Yenni Tanoyo

Udah langganan beli Chinese food di Bakmi Salemba 43, tapi sebenernya dari kedainya yang berlokasi di Kepu Selatan. Sejak pandemi, kedainya sendiri udah gak terima dine in, jadi bisa order via GrabFood atau GoFood dan banyak promonya apalagi di GrabFood.

Terakhir kali aku order 3 menu yaitu:
1. Bakmi Goreng Seafood (recommended)
Ini salah satu menu favorit di sini. Tipe bakminya aku suka banget, bukan yang terlalu lembek gitu. Trus isinya super banyak, ada telur, bakso ikan, otak-otak dan udang. Selain Bakmi Goreng Seafood, biasa aku juga order Bakmi Goreng Komplit. Bedanya cuma di isinya aja. Udang diganti sama ayam dan bakso sapi.

2. Ikan Gurame Asem Manis
Ukuran ikannya gede dan banyak isinya, bukan cuma tebal di tepung aja. Saos asem manisnya juga pas dan ada potongan jahenya yang menetralkan rasanya.

3. Ayam Goreng Mentega
Potongan ayamnya banyak dan isinya juga tebal-tebal serta empuk. Saos kecap mentega nya juga enak.

Menu favorit aku yang lainnya yaitu Fuyunghai (recommended) dan Ayam Asam Manis (ini mirip kayak ayam Korea gitu). Nasi Goreng Bistik nya juga boleh dicoba 👍

Coffee shop ini terletak di seberang Lobby 8 MOI. Awalnya cukup sulit juga menemukannya karena mereka tidak memasang banner atau apapun di bagian depannya.


Pada bagian luar coffee shop ini nampak sebuah kafe minimalis dengan kaca yang cukup tembus pandang serta didominasi dengan kayu yang dicat hitam. Selain itu, ada beberapa tempat duduk berwarna putih yang disediakan di depan. Sementara pada bagian dalam didominasi dengan kayu berwarna coklat serta ada tulisan #tofsicacilla yang besar di dindingnya.

Untuk ukuran coffee shop nya sendiri tidak terlalu besar, namun sangat nyaman untuk tempat nongkrong bersama teman-teman, melakukan meeting ataupun mengerjakan tugas disana.


Pada kesempatan ini, saya datang dalam acara meet up bersama para instagrammers yang suka ngopi (@wearecoffiesta). Walaupun saya bukanlah pecinta kopi, tapi karena lokasinya yang cukup dekat dari rumah akhirnya saya pun datang.

Saya memesan hot taro latte (35K) dan green tea tart (18K). Hot taro latte nya tidak terlalu manis, tapi taronya sangat berasa. Lumayan enak juga menurut saya. Kalau untuk green tea tart, rasa green tea nya cukup kuat namun tidak pahit, malahan ada rasa manisnya. Pinggirannya juga sangat renyah. Pokoknya enak banget! Sebenarnya untuk tart nya sendiri saya pernah mencoba rasa lain saat mereka masih berjualan secara online dan lewat bazaar. Gak bisa dipungkiri kalau semua tart mereka sangatlah enak.

Bagi kalian yang tinggal di daerah Sunter, tentunya sudah tak asing lagi dong dengan makanan-makanan di tenda Sunter Indah? Untuk kalian yang tidak tahu, sekali-kali boleh lah mampir kemari karena daerah tempat makan ini hampir selalu ramai setiap malamnya. Namun berhubung area nya yang tidak terlalu luas, memarkir mobil di sini terkadang cukup sulit juga. Kalau naik motor masih oke.

Branbas Resto adalah restoran yang menyajikan masakan Indonesia, Asia, dan Barat dengan harga yang sangat terjangkau. Letak restoran ini bukan di tenda-tenda nya, melainkan di ruko nya. Tapi kalian tidak akan kesulitan menemukan restoran ini karena papan nama restoran ini cukup besar dengan dominan warna merah, serta terletak hampir di ujung jalan. Tempatnya sendiri memang tidak terlalu besar, paling hanya menampung sekitar 20-25 orang. Akan tetapi, restoran ini cukup nyaman karena pencahayaannya yang terang dan ada televisinya pula.

Kali ini saya mencoba menu Sop Iga Goreng Set (IDR 45K) dan Chicken Steak with BBQ Sauce (IDR 30K). Sop iga goreng set ini terdiri dari sepiring nasi dan semangkuk besar sop yang berisi 2 potong iga goreng, beberapa iris wortel dan beberapa potong kentang. Daging iganya cukup besar dan empuk. Kuahnya juga sangat gurih, apalagi jika ditambah jeruk nipis akan membuatnya semakin enak. Sangat nikmat jika dimakan dalam keadaan hangat.

