Eat Bite Snap

Kopi Yor ini letaknya jadi 1 dengan OTW Food Street. Eye catching sih, karena sisi depan outletnya ada spot OOTD. Ini tempatnya untuk grab and go ya, makanya kemaren lumayan banyak juga ojol yang antri disini.

Menunya sendiri cukup kekinian, ada banyak variasi untuk coffee drinks dan non coffee drinks. Kemarin aku nyobain beberapa yaitu, es kopi Jawa dan es kopi kat. Es kopi jawa itu es kopi susu yang dicampur dengan gula Jawa. Kopinya cukup creamy dan manis dari gula jawanya juga pas, mending minta less ice atau icenya dipisah ya supaya kopinya lebih berasa. Kalo es kopi kat itu juice alpukat, espresso dan chocolate ice cream. Juice alpukatnya fresh dan kental, apalagi ditambah dengan chocolate ice cream sebagai pemanis. Espresso shotnya juga masih berasa walaupun lebih dominan juice alpukatnya. Untuk harga2 minuman disini juga masih termasuk affordable loh, jadi boleh banget guys dicoba sebagai alternatif kopi susu baru.  

Black Cattle ini letaknya di Food Court - Pasar Santa. Tempatnya sendiri relatively kecil, konsepnya sih juga untuk grab and go kalau kalian enggak mau panas2an makan di Pasar Santa. 

Hari ini aku berkesempatan untuk nyobain 2 menu signature mereka:

  1. Gyudon: Daging sapi yang diiris tipis2 dan dimarinate dengan homemade sauce ala Jepang ini memiliki tekstur yang lembut dan chewy, rasanya juga gurih manis yang pas di lidah. Nah ini disajikan dengan nasi pulen, tamago dan seaweed. Aku suka telurnya, lembut dan rasanya enak. Porsinya yang reguler termasuk besar loh, mereka gak pelit sama sekali dengan porsi dagingnya - which is a plus point.

2. Spicy Korean Beef: Bedanya dengan gyudon, ini adalah daging sapi tipis2 yang dimarinate dengan homemade sauce ala Korea. Rasa dagingnya lebih ke arah manis gurih yang pedas, sepintas berasa kaya ada rasa kimchinya gitu. Nah kalau kalian suka yang pedes, boleh deh cobain yang ini. 

Untuk segi harga, ini boleh dibilang cocok dikantong karena dengan porsi reguler yang sebenernya cukup besar, ini lebih murah dibanding pesaing2nya. 

Sebuah coffeeshop yang tidak pernah sepi di daerah Melawai. Di depannya,ada rumah kaca yang merupakan area smoking untuk customers. Area ini selalu rame - biasanya selalu ada kumpulan mahasiswa yang sedang belajar kelompok atau sekedar orang2 yang bercengkrama satu sama lainnya.

Coffee barnya sendiri juga instagenic, didominasi dengan wooden interior dan lampu2 gantung kuning di depannya. Pas aku kesini, yg menarik sih banyak barista perempuan disini. 

Berikut minuman yg aku pesan: 

1. Creme brulee latte: Latte yang atasnya menggunakan caramelized sugar - jadi mirip dengan dessert creme brulee yang terkenal itu. Rasa manisnya menyeimbangi rasa pahit dari kopi. Kopinya sih kebetulan kemaren agak asem karena lambung aku langsung bergejolak beberapa jam setelah minum. 

2. Kaya toast: Roti tawar tipis yang diberikan powdered sugar dan fresh berries di atasnya. Rotinya lembut dan diberikan juga margarine dan kaya jam di pinggirnya. Kalau aku sih cuma ngolesin kaya jamnya, karena pas nyobain pake margarine rasanya cenderung aneh dan tidak cocok.

  3. Granola latte: Kata baristanya ini juga enak, sebenernya latte biasa sih hanya toppingnya diberikan butir2 granola. Jadi pas diminum kaya ada yg krenyes2 gitu. Rasa kopinya lumayan ok tapi ya standar aja. 

