Ridho Nursaputra

Salah satu warung Aceh otentik yang ada di Jakarta. Para pelayannya pun kebanyakan memang orang aceh asli. Warung ini buka dari sore hingga larut malam. Tempatnya yang besar dan luas sangat cocok untuk hangout bersama teman-teman atau sekedar mengerjakan tugas kuliah.

Menu-menu disini tentu saja menyajikan makanan, minuman, dan kudapan khas dari Tanah Rencong. Mulai dari Mie Aceh, Nasi Goreng Aceh, Roti Canai, sampai Teh Tarik Khas Aceh pun tersedia di Warung ini. Pada suatu kesempatan saya memesan salah satu menu andalan mereka yakni Roti Canai Tissue yang dipanggang menjulang tinggi, mirip seperti Pohon Cemara Saat Natal. Dan juga saya memesan Teh Tarik Dingin untuk menemani Roti Canai Tissue ini.

Salah satu soto betawi favorit saya di Jakarta, mungkin juga satu-satunya. Memang sekilas soto ini lebih mirip soto kuning yang ada di bogor karena memiliki kuah kuning santan pekat berempah. Cuma yang jadi juara di tempat ini adalah terletak di isian sotonya. Kita bisa memilih isian sesuai selera. Ada Daging, Kikil, Usus, Babat, Paru, Hati, sampai Jantung yang semuanya di goreng terlebih dahulu dan dipotong sebelum disiram oleh kuah sotonya.

Setiap kali saya kesini, isian favorit saya ialah Babat, Paru, dan Usus. Maklum karena saya sangat hobi dengan jeroan sapi hehe. Saran saya untuk mengunjungi resto ini di waktu pagi, karena jika datang kesiangan bisa-bisa anda pulang dengan tangan kosong mengingat soto betawi ini banyak diminati oleh pelanggan setianya.

Terletak di dalam kawasan Pejaten Village, resto ini menawarkan sajian khas dari Negeri Tirai Bambu yakni Lamian. Sajian ini sekilas mirip seperti Mie Yamin Bandung karena sama-sama memiliki cita rasa yang gurih cenderung manis. Bedanya Lamian biasanya disajikan dengan kuah rempah yang lebih kuat dan lebih pedas.

Resto ini juga memperlihatkan atraksi bagaimana chef membuat Lamian nya dari adonan sampai menjadi bentuk mie sambil dibanting-banting. Ada 2 macam pilihan mie, yakni mie besar dan mie kecil. Favorit saya yakni Lamian Bebek dengan tambahan Siomay Goreng sebagai side dish nya. Lamian lembut dan kenyal dengan sentuhan minyak bawang putih yg sedap, ditambah lagi juicy nya bebek peking membuat selera makan saya jadi bertambah..ciamik

Alunan merdu musik jalanan mendayu seisi ruangan resto ini. Bersamaan dengan aroma ayam goreng yg keluar dari balik jendela dapur yg memang terletak tak jauh dari pintu masuk para pengunjung resto. Yup, Resto Ayam Goreng ini selalu ramai dikunjungi oleh pelanggan setia mereka terutama pada jam makan siang orang-orang kantoran.

Menu yang disajikan pun cukup sederhana, hanya ada Ayam Kampung yang digoreng dadakan, Nasi Uduk, Sayur Asem, Tempe Tahu, dan juga Petai atau Kol Goreng. Tetapi dibalik kesederhanaannya menyimpan cita rasa yang lezat.

Ayam goreng kampungnya di goreng tak terlalu garing sehingga dagingnya masih terasa juicy ketika dimakan. Sangat cocok dimakan dengan nasi putih hangat yg tak terasa sudah habis saja. Oh iya, untuk sistem pemesanannya di resto ini tidak bisa memesan perpotong, melainkan per setengah atau satu ekor.

Resto Pasta yang sangat underrated, padahal mereka punya olahan pasta yang bisa diperhitungkan. Ketika masuk resto kita disambut oleh pelayan mereka yang sangat ramah dan mencarikan kita tempat duduk. Setelah memesan pesanan sesuai keinginan, kita akan disuguhkan dengan welcome snack yg bisa di refill sepuasnya. Sangat Cozy..

Saya memesan Cheezy Freezy, yakni pasta yang dimasak dengan saus creamy kesukaan saya. Oh iya di resto ini juga kalian bisa memilih jenis pastanya terlebih dahulu. Ada beragam, mulai dari Spaghetti, Fettucine, Penne, Fusilli, sampai Pappardelle. Jangan lupa juga memesan dessert mereka setelah makan hidangan utama yakni Choco Lava, semacam Kue Cokelat yang masih lumer di dalam. Maknyuss

Tempat ini sampai detik ini menurut saya tetap menjadi primadona bagi kalangan remaja yang mencari tempat untuk menikmati dessert bersama teman maupun keluarga. Tempatnya selalu penuh dan terkadang kita harus waiting list demi mencicipi makanan dan minuman manis yg mereka jajakan.

Sama halnya saya juga tidak mau kelewatan untuk mencicipi salah satu andalan mereka yakni sajian Bubble Bowl yg berisikan parutan es beserta kondimen seperti potongan cincau, boba, jelly, marshmello, satu scoop eskrim, serta taburan milo yg membuat siapa saja ingin mencobanya. Selain itu saya juga sempat mencicipi hidangan berat mereka seperti Beef Hamburg with Rice, serta camilan mereka yakni Mushroom Cheese Ball's mereka yg nikmat.

Resto Fish Streat disini bukan hanya menawarkan menu Ikan Dory dengan kentang goreng saja, melainkan mereka juga menyajikan beberapa macam pasta sebagai Karbo nya. Selain itu ada juga beberapa hidangan Nasi Kari Platter untuk porsi Sharing lengkap dengan olahan seafood di atasnya.

Favorit saya adalah Fish Creamy Pasta yg sangat legit ketika di mulut, dipadu padankan lagi dengan ikan dory renyah yg dibalut dengan tepung panir dengan sedikit lelehan keju mozarella. Dan tidak lupa biasanya saya juga memesan Calamary goreng krispi yg di cocol dengan saus tartar buatan mereka..ahh mantap

Tempat favorit untuk nongkrong di seputaran kawasan Blok M, lokasinya tepat di seberang Kampus Al Azhar Indonesia. Tempat ini tentu saja menyajikan Roti Bakar dengan isian topping yg melimpah.

Favorit saya yaitu Roti Bakar Coklat Kacang Keju serta jangan lewatkan Indomie Kari Kornet Keju andalan mereka. Maknyus

Sesuai namanya yakni GulTik (Gulai Tikungan) yg memang berjualan di antara tikungan jalan Mahakam dan Jalan Bulungan di Kawasan Blok M Jakarta Selatan. Gagrak kuliner favorit warga jakarta yg ramah di kantong untuk sekedar mengganjal perut yg lapar di sore hari menjelang malam. Ya memang kuliner ini hanya dapat di temukan di waktu sore sampai tengah malam.

Seporsinya di banderol dengan harga 10rb. Isinya cukup simpel, sepiring nasi dengan siraman gulai sapi yg hampir mirip kuliner empal gentong cirebon, lalu disuguhkan dengan beberapa pcs kerupuk tapioka. Beberapa depot terkadang menyuguhkan beberapa side dish berupa sate2an, ada sate usus, kulit ayam, sampai telur puyuh untuk menemani hidangan simpel ini.

Saya pun yg sempat beberapa kali mencicipi hidangan ini tidak puas hanya berhenti di satu piring saja, tetapi sampai 3 piring terkadang, hahaha...

Dateng sekitar jam 10 malam, tapi warung makan tendaan ini gak pernah sepi pengunjung. Asap bakaran yg harum seakan mengundang rasa lapar saya ke tempat ini. Saya pesen sate ayam campur dengan kulit. Ketika pesanan datang, sate yg gemuk ditambah kulit ayamnya yg berlemak, cocok banget dengan saus kacang yg medok dan sedikit asam dari perasan jeruk nipis jangan lupa minta acarnya yg banyak ya..mantaff