Tebetory

Kita salut sama ownernya Djangfud. Baru lulus kuliah kepengen punya bisnis kuliner, akhirnya tertarik jualan makanan Mexico trus belajar cara masaknya dan dalam setahun berhasil buka restoran dengan menu makanan Mexico.
.
Kerja keras belom selesai. Restorannya sih keren designnya tapii lokasinya didalam gang, parkiran susah, area duduk cuma meja ngehadap tembok dan harganya yang relatif diatas rata-rata. It will take super extra effort supaya orang tau dan mau mampir. Team Tebetory aja akhirnya naik angkot, berhenti disebrang KoKas dan jalan kaki ke Palbatu VI.
.
Begitu liat menunya aslik bikin ngiler semua dan kita akhirnya order Birria Taco karena penasaran makan taco pake kuah hehe. Buat yang belom familiar makan Birria Taco, mending tanya gimana cara makannya biar dapet rasa yang maksimal.
.
Trus, worth gak sih spending 50-70ribu per porsi untuk makan di Djangfud? Hard to tell. Secara makanan, menu nya unik gak ada pembanding karena kita gak tau resto lain yang menyajikan daging sapi yang dimasak ala Birria. Bahan-bahan yang dipake pun memang gak murah dan gak pelit. Sayangnya, lokasi restonya gak mudah dijangkau. Padahal paling enak makan Taco pas masih hangat.
.
So, menurut kita, Tebeters harus cobain dulu lah sebelom mutusin worth the money ato gak. Kalo kita sih, pengen balik lagi kesana nyobain menu lain. Trus denger-denger, menu Maria Chicks nya enak banget.

Makin banyak aja nih local burger joint di Tebet. Salah satunya Guzzbun yang ada di Tebet Barat Dalam. Kalo Tebeters ngelewatin jalan itu pasti notice sama ruko baru gak jauh dari pasar. Nah sampai saat ini, Guzzbun masih satu-satunya tenant dari ruko itu. Pastinya, parkiran masih lebih gampang 😁.
.
Untuk tempat, secara design sih ok yah dengan warna dominan coklat. Area duduknya hanya di lantai dasar ruko aja. Ada indoor dan juga outdoor dengan full kapasitas kira-kira 30 orang lah.
.
Untuk burgernya, kita gak ngeliat ada yang unik yah. Tipikal burger kebanyakan lah kalo dilihat dari daging dan sausnya. Tapi yang unik justru burger bun nya yang warna nya agak kuning karena campuran ubi. Tapi oke lah mereka maen aman, gak ada saus yang macam-macam tapi secara taste dan juga empuknya roti dan dagingnya, menurut kita, Guzzbun ini termasuk yang paling kita suka. Dan juga honorable mention untuk kentang nya yang mirip wedges, sayangnya porsinya kurang banyak hehe.

Awal kita tau Freja.coffee, ada 2 yang bikin kita lansung tertarik nyobain. Yang pertama adalah lokasinya yang super gak keliatan dari jalan. Bayangin, lokasinya ada di ruko dibelakang deretan ruko. Untuk ke lokasi, kita harus lewatin underpass yang tepat dibawah ruko depan. Jadi setelah lewatin underpass itu baru deh kita bisa liat deretan ruko dibelakang. Nah Freja Coffee ini nempatin lantai 2 salah satu ruko.
.
Alasan yang kedua adalah menu makanannya. Bukannya kita gak tertarik kopi, tapi coffeeshop udah bertebaran di Tebet dan gak banyak yang nyediain menu makanan beragam. Nah Freja Coffee ini berkolaborasi sama @marosushi_id untuk serving makanan.
.
Price range nya juga standard lah. Sekitar under 30k untuk minuman dan 10-45k untuk makanan. Bahkan ada beberapa menu makanan yang kita rekomen untuk dinaikin karena terlalu murah. Bayangin, untuk menu sushi, banyak yang harga 12k! Well, kita sih demen harga murah tapi yaa dengan rasa yang enak tapi harga segitu, menurut kita, gak sustainable aja buat mereka.
.
Tempatnya cukup luas terutama area indoor smokingnya. Designnya juga menarik, mulai dari tangga masuk hingga kedalam.
.
Overall, kita enjoy dengan experience kita di Freja Coffee. Good Coffee, good food, friendly owners, it’s not a perfect place but we will definitely be back and keep an eye on how far they can go.
.
Lokasinya di Jl. Soepomo, kalau dari arah Pancoran, sebelum lampu merah Mitsubishi, ada Alfamart/Gloskin, nah Freja Coffee ada di ruko belakangnya.

Klo denger kata D-Cup biasanya berkonotasi sesuatu yang besar. Tapi @dcupcoffee.id di Tebet Timur Dalam 2 malah tempat ngopi yang mungil dan kurang kliatan dibanding 2 coffeeshop disebelahnya.
.
Kita aja sempet kurang tertarik untuk dateng. Tapi begitu ada yang bilang donutnya enak dan ownernya ramah, lansung deh kita meluncur.
.
Jadi lokasinya itu sbenernya bagian dari suatu rumah yang disewakan ke beberapa tempat usaha seperti barbershop dan salon perawatan. Dan D-Cup Coffee berlokasi didepan dengan area dapur disebuah mini kontainer dan area outdoor sekitar 4 meja dan 2 meja di area indoor sharing dengan barbershop.
.
Pas kita kesana, ternyata mereka baru ngeluarin menu makanan berat seperti spaghetti, nasi katsu yang menggoda untuk dicoba. Tapi karena kita datengnya sore, kita cuma nyobain cemilannya aja seperti donut, pempek dan gehu. Donut nya memang enak sih, empuk dan d-cup size 😁, no wonder jadi favorit para tamu. Kita juga suka sama pempek dan gehu nya tapi porsi nya kurang banyak 🤣.
.
Untuk kopi, kita gak ada komplen, usual menu and as good as others. Tapi yang cukup ngagetin sih manual brew nya banyak peminat, trutama yang varian biji kopi dari Karo.
.
Overall, kita enjoy ngopi-ngopi di D-Cup dan bisa ngobrol lama sama ownernya. Usually, good experience leads to another visit.

Tebetory selalu penasaran sama menu kopi yang gak biasa. Jadi begitu ke coffeeshop, liat menu kopi yang agak aneh dan harganya gak beda jauh, pasti lansung pesen.
.
Nah itulah yang kita lakuin pas ke @lektur.coffee yang baru buka didepan lapangan PSPT, tepatnya diatas Bakso Aci Ganteng. Pas ngeliat ada menu Espresso Lemon, kopi hitam pake jus lemon dan soda, lansung deh mesen itu. Rasanya seger bener, lemon dan pahit kopinya gak terlalu dominan. Trus kita juga nyobain kopi susu rum yang gak kalah enaknya.
.
Lektur Coffee untuk saat ini belum ada menu makanan tapi Tebeters bisa pesen Baso Aci dan makan didalem coffeeshop. Udah itu tempatnya juga gak luas, sekitar 6 meja di area non smoking dan 1 meja panjang di area luar buat smokers dengan view menghadap lapangan PSPT.
.
Walopun tempatnya kecil, cukup nyaman buat yang mau laptopan dan tentunya espresso lemonnya bikin ngangenin.
.

Coffeeshop di Tebet yang termasuk paling rame sejak buka. Varian kopi dan minumannya cukup common lah. Kita bakal nemu minuman yang ada di coffeeshop lain. Rasanya pun juga enak, somehow kita suka americano nya.
Tapi yang bikin kita balik ke cafe ini justru makanannya yang aslik enak-enak. Cheese chicken with butter rice yang cukup nagih sih. Rasa dari ayam tepungnya enak dan butter rice nya pas. Sandwichnya juga enak, dengan potongan fillet ayam dan sayuran yang berlimpah. Sayang rotinya agak tipis.
.
Good thing is, they seem constantly updating their menu. So who knows, you might see new menu next time you visit