Review Pelanggan untuk Waroong Retjeh
engga se”receh” namanya...
oleh yudistira ishak abrar, 04 Juli 2020 (4 tahun yang lalu)
2 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Setelah sukses di dua gerai sebelumnya, per bulan Maret 2020 lalu Waroong Retjeh membuka outlet barunya di daerah Margonda, Depok, tak jauh dari lampu merah Juanda. Adalah Merry dan Jo, influencer yang menjadi pemilik kafe bagi kaum milenial dengan sajian andalan sate taichan. Selain itu, mereka pun memiliki berbagai macam menu kekinian lain seperti mie, ropang, rice bowl dan minuman.
Nama Waroong Retjeh terinspirasi dari anggapan warung sebagai tempat makan murah meriah dan retjeh (receh) dengan dua arti yakni murah dan candaan anak jaman now yang garing tapi bikin ngakak. Mereka berharap kelak Waroong Retjeh mampu menampung pengunjung dan menyajikan berbagai macam menu enak dengan harga terjangkau, serta tempat yang nyaman sekaligus bikin betah.
Seperti cita-cita dan harapan sang pemilik, Waroong Retjeh tampil begitu menarik penuh warna. Desain dibuat semodern, seminimalis dan sekeceh mungkin. Permainan warna cerah seperti merah dan kuning, sangat serasi dengan tambahan unsur kayu dan besi pada beberapa ornamen ruang. Tak lupa mereka juga menyelipkan berbagai joke-joke pada dinding dan standing tag di meja-meja. Unik dan receh banget sih. Eiya, pelayanan disini pun ramah dan bersahabat, jadi bikin saya bertambah betah.
Berhubung memasuki jam makan malam, jadi kami pun memesan salah satu menu andalan Waroong Retjeh yang mengenyangkan yaitu Nasi Ayam Crispy Salted Egg (Rp.28.000,-) rice bowl dengan potongan ayam fillet goreng tepung yang berlumur saus telur asin ini memiliki cita rasa asin gurih yang cukup bikin nagih. Dari ayamnya sendiri udah berbumbu, jadi pas disantap bareng lumuran salted egg sauce dan nasinya, jadi terasa makin mantep.
Ada juga nih menu favorit lain yang sempet viral di kalangan millenial beberapa waktu lalu, apalagi kalo bukan Sate Taichan (Rp.25.000,-) sedikit cerita, kebetulan pas mau mengambil foto menu ini ada sedikit kecelakaan, piring yang berisi sambal meluncur bebas dan terjatuh sehingga sambalnya tumpah tak bersisa. Tapi pas minta lagi sambelnya, engga dikenain charge tambahan, jadi cukup happy. Kalo dari rasa, ayamnya sih enak karena udah berbumbu asin gurih dan engga amis. Jadi ada sensasi seger pas diberi perasan jeruk nipis diatasnya. Rasa sambelnya nendang banget tapi masih bisa dinikmati, engga kaya yang pernah saya coba di daerah Senayan dulu.
Menu berikutnya juga engga kalah dijagokan disini, Mie Nyemek yang dibanderol dengan harga Rp.27.000,- per porsi. Mereka memiliki tingkat kepedesan 1 sampai 5, tapi karena saya cemen soal pedes-pedesan, jadi hanya berani memilih level 2. Ternyata rasanya engga pedes dong, justru lebih ke gurih-gurih sedep. Jadi ini tuh mie instan dengan tambahan irisan bakso, sosis, caisim dan telur orak arik yang melimpah dengan sedikit kuah, makanya dinamakan mie nyemek. Toppingnya banyak, dan poin plus lainnya si mie ini panasnya awet, persis kaya mie godhog Jogja yang dimasak pake areng.
Puas dengan hidangan utama, saatnya dilanjutkan dengan sajian manis. Awalnya sih kepincut sama pisang penyet, tapi apa boleh buat stoknya sudah habis. Jadi sebagai pelipur lara kami menggantinya dengan Ropang Srikaya (Rp.15.000,-) dua lembar roti tawar kupas tanpa kulit diolesi selai srikaya dan disiram kembali dengan srikaya pada bagian atasnya. Kalau sebelumnya saya cukup puas, tapi kali ini rasanya biasa aja. Sensasi srikaya kurang original dan tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Aroma serta sentuhan rasa khas srikaya, tidak berhasil saya temukan.
Untuk minuman pertama yang saya icip adalah Regal Biscoff (Rp.23.000,-) kalo di tempat lain saya mendapatkan sensasi harum dan rasa speculla yang khas, tapi kali ini saya kehilangan itu. Meski tampil sangat meyakinkan dan diberi tambahan biskuit regal sebagai topping, tapi guratan-guratan manis gurihnya susu pada biskuit dan cita rasa kaya rempah khas biscoff nya engga saya dapatkan. Justru lebih ke manis yang mengeluarkan aroma dan rasa yang agak aneh menurut saya.
Untungnya minuman pesanan saya yang lain yaitu Kopi Aren (Rp.20.000,-) memiliki rasa manis. Meski saat disajikan masih dalam keadaan membeku, karena dibuat massal dalam kemasan botol dan disimpan didalam kulkas, tapi sentuhan rasa kopi, susu dan gula arennya lumayan enak. Agak PR juga sih buat meminumnya, karena harus rajin ngocok-ngocok, supaya lebih cepat mencair...
Foto lainnya:
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: