N.A.

Pedagang kaki lima yang satu ini sangat terkenal di kalangan mahasiswa ITB. Bakmi ini dinamai Bakmie SR karena lokasinya yang berada di seberang pintu Seni Rupa (SR) ITB. Tenda kaki lima menyediakan aneka olahan mie seperti Yamin, Lomie, Baso dan Bakmi. Disini tidak tersedia minuman, namun pengunjung bisa memesan minuman dari PKL di sekitarnya. Begitu pun dengan tempat duduk, jika tidak kebagian tempat duduk di area meja Bakmi ini, pembeli bisa duduk di area PKL lain

- Yamin Asin (13K)
Menu ini terdiri atas semangkok mi kering, daging ayam cincang/suir, dan potongan daun bawang, Menu ini juga terdiri atas kuah bening, baso sapi dan pangsit kuah yang disajikan pada mangkok yang berbeda. Porsi menu ini lumayan besar, cukup untuk membuat kenyang. Tekstur mie nya pas, tidak terlalu lembek maupun tidak terlalu keras. Mie nya pun tidak terlalu oily. Ayam cincang nya sedikit minim rasa, agak hambar dan terlalu kering. Kuah nya bisa di custom pake micin atau enggak, namun agak kurang afdol aja rasanya kalau tidak ditambahkan micin. Baso nya lumayan enak, kenyal dan dagingnya berasa, sedangkan pangsitnya biasa saja

Tenda kaki lima ini posisinya persis bersebelahan dengan Bakmie SR. Jadi saya memesan minuman dari tenda ini sebagai teman dari Yamin yang saya pesan. Sesuai namanya, tenda kaki lima ini menyediakan susu aneka rasa dengan berbagai toping. Oh ya, Go Milk bukan anak produk dari Gojek yaa :p
- Tiramisu (10K) + Toping Bubble (1K)

Menu ini berupa frozen milk original yang di blend dengan perisa tertentu menggunakan blender, kemudian ditambahkan toping. Susunya tidak terlalu segar karena sudah melewati proses pembekuan, cita rasa tiramisu nya lumayan kuat, bahkan sedikit menghilangkan cita rasa alami susunya. Toping bubble nya so-so, tapi porsi toping nya ga banyak. Overall, still okay lah mengingat harga nya yang murah banget

Saya sudah lama menempatkan restoran ini di list kuliner saya. Lokasi nya sangat dekat dengan kampus, tepatnya di pertigaan antara Jalan Djuanda dengan Jalan Dayang Sumbi. Tempat ini tidak lumayan luas, tersedia sofa sofa dengan meja rendah dan meja tinggi dengan kursi kayu. Tempat ini memang sangat remang sehingga sangat cocok dijadikan tempat nongkrong bersama teman. Playlist music nya lumayan enak untuk di dengar, tidak terlalu bising juga.
- Golden Monkey Fried Rice (29K)

Menu ini terdiri atas nasi goreng, acar, telor mata sapi, sate ayam dan kerupuk. Di luar ekspektasi saya, menu ini sangat enak. Nasi goreng nya memiliki bumbu yang cukup kuat, tidak hambar apalagi keasinan, tidak pedas memang, nasi nya pun tidak terlalu kering maupun terlalu oily; pas! Acarnya segar, telor mata sapi nya standar lah, sate ayam (3 tusuk) nya enak banget, dagingnya empuk, bumbu nya meresap, sate nya pakai saus kacang yang rasa nya enak pake banget, kacang dan gula jawa nya kerasa banget. Salut ini restoran ini yang tetap memperhatikan cita rasa makanannya meskipun fokus menjual minuman beralkohol.
- Blow job (47.5K)

Jangan ngeres dulu ya, blow job merupakan salah satu menu cocktail di restoran ini. Menu ini terdiri atas Baileys Irish Cream, Kahlua dan whipped cream. Cita rasa nya lumayan kuat namun terimbangi dengan​ whipped cream nya yang manis.Menu disajikan dalam shot glass. Kali ini saya cukup beruntung, saya mendapatkan bonus satu shot for free yeay :)
- Jack Daniels Double Shots (70K)

No comment
- Corona (56K)

No comment
- Service

Service disini bisa dibilang sangat payah. Pelayan nya tidak terlalu sopan dan sangat cuek, saya bahkan memanggil berkali kali untuk memesan ketika para pelayan sibuk memainkan hp nya

Restoran ini berada di lantai 2 Mall 23 Paskal. Tempatnya cukup  luas, terdapat bagian indoor dan bagian outdoor. Sayangnya, bagian outdoor restoran ini pencahayaan nya tidak terlalu diperhatikan, kurang nyaman. Menyambut kemerdekaan Indonesia, Burger King lagi ngasih promo nih. Whopper Jr, Cheeseburger, Cabe Ijo Beef Rasher Cheese, dan Balado Beef Rasher Cheese dapat ditebus dengan 17.845 saja; sangat murah tentunya.
- Cabe Ijo Beef Rasher Cheese (17Kan)

