thomas muliawan

Sore, abis ujan, ada tugas, dan suntuk. Yauda cari suasana datang ke sini. Dapet infonya dari pergikuliner, tadinya mau cobain yg hot brulle-nya. Tapi setelah ngobrol dan denger penjelasan dari barista jadi tertarik juga cobain sans.

Brullenya enak. Kopinya mild ada sedikit asam. Ada lapisan foam dan susunya. Paling atas dikasih karamel tipis. Campuran susu dan foamnya bikin rasa asam dr kopinya hilang. Kopinya gak terlalu pait dan keseluruhan rasanya jadi balance. Kalau waktu seruput dpt pecahan karamel, muncul sedikit rasa manis. Mantap.

Yang kopi sans juga saya suka. Komposisinya adalah kopi cube, kopi cair, susu kental manis dan es krim. Kita tuang sendiri, campurannya bebas gimana sesuka kita. Kopi + es krim enak jg lho! Saya tuang kopi agak banyak dan susunya lebih sedikit. Rasa kopinya mild, tapi setelah kelamaan dan cube-nya mencair kopi jadi lebih strong. Nice experience. Minum kopi yg kalau dibiarkan jadi lebih strong. Kalau ngerasa berlebihan kita bisa netralkan sedikit dengan ditambah susu.

Ruangannya cukup kecil tp penataannya rapi sehingga nyaman banget utk makan malem sambil ngobrol atau meeting. Bener2 kondusif karena posisi makan kan berdekatan jadi kerasa hangat aja pas ngobrol sambil makan. Pencahayaannya juga remang2, cukup bikin betah berlama-lama. Saya duduk di lt 2 sambil lesehan. Tempatnya memang kecil dan lokasinya di lt basement gedung, tp di bagian dalamnya dibuat lantai 2 dr kayu sehingga terasa nuansa tradisional jepang.
Menunya cukup banyak dan kalau datang utk dinner akan dapat menu yg beda dgn waktu makan siang. Singkat cerita saya pesan niku udon yg merupakan spesialis mereka. Udon-nya ada 2 jenis, tebal dan tipis, yg saya pesan adalah yg tebal. Porsinya cukup besar, potongan daging sapinya juga berlimpah. Kalau tidak suka bawang daun jgn lupa utk minta dipisah karena akan dikasih banyak banget di kuahnya. Rasa kuahnya gurih, kaldu sapinya berasa manis dan strong.
Saya juga coba inari, kroket, dan pudding. Semuanya enak sih. Inarinya cukup besar, saya tidak sanggup makan dalam sekali suap. Kulit tahunya berasa asin dan manis dr plum ketika kita kunyah. Kroketnya empuk, bagian luarnya garing crunchy, dan rasa kentangnya sangat dominan. Pudding mangganya harum, teksturnya seperti mousse yg padat dan rasa mangganya manis natural.

Tajima adalah salah satu tempat yakiniku yg saya suka. Alasan utamanya adalah dagingnya yg super empuk! Semua daging sapinya enak, terutama saya paling suka akami yg manis. Oiya, suguhan dagingnya ada 2 pilihan bumbu: manis dan asin. Menurut saya 2-2nya enak sih. Dagingnya tuh tender dan juicy, jadi ga bikin cape ngunyah. Ketebalan potongannya jg pas, jadi ga terlalu lama tunggu matangnya. Kalau pesan buffet yg set B, bisa pilih pork belly jg. Tempatnya nyaman jg sih walau pun kecil dan pelayanannya jg sangat ramah.

Ovaltine macchiato cuma bisa ditemuin di koi cafe. Saya suka banget dgn rasanya coklatnya yg seimbang. Ovaltine-nya kental, tidak terlalu manis, coklatnya strong. Pas diminum dgn buihnya, rasa manisnya tercampur sempurna, manisnya jadi pas!
Saya lebih suka pesan tanpa es karena kalau pakai es, kelamaan rasanya jadi hambar setelah esnya mencair. Tanpa es pun minumannya sudah dingin kok, cuma emang cepat hilang sensasi dinginnya. Tapi kali ini saya rasa komposisi buihnya terlalu banyak, utk coklatnya sudah pas dgn selera saya.

