Yanni Karina

Lagi di Kelapa Gading dan nyari resto Jepang. Dari review pergiKuliner ini hidden gem, jadi gatel pengen nyoba.

Pertama, ini memang hidden, terpisah jauh banget dari keramaian, jauh dari ruko, bahkan sebelah - sebelahnya tanah kosong. Sekitarnya juga bukan tipikal tempat makan yang tidak terhitung banyaknya di Kelapa Gading. Jadi jangan ragu ikutin petanya.

Dan masih rame, tambah sore tambah rame. Jadi makin yakin pengen coba.

Yang dipesan:

Truffle Black Angus Donburi 4/5 (100k++)
Bisa pesen set, bisa ala carte, tapi belum dapet minum. Dagingnya enak, empuk, rasanya juga meresap ke nasi.

Dashi Chazuke (Salmon) 3/5 (65K)
Bisa pilih topping, tahu, salmon, unagi. Ini terjangkit penyakit "Terlalu gurih". Semua bagian rasanya kuat, padahal Chazuke seharusnya ringan di lidah. Dan jadi gak balance, kalau kuah terlalu gurih kan gak enak ya.

Ogura Ice Cream 3/5 complimentary
So so, usual Ogura Ice cream

Seaweed salad 5/5
Saladnya enak banget, dari menu set langsung pesan lagi yang full. Seger, krenyes2, pake sesame sauce khas Jepang. Love it!

Apalagi ya, bener sih hidden gem, rasanya enak, cukup yakin agak salah pesan menu, dia rasanya kuat khas fushion, jadi paling aman pesen menu fushion. A bit pricey tapi tergantung juga pesan apa. Kalau mau merasakan makan di restoran antah berantah, quite worth it!

Di satu hallway, ada stand yang tidak terlalu mencolok tapi sangat menarik mata - dekorasinya lucu, dan vibe nya adem.
Karena lagi ada promo One Piece, jadi beli onigiri yg One Piece themed dan tidak terlalu ingat menu yang mana. Tapi enak2, gak eneg walaupun ada mayo atau mentai.

Untuk duduk2 "ngeteh cantik" (atau nyusu? Lol) enak banget, tempat duduknya di belakang dan banyak dekorasi unyu

One factor of why this burger place is crowned "best burger in Jakarta" must be because of the atmosphere. Blaring music, dark walls with graffiti, dim light... It screams "Let's rebel from yucky healthy food and eat whatever we want!" And that adds to the readiness of people to accept the greasy, guilty pleasure sin that they're about to consume

To reserve the best experience in this place, you need to consider what to order. As the place suggest, don't try to find the healthiest, plainest or cheapest looking menu because while still edible, you won't know why this place is praised. They pride themselves on their unhealthily tasty tidbits. Order up! The price is not bad for this kind of establishment. The price is on par with fast food joint's flagship burgers.

That said, I don't order the most recommended, heart burn inducing burger on the menu and it taste great!

Sabbath burger 4.5/5
The sauce, patty, cheese, all combined into one harmonious pleasurable experience. The bun is just okay.
Judas fries 3.5/5
Honestly I want the chili to be spicier, to encompass the hell it represents via the name, but maybe that's just me because everyone else said it's spicy.
When combined with the burger it's soo good.

All in all, if I find them again I will buy from them.

Dari luar, resto ini berkesan mahal. Bukan mewah, tapi mahal. Begitu masuk kita akan disambut display botol - botol sake yang menarik, beserta pajangan lain yang unik - unik. Tempatnya berkesan sederhana, tapi sangat nyaman dan bersih.
Ketika melihat daftar menunya, kebanyakan orang mungkin berpikir untuk mundur. Harganya bisa dibilang sangat mahal, untuk satu porsi kebanyakan harganya mencapai seratus ribu rupiah. Minumannya juga, karena kebanyakan minuman beralkohol, harganya tidak murah. Bahkan, untuk menambah gelas di salah satu minuman perlu membayar 10rb rupiah! Wow. Kalau dilihat dari tamu yang datang, sepertinya restoran ini memang lebih menyasar warga asing daripada warga Indonesia.  Namun saya jamin, restoran ini memiliki cita rasa yang pas di lidah orang Indonesia juga. Jadi jangan mundur karena harganya! Dijamin worth it! Kualitas bahan yang dipakai juga baik. Sayangnya, rasa sushi dan sashimi nya agak biasa, dan kebanyakan makanan disini non-halal, sehingga banyak orang Indonesia tidak bisa menikmatinya.  Iberico adalah favorit saya disini. Rasa sayur cah dengan minyak babi... hmm damn tasty.
Pelayanannya bagus, selain ramah berkesan sangat cepat dan tanggap. Yang jelas, mereka sangat menguasai produk sake mereka, dan bisa memberikan rekomendasi yang baik pula untuk rentang harga masing - masing.
Jadi, resto ini benar - benar menerapkan prinsip ada harga ada barang! Kualitas tingginy benar - benar perlu dibayar mahal. Namun perlu dicoba paling tidak sekali ;)

Ketika masuk ke restoran Italia ini, kita akan  disambut dengan tempat yang berkesan megah dan elegan. It's what you would expect a fine dining place would look like. And it's true. Suasana yang nyaman dan bersih ini ditemani dengan menu Italia ekstensif yang cukup menguras dompet.
Sejujurnya, menurut saya hal paling unggulan dari tempat ini adalah aestetiknya. Tempatnya indah, presentasi makanannya menarik. Pelayannya juga ramah dan berpenampilan rapi. Bahkan ketika salah satu mimuman yang kami pesan tidak ada, pelayannya menawarkan penggantian minuman lain yang fotogenik. You know me so well, Mr Waiter!
Ada beberapa menu yang ditawarkan, seperti Homemade pasta dan Wood-Oven Pizza, yang terbagi jadi beberapa course. Dari semuanya, yang paling saya suka adalah Dolci (dessert), yang juga paling memiliki penampilan menarik.

Untuk rasanya, rata - rata biasa saja. Setelah memesan, kita akan segera dibawakan Garlic Stick Complementary, garing dan enak. Fettuccini Con Salmonenya creamy tapi terlalu berasa salmonnya di sausnya, yang bisa membuat agak eneg. 4 Formagi Pizza adalah pizza tipis ala Italia dengan topping 4 keju, rasanya juga biasa saja. Mousse Al Ciocolata enak, dengan rasa coklat super pekat namun tidak terlalu manis. Rasa pekatnya bukan untuk semua orang sih. Panna Cotta nya enak. Teskturnya sangat halus dan lembut, dan rasanya kaya. Sun Rise nya cukup segar untuk menemani makanan - makanan yang rata-rata berasa pekat di resto ini.
Overall, a very nice restaurant with a nice service, tapi rasa makanannya biasa saja. Dolci-nya recommended though!