Yanni Karina

Karena diusung sebagai salah satu ramen yang katanya uenaak, saya penasaran sekali mau coba Ikkudo ichi. Ketika lihat menunya, katanya yang khas adalah kekentalan kuahnya. Kita juga bisa memilih kepedasan, kekuatan mie, dll. Ada 3 level. Saya pilih normal semua, mie keriting dan mie lurus untuk menguji rasa aslinya
Rasanya enak, kuatnya sangat pekat dan toppingnya lembut! Tapi, mie dan kuahnya kurang menyatu. Oh ya, saya suka mie yang kenyal, tapi entah mengapa mie lurus yang kurang kenyal lebih cocok untuk ramen ini. Mungkin memang benar kata artikel tentang ramen, kuah pekat harus dipadukan dengan mie lembut.
Overall, enak, tapi saya agak kecewa. Mungkin karena saya pernah mencoba warung ramen Gading Serpong, *coughHakattaIkkoushacough*, dan itu sangat enak namun tidak seterkenal Ikkudo, jadi saya mengharapkan lebih dari Ikkudo.
Tips :

1. pilih mie lurus

2. Jangan kecewa dengan jumlah mie nya, kita akan kenyang dengan kuahnya

Saya selalu suka masakan Salmon ala Jepang. Rasanya ada yang pas dari cara orang Jepang mengolah salmon, termasuk yang di resto satu ini. Memang mereka mengusung beef, tapi Salmonnya tidak kalah kok. "Nasi goreng salmon"nya tidak amis, dan sangat enak dengan tambahan jagung manis. Karena bisa ditambahkan bumbu sesuka kita, asinnya pun pas.
Ice cream red bean nya juga enak! Overall, hal yang paling ingin saya protes di sini adalah harga!

Akhirnya kesampaian! Nyoba makan di Pancious, yang katanya super enak pancake dan pastanya. Pergi ke sini bertiga dan memesan 3 porsi - honestly, we are not a small-eater group tapi nyaris gak sanggup ngabisin. Porsinya besar, saudara - saudara!
Beberapa menu direkomendasikan waiter, tapi sayang pestonya habis. Pasta truffle cream yang direkomendasikan enak dan rasanya unik! Beef and red wine reduction nya kurang berasa, juga kurang pas, mungkin pilihan pasta kami salah. Karena ingin coba keduanya saya pesan waffle dan pancake untuk sausage&salami. Kurang harmoni, dan kurang berasa. Kalau perlu dipilih, waffle nya lebih enak daripada pancakenya, walau rasanya sama.

Pada dasarnya masakannya enak, cuma kurang strong untuk kami. Teman saya sampai menobatkan keju tabur di meja sebagai faktor pembuat paling enak 😂

Porsinya juga besar -  2 hidangan cukup untuk 3 orang.

Kami tidak memesan dessert lagi (walau ingin) , tapi ternyata ada program promo untuk yang berulangtahun, kalau pesan diatas 250rb, dapat gratis mini cake! Karena harga disana memang mahal mudah saja, dan kami pun mendapat Brooklyn Salted Caramel Honeycomb cake!

Buat saya rasanya cukup enak, unik, perpaduan manis madu dan asin, tadi teman2 saya langsung tidak selera.
Jadi sepertinya di sini masalah selera ya. Tempatnya sih enak, dan harga sesuai rasa dan porsi, cuma gak cocok aja

Yeahhh, rice bowl, resto yang dulu sempat jadi favorite saya karena harga - harga murah dan foto - foto menggiurkan yang dipajang di depannya.
Secara garis besar, resto ini dapat dijelaskan dalam satu kalimat : sesuai dengan harga. Harga murah untuk resto di mall, tapi nggak downright horrible. Cukuplah. Cukup kenyang, cukup enak, cukup murah.