Saya mampir ke Pizza Express utk makan malam. Tempatnya bersih dan nyaman. Waktu itu tidak terlalu ramai jadi enak utk makan malam sambil ngobrol2. Saya pesan American Classic, pizza dengan topping pepperoni dengan keju dan saus tomat. Nunggu gak lama, pizza diantarkan ke meja, mantap.
Penampilannya menarik, warna merahnya merona diselingi warna kuning dari keju yg meleleh. Roti pizzanya tipis dan kematangannya merata, tidak ada area yg gosong. Potongan pepperoninya cukup tebal dan besar, kejunya masi meleleh dan melar waktu potongan pizza dipisahkan. Sausnya tidak terlalu asam dan ada sedikit rasa manis. Pizza jg ditaburi semacam lada. Yummy.
Rasanya enak, kombinasi roti, pepperoni, keju, dan saus tomatnya pas. Saya suka terutama pepperoninya yg tebal dan empuk. Porsinya jg pas. 1 loyang pizza klasik terdapat 6 potong, pas utk makan berdua.

Saya datang untuk late lunch ke sini. Meet meat sebenernya sedia berbagai menu masakan barat. Utk steaknya sendiri malah ga terlalu banyak variasi, ada sirloin, tenderloin, rib eye, dan meltique. Menu terakhir ini agak jarang ditemuin di tmpt lain, jadi saya tertarik utk coba. Proses masaknya ga terlalu lama juga, tunggu sebentar setelah pesan, hidangan sudah siap, tp mungkin karena lg sepi ya.
Utk steaknya kurang lebih ukuran 200 - 250 gr. Dan saya pesan tingkat kematangannya medium. Dagingnya cukup tebal, tp kematangannya merata sempurna di seluruh bagian. Bagian paling luarnya sudah terpanggang kering tapi masi empuk dan rasa bumbunya melekat. Dominan rasanya asin di bagian luar. Tekstur bagian dalamnya empuk banget, sangat mudah dikunyah, dan juicy seperti meleleh. Buat saya ini enak, tanpa saus pun enak, dan saya prefer makan dgn saus sedikit aja. Ada sedikit bagian luarnya yg ada uratnya, jadi cukup alot sehingga saya sisihkan tidak dimakan.
Oya, ada saus yg unik di sini yaitu honey custard. Warnanya kekuningan dan cukup kental, rasa yg menonjol adalah dr custardnya, jadi dominan asam. Menurut saya kurang cocok sih sama dagingnya. Tapi rasanya cukup unik, kombinasi dari asam dan manis. Boleh lah dicoba, dan sedikit sedikit aja karena kalau kebanyakan malah bikin eneg.

Awalnya saya agak bingung dgn menunya karena ada step2 utk bikin smoothie bowl tp gambar ilustrasinya ud lengkap gitu. Ternyata gambarnya ga ada korelasi dengan langkah, hanya sebagai contoh aja. Pelayannya cukup baik dalam menjelaskan proses pemesanan sampai deskripsi item2 yg tersedia.
Saya pilih man-go-loco yg basenya mangga dan pisang. Mixernya saya pilih susu. Kita boleh pilih mixer lain jg seperti jus apel atau yakult. Berikutnya pilih topping tambahannya. Pisang, granola dan parutan kelapa sudah termasuk, kita tinggal pilih tambahan buah atau biji2an. Tp kalo dirasa cukup, ga perlu nambah jg ga masalah karena tambahan topping kena charge lagi. Saya pilih tambahan kiwi, biji pumpkin dan biji chia. Proses pembuatan cukup lama ya, tp mereka ga pake pemanis tambahan lg. Semua rasa manis muncul dari buah dan mixernya.
Penampilannya menarik, toppingnya di tata rapi. Tekstur smoothie-nya kental, tidak terlalu cair, suhunya dingin tp tidak ada gumpalan es, semua campurannya merata. Untuk rasa, seger banget! Manis buah pisang terasa paling dominan, sesekali muncul rasa mangga yg jg manis. Porsinya cukup ngenyangin, toppingnya fresh, crunchy, ga lembek, dan berlimpah. Ini enak sih, sehat lagi karena banyak serat [tp yg penting enak].
Setelah makan smoothie, kita boleh ambil infuse water utk hilangin sisa2 di mulut. Nice!

Lumayan jarang nemu gelato yg rasanya kombinasi matcha dan ogura (kacang merah). Di ilvero ini paduan rasanya pas, ogura-nya manis, matcha-nya ga bikin eneg. Sebenarnya rasanya lebih dominan si matcha, ogura sebagai pelengkapnya. Jadi gelatonya wangi teh dan sedikit rasa pait dari teh hijaunya, sekaligus ada manis kacang merah. Kadang dijumpai bongkahan kacang merahnya sehingga rasa kacang merahnya lebih kuat ketika dikunyah. Utk tekstur gelatonya konsisten, komposisinya juga gak kebanyakan air atau kristal esnya. Ok!

Resto ini oke lho. Tempatnya sederhana, tidak terlalu luas, tapi tertata dengan baik. Dekorasi ruangannya didominasi barang jadul sehingga nuansanya seperti di rumah jadul, tapi cahaya dan penataan meja sangat baik. Tempatnya terang natural jg adem. Kalau mau private atau smoking room ada area tersendiri, kebetulan saya yg di area dalam. Nyaman bener. Mejanya ada yg panjang juga, bisa deh buat ramean.

Selain cozy, makanannya enak juga.

Saya pesan tahu berontak, 1 porsi isi 2 (4 potong). Menu ini adalah tahu isi yg digoreng. Garing dan tidak berminyak. Isiannya juga gak pelit, ada sayur dan dagingnya tp saya lupa daging apa, enak sih.

Terus saya juga icip ayam ulam bali dan karang kuning. Porsinya cukup banyak kalau utk makan berdua. Ulam bali ini dimasak mirip sate. Dasarnya manis dibumbui sambal matah yg segar. Paduan rasanya yg unik, serta dagingnya yg empuk bikin saya suka menu ini. Ayam karang kuning ini juga lumayan sih, rasanya kaya rempah berimbang antara gurih dengan sedikit manis. Karena saya cobain setelah makan sambal matah, rasa kalam kuningnya kalah kuat ya sama matahnya jadi mungkin kunjungan saya kali ini belum bisa kasi penilaian objektif utk menu ini. Emang kayaknya kurang cocok kalau langsung berdua ini dipesan barengan.

Minumannya saya pesan timun serut. Rasa airnya seperti infused water. Dingin, segar dengan hint manis dari timun. Bagian bawah ya ada serutan timun yg rasanya manis. Manisnya ini saya suka. Manis gula dan segar timun, waktu dikunyah masih krenyes rangu timunnya. Nice.

Menu yg paling terkenal memang kwetiaw kerangnya, tp menu lainnya jg enak kok. Saya paling suka puyung hai-nya. Bentuknya tipis karena memang tidak banyak tepung. Saus asam manisnya seimbang, tidak terlalu asam dan tidak terlalu kental. Cumi gorengnya jg enak, crispy dan empuk.
Ikan gurame gorengnya dimasak sempurna, tidak ada bau tanahnya sama sekali. Ayam gorengnya jg boleh dicoba, rasanya garing dan gurih namun dagingnya terbilang tipis.
Terakhir kwetiawnya yg sudah tentu ada kerangnya, rasa kerangnya sangat dominan dan kombinasinya pas dgn rasa manis dr kwetiawnya.
Tempatnya cukup luas dan nyaman utk datang beramai-ramai, oke lah kalau mau makan sama keluarga atau kelompok besar karena porsinya jg cukup banyak. Pasti terlalu banyak kalau hanya utk berdua.