Ponut ini jadi cemilan favorit anak2 kantor kalau lagi di jam kritis. Ponut menyajikan berbagai macam gorengan tradisional Indonesia seperti pisang goreng, batagor dan tentunya juga specialty mereka, donat kentang yang disajikan dengan berbagai macam topping. Untuk harga2 makanan di menu mereka juga relatif cukup murah, semuanya berkisar di range bawah 10 ribu. Untuk donutnya sendiri empuk dan rasa kentangnya juga berasa, oh ya karena terbuat dari kentang juga makanya makan 2-3 pcs aja udah kenyang pol. Gimana dari segi rasa? Kalau rasanya sih menurut aku enak, biasanya aku pesen yg original dengan gula tabur. Menurut aku enak rasanya pas di lidah dan manisnya ringan dari gula tabur. Favorit aku yg kedua sih donat dengan meises coklatnya, ya rasanya sih standar coklat cuma masih enjoyable juga sebagai cemilan sore hari. 

Sudah bukan rahasia umum kalau Kelapa Gading itu surga dari bakmie dengan rasa juara. Nah kali ini aku makan siang di Bakmi Karet Foek dan memesan bakmie karet dengan daging ayam dan babi campur. Bakmi karetnya kenyal dan dagingnya juga mantap, rasanya lezat - apalagi ditambahin dengan cabe merah. Harganya juga masih sangat ramah di kantong loh, mulai dari belasan ribu untuk seporsinya. Oh iya, kalau mau kesini di jam makan siang biasanya ada antrian org2 kantor gitu tapi masih cukup cepat sih waktu tunggunya, jadi so pasti aku balik lagi deh! 

Salah satu cemilan favorit aku nih, pisang goreng madu terenak di ibukota loh menurut netijen2 di sosmed. Ukurannya yang besar - segede satu kepalan tangan dan harganya yang cukup murah sekitar IDR 5K bikin si pisang goreng ini laris manis di kalangan warga Jakarta. Soal rasa sih jangan ditanya lagi, rasa manis khas pisang dan madu pas di lidah. Ini endeus banget kalau disantap pas masih fresh, luarnya sangat crunchy dan dalemnya bener-bener lembut pas digigit. Asli cemilan ini nagih banget, kayanya makan 1 box aku juga bisa deh guys! 

*Review based on dining experience in Jakarta Culinary Feastival 2018 

Salah satu booth paling rame yang didatengin di JCF, Iscaketory. Mereka menjual berbagai macam pastries dan baked goods, mulai dari croissants, caneles, quiches, brownies dan cakes. Semuanya bener-bener menggoda selera deh guys, tampilan dan wanginya bener-bener menggugah selera. Best-seller di JCF sih croissant geprek dan croissant truffle. Kalau croissant gepreknya sih mirip dengan tampilan ayam geprek, didominasi dengan cabe merah tapi toppingnya jamur dan keju. Aku dan temenku nyobain croissant truffle. Dari ukurannya, sudah lebih besar dibanding croissant2 pada biasanya. Kali ini aku cobain croissant geprek truffle. Truffle oilnya sama sekali nggak pelit, karena pas digigit berasa banget rasa khas truffle yang wangi dan gurih. Ada mushroom dan parmesan cheese juga yang sangat berlimpah sebagai toppingnya, cheesy dan creamy banget. Makan ini harus sharing ya guys, karena ini bikin cepet kenyang.

*Review based on dining experience in Jakarta Culinary Feastival 2018

  Siapa sih yang ga kenal sama sate babi bawah pohon yang terkenal di Bali? Akhirnya gak usah jauh2 lagi deh kesana, karena di Jakarta sudah ada cabang di Muara Karang dan Kelapa Gading. Kebetulan, mereka juga buka booth di JCF. Kali ini, aku pesen paket hematnya yang isinya 6 tusuk sate babi dan nasi khas Bali. Paket hemat ini harganya IDR 50K, tapi kalau ditambah nasi Bali jadinya IDR 55K. Untuk daging satenya enak banget, tidak amis dan empuk, ada rasa manis dan pedas dari bumbunya yg meresap ke dagingnya. Nasi khas Balinya juga enak, ada pedes dari sambel matah dan juga ada aroma kecombrangnya, doyan banget deh. Untuk kalian yg jagoan makan pedas, jangan lupa disantap dengan sambal merah dan rawitnya ya.