Tapi jangan tertipu foto, karena makanan yang datang sangat berbeda, dalam jumlah maupun penampilan.
Rasa makanannya biasa saja, dengan kata lain bisa saya hasilkan sendiri di rumah kalau tidak malas. Saya mengharapkan lo sui tofu &  egg untuk punya saos spesial, tapi tidak, cuma tahu goreng dan telur (yang beberapa bahkan tidak setengah matang) diberi semacam kecap asin encer.
Ref bean ice bowl nya not bad. Mungkin cocok untuk makan budget akhir bulan untuk menu2 rice bowl nya

Saya permah ke resto ini 2 kali, yang pertama untuk minum teh cantik sambil ngobrol (and I love it) , dan kali ini buat makan beratnya, yang keliatan juga enak. Harganya mayan mahal untuk sesuatu yang bukan speciality nya, tapi saya coba saja.
Harganya yang mahal itu mungkin kontribusi dari bahannya. Ketika saya makan fettuccine nya, terasa bahan2nya yang nggak kerasa kecampur atau termasak. Fresh cream, dan keju... Yang rasanya sendiri enak, tapi nggak nyampur sebagai masakan. Dan dagingnya yang juga enak tapi gak kecampur dengan saos (gak ada rasa "kaldu" di sausnya).
Hot chocolate nya... Kalau ini, kayaknya dari bubuk. Atau gak keaduk, lagi2. Agak encer, dan rasanya kurang berasa. Tapi gelasnya manis banget sih. Oh ya, kalau mau suasana yang manis banget, lebih baik duduk di atas. Di bawah kurang manis dan sering berisik

Yah, es teler 77. Yang paling menarik dari restoran ini sih jelas harganya ya.

Nyoba promonya yang ayam goreng kremes dan ayam penyet sambel ijo. Dan satu lagi mesen nasi goreng.

Katanya sih nasi gorengnya enak. Kremesnya kurang enak, gak tau soal ayamnya. Kalau ayam penyet sambel ijonya gak enak, ayamnya kecil dan gak dikeprek (beneran ayam penyet bukan sih?).

Pelayanan self-service, dan awalnya kesannya mejanya kurang bersih. Harganya murah sih, tapi mending nunggu sampe di luar mall beli di pinggir jalan, lebih murah, lebih enak. Tapi kalau lagi bokek banget tapi mau makan di mall bolehlah ya 😂

Yoshinoya adalah makanan enak tapi gak terlalu spesial yang juga ada di antara batas mahal dan enggak. Rasanya juga bervariasi, jadi kalau bingung dengan jumlah orang yang banyak, bisa jadi andalan. Seperti saya kali ini

Saya pesan menu baru mereka, black pepper beef bowl, dan satu lagi yang saya coba adalah crispy spinach mereka. Black pepper nya cukup enak, tapi kurang mengenyangkan, sementara crispy spinach nya lebih enak buatan tante saya 😂. But overall, seperti yang saya bilang, cukup lah, dan enak buat kongkow karena biasanya tempat duduk di dalam luas dan kosong, dan ochanya refill :)

Cukup penasaran sama Kopitiam ini karena lokasi nya, tapi nggak pernah bener2 niat karena biasanya kopitiam baik menu, harga, maupun rasa sama2 aja.
Dan ternyata bener, pas bos traktir di sini, menunya sama2 aja sampe saya cukup mikir mau coba apa. At last, I go with the recommendation - waitressnya merekomendasikan Lo Mie Kangkung, nasi goreng,  dan satu menu lagi. Untuk minum saya coba kopi susu nya
Rasanya cukup enak dan kuat, tapi secara tekstur, kurang *cerewet*. Mienya kurang kenyal, dagingnya dan kangkungnya kurang krenyes. Berasa makan bubur lo mie kangkung. Dan porsinya juga kurang!

Tapi setelah makan kenyang juga sih, hehe
Kopinya sendiri kuat tapi nggak kental. Standar kopitiam lah.

Ini adalah resto dengan tingkat balik lagi tertinggi saya hahaha. Entah sudah berapa kali saya ke sini, and I keep coming back. Kali ini saya memesan Beef sausage pasta. Karena kurang suka dengan minuman di sini dan harganya biasanya saya pesan dulu di tempat lain (baca : Starbucks). Sepertinya sih di sini tidak ada peraturan tidak boleh bawa makanan dari luar.
Pastanya enak seperti biasa, presentasinya suka kurang bagus dan pinggir piring ada sausnya tapi rasanya oke, dan harganya tidak mahal. I'd expect to pay more in fact.

Saya suka saus yg dipakai untuk beef sausage pasta ini, tapi kalau kebanyakan jadi eneg