Menu ini terdiri atas bun, cheese, ham dan daging tipis yang mirip beef bacon, selada dan tomat, serta sambel ijo. Untuk daging, ham, bun, dan cheese tidak perlu dibahas lagi, benar- benar enak sesuai standar BK. Cabe inyo nya pun bukan gimik belaka, rasa nya sedikit pedas, namun cocok dengan selera saya. Saya sangat mengapresiasi restoran luar yang intens mengangkat kearifan lokal akhir-akhir ini. Good job, BK!
- Sundae Kurma (8Kan)

Es krim ini biasa saja, berupa es krim vanila yang ditambahkan saos/selai kurma. Saus kurma nya kurang kuat (hanya berasa kulit kurmanya, cuma lebih mirip rasa dodol dibanding kurma) dan kurang banyak sehingga terkesan agak gimik belaka.

Tenda kaki lima ini lokasi nya di trotoar depan Masjid Salman, berdekatan dengan Kuro-Kuro dan Kedai Pasrah. Tenda merupakan favorite saya di antara PKL Ganesha. Rasa nya enak, harga nya murah, dan yang paling penting bapak dan ibu penjualnya ramah, bersahabat dan friendly banget.
- Ketoprak (10K)

Menu ini terdiri atas ketupat, bihun, potongan timun, tahu goreng dan toge yang diguyur saus kacang dan kecap. Saus kacang nya diulek langsung di atas piring. Bumbu nya terdiri dari bawang putih, cabe rawit, garam, sedikit micin biar pinter dan gula merah. Tingkat kepedesan nya pun bisa di custom sesuai selera, saya sih selalu pesen yang pedes banget. Saus kacang nya sesuai banget dengan selera saya, Endeus! Porsi bihun dan ketupatnya pun cukup banyak sehingga pas untuk makan siang. Trus porsi kerupuk disini banyak banget, berbanding 1:1 dengan ketoprak nya

Steak ini lokasi sangat strategis, tepatnya di perempatan Jalan RE. Martadinata dengan Jalan Anggrek. Konon katanya steak ini sudah ada sejak tahun 1984. Restoran ini memiliki bangunan yang cukup luas, cocok untuk makan sendiri, maupun ramean. Restoran ini bernuansa klasik, yang didominasi oleh warna coklat baik pada kursi kayu maupun sofa klasiknya. Lighting nya pun diset sedikit remang kekuningan untuk menciptakan kesan mewah. Saya sangat suka ambience yang ditawarkan oleh restoran ini.
- Tenderloin Steak Classic (58.5K)

Konon katanya menu ini mneggunakan resep yang sama dengan tahun 80an silam. Menu ini terdiri atas daging has dalam (tenderloin) yang tingkat kematangannya bisa dicustom, pilihan kentang berupa mashed potato atau french fries, dan mix vegetables serta pilihan saus mushroom, blackpapper, atau barbeque. Steak tenderloin yang saya pesan memiliki tekstur yang lembut, tingkat kematangannya yang pas, juicy serta ukuran yang lumayan besar (200 gram). Sayang nya potongan daginga nya miskin rasa, bahkan untuk kulitnya sekalipun sehingga saya harus menambahkan garam dan merica tambahan untuk memperoleh rasa asin. Hal yang sama juga harus saya lakukan untuk french fries nya, french fries nya juga sangat hambar. Untungnya porsi kentanganya sangat banyak. Saos berbequena juga terlalu encer dan lagi- lagi minim rasa, jauh lebih enak chilli sauce tambahannya. Untungnya mixed vegetable nya segar sehingga sedikit dapat mengobati kekecewaan saya siang ini.
- Fruits Punch (17.5K)

Minuman ini berupa campuran antara sirup strawberry, jus melon, jus nenas, jus jeruk dan Soda. Saya sangat suka presentasi untuk minuman ini, too beautiful to be eaten. Cita rasa nya asam, namun sangat segar, kombinasi yang sangat pas untuk siang di Bandung yang sedang terik. 
- Service

Pelayanan disini disini sangat memuaskan, pelayan nya ramah serta lumayan sigap, mungkin karena restoran tidak terlalu ramai saat saya berkunjung

Restoran ini berlokasi di BEC Extension, penghubung antara BEC lama dengan BEC yang baru. Restoran ini termasuk tidak sulit ditemukan, berada di atasnya Excelso dan di bawahnya Panties Pizza. Restoran ini cukup luas, terdapat tempat duduk indoor maupun tempat duduk outdoor yang cukup nyaman.
- Original Beef Bowl (35K)

Menu ini adalah signature dari Yoshinoya. Menu ini terdiri dari nasi, potongan beef dan bawang bombai. Porsi nasi nya tidak terlalu banyak, namun cukup lah untuk membuat perut kenyang untuk sementara. Daging nya pun cukup banyak, namun sayang daging yang pesan sedikit overcooked, tekstur dagingnya terlalu kering sehingga tidak juicy lagi. Karena yang saya pesan versi originalnya, maka rasa yang dominan hanya rasa asin dari garam nya saja. Untungnya bumbu nya cukup meresap.