Sementara untuk chicken steak nya, potongan daging ayamnya sangat besar dan juga empuk. Saus bbq yang diberikan cukup banyak, kental dan rasa pedas dari ladanya menambah citarasa pada chicken steak ini. Seperti steak pada umumnya, chicken steak ini juga didampingi oleh beberapa side dish berupa potato wedges dan mixed vegetables yang fresh.

Pelayanan di sini sangat ramah dan cepat. Hanya dalam waktu 5 hingga 10 menit saja makanan sudah siap disajikan dalam keadaan masih mengepul.

Sebagai penyuka Red Velvet, gak afdol kalau belum pernah mencoba Red Velvet Pie dan Red Velvet Sundae nya Union Deli.
Red Velvet Pie (50K)

Mirip seperti Red Velvet Cake namun hadir dengan versi pie. Cream cheese nya banyak dan memiliki rasa manis yang pas, lalu diatasnya ditaburi crunchy crumbles dan red velvet crumbles yang cukup banyak. Perpaduan antara kelembutan dan kerenyahannya sangat sempurna! Really love it! Porsinya juga pas jika dibandingkan dengan Red Velvet Cake yang terlalu besar untuk dimakan sendirian.
Red Velvet Sundae (55K)

Terdiri dari es krim vanilla yang ditaburi dengan crunchy crumbles dan red velvet crumbles yang banyak. Rasa manis dari es krim nya pun sangat pas dan enak. Namun karena saya bukanlah penggemar berat es krim, jadi saya lebih menyukai pie nya.
Tempatnya yang nyaman sangat cocok untuk berkumpul dan mengobrol berlama-lama. Dekorasinya juga menarik dan terkesan vintage. Tapi, biasanya diperlukan waiting list terlebih dahulu karena terlalu ramai.

Menurut pengalaman teman-teman, curry rice disini enak dan recommended banget. Bahkan sampai waiting list saking ramainya. Kebetulan saya datang pada bulan puasa di siang hari dan hari biasa, bukan weekend. Jadinya sepi dan langsung masuk tanpa antri. :D
Saya memesan Chicken Cutlet Omelette Curry (70K) karena gambarnya sangatlah menggiurkan pada buku menu. Selain itu, menu tersebut memang salah satu menu yang recommended disini.
Porsinya sangat besar menurut saya, terdiri dari nasi yang dibungkus dengan omelette, lalu ada beberapa potong chicken fillet yang cukup besar. Daging ayamnya sangat juicy dan kulitnya sangat garing. Curry nya tidak terlalu kental, sangat pas rasanya. Saat disajikan pun masih cukup hangat sehingga menambah kenikmatan saat memakannya. Benar-benar puas dan kenyang!
Pelayanan disini baik dan cepat. Tempatnya pun cukup besar dan nyaman.

Pearl Chinese Restaurant adalah salah satu restoran bergaya Cantonese yang menyajikan menu all you can eat, dimana menu ini hanya tersedia pada hari Minggu dari jam 10 pagi hingga setengah 3 siang. Namun sebelum hendak makan di sana, disarankan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu karena biasanya cukup ramai dan ukuran restorannya sendiri tidak terlalu luas.

Saat tiba di depan restoran yang terletak di lantai 2 Hotel JW Marriott ini, kita akan disambut dengan sebuah meja kayu yang terdapat 2 buah lampu dan sebuah patung yang menyerupai patung kepala Buddha, serta logo dari restoran itu sendiri. Karena ini adalah Chinese Restaurant, tentunya restoran ini didesain dengan suasana seperti di Cina (tulisan dan ornamen khas Cina) namun dengan sentuhan yang modern dan minimalis. Resepsionisnya pun mengenakan baju cheongsam khas Cina.

Dengan harga IDR 372K per orang, kita dapat menikmati beragam pilihan masakan Canton yang enak-enak rasanya. Di sana terdapat beberapa station, antara lain cold chinese appetizers, porridge, noodle, seafood, bbq, peking duck dan desserts. Sementara untuk pilihan menu dimsum kukus, kita harus memesan melalui pelayannya terlebih dahulu agar saat disajikan lebih hangat. Selain itu, paket ini juga sudah termasuk dengan chinese tea yang dapat direfill. Untuk minuman lain seperti jus, soft drink, wine dan lainnya akan dikenakan harga di luar paket.

Hampir semua jenis menu yang tersedia di sana memiliki rasa yang tak perlu diragukan lagi, apalagi karena restoran ini terletak di salah satu hotel berbintang lima yang memiliki reputasi yang baik. Namun, yang paling saya suka dari menu all you can eat yang ada yaitu lobsternya. Lobster di sini berukuran besar-besar dan dimasak dengan cabai sehingga agak pedas namun rasa bumbunya enak sekali. Bener-bener nagih makannya.

Di samping makanannya yang memuaskan, pelayanan di sini pun patut diacungi jempol. Para pelayannya dengan sigap mengisi setiap gelas yang kosong untuk direfill, juga mengangkat piring-piring kosong yang memenuhi meja. Selain itu, para chef di bagian noodle station dan peking duck station pun sangat profesional dan dapat membantu serta memenuhi permintaan customer dengan baik.

Zucker Waffle adalah salah satu tempat yang cukup favorit di Food Fighters karena waffle nya yang berbeda dari waffle lainnya. Jenis waffle di sini ada yang sweet dan ada pula yang savoury. Saya memesan kedua jenis waffle tersebut. Untuk sweet waffle, saya memesan waffle dengan es krim coklat dan diberi topping berupa kismis, coklat M&M dan whipped cream. Mmm..rasanya enak banget! Manisnya pas menurut saya. Perpaduan dari waffle yang hangat dicampur dinginnya es krim juga akan membuat lidah kamu bergoyang!

Sementara untuk savoury waffle, saya memesan Sirloin Steak Waffle (IDR 40K), yaitu sejenis burger yang bun nya diganti dengan waffle andalan mereka. Setangkup 'burger' tersebut merupakan perpaduan antara 2 buah waffle yang berisi daging sapi sirloin, telur mata sapi, selada dan mayonaise. Ukuran dagingnya cukup besar, juicy serta bumbunya sangat meresap ke dalam dagingnya sehingga sangat enak rasanya. Recommended!

Karena porsinya yang cukup besar, mereka juga menyediakan sarung tangan plastik seperti di Black Jack untuk memudahkan dalam memakannya.

Siapa yang tidak kenal dengan seafood kaki lima satu ini?! Walaupun lokasinya berada di jalan yang tidak terlalu besar dan di depan kali (Kalimati), tempat ini tidak pernah sepi oleh pengunjung. Apalagi kalau weekend, sampai panjang antriannya. Dan bagi yang membawa mobil kesini, siap-siap aja untuk berlama-lama mencari tempat parkir.
Tempatnya sendiri berupa beberapa tenda besar yang menyatu dan memanjang ke belakang, serta cukup luas. Di dalamnya juga tersedia banyak meja panjang yang berjajaran dan bangku plastik. Berhubung ini adalah restoran kaki lima, jadi tidak heran kalau banyak asap rokok dan ada kucing di bawah mejanya. Tapi tempatnya cukup bersih lah untuk ukuran kaki lima seperti ini.
Menu yang saya pesan untuk kedatangan terakhir saya adalah:

1. Ikan Kwe Bakar

Seporsi ikan yang cukup besar, dibakar dengan sangat kering menggunakan bumbu kecap. Daging ikannya sangat lembut, manis dan tidak berbau tanah.

2. Udang Rebus

Ukuran udangnya cukup besar, tapi tidak terlalu banyak. Tingkat kematangannya juga pas. Sangat enak bila dicocol dengan sausnya.

3. Cumi Bakar

Cuminya tidak alot dan bumbunya pas. Porsinya juga lumayan banyak.

4. Cumi Saus Tiram

Saus tiramnya cukup banyak dan gurih rasanya, ada manis dan asinnya.

5. Kangkung Cah Polos

Kangkung adalah satu-satunya jenis sayuran yang tersedia disini. Kangkungnya dimasak dengan cabe rawit, sehingga agak pedas dan gurih.
Untuk 5 menu yang dipesan di atas, totalnya hanya 220K saja. Selain itu, tidak perlu menunggu lama untuk menyantap makanan disini. Hanya dalam waktu 5 menit saja makanannya sudah siap disajikan. Pelayanannya sangat cepat karena mas-mas nya juga ada banyak.

Apa yang terbesit dalam pikiranmu sewaktu pertama kali mendengar kata "Dolar Shop"? Tentunya tempat semacam money changer bukan?! Begitupun dengan apa yang terlintas dalam pikiran saya saat mendengar nama tersebut. Namun, pada kenyataannya Dolar Shop adalah sebuah restoran yang menyajikan shabu-shabu khas Shanghai, dimana restoran ini merupakan cabang kesekian dari Dolar Shop Resto di Tiongkok.

Restoran ini sendiri terletak di sebuah Penthouse di Apartemen Mediterania Gajah Mada lantai 6. Pada saat memasuki ruangannya, saya cukup terkesan dengan interiornya yang bergaya modern dan didesain secara elegan namun tetap nyaman. Selain itu, ruangannya cukup besar, serta ada ruang VIP dan VVIP nya. Sangat cocok untuk family gathering atau perayaan lainnya.

Pada kesempatan kali itu, saya mencoba set menu mereka yaitu Set Lunch C (IDR 175K ++), yang terdiri dari:
- Soup
- Sauce
- Mix Ball
- Special Mixed Beef
- Fish Fillet
- Mix Tofu
- Oyster Mushroom
- Mix Vegetable