen balik lagi kesini kecuali ada yang bayarin hehe, gtw knp merasa overpriced.
Tanggal kunjungan: 16 Februari 2019 Harga per orang: < Rp. 50.000
Tempatnya enak buat Nongkrong bareng teman, waiters nya cantik dan ramah ,untuk harga standar.rasa makanan nya enak . untuk minumannya enak-enak dan ada beer .cocok buat lu yang pencinta beer.disini juga tersedia private room cocok buat yang suka karokean dan main PS4 .pokonya gua rekomen banget sih sama tempat ini.
Menu yang dipesan: Baby chiken roasted, bintang, prost, aglio seafood
Tanggal kunjungan: 11 Juni 2019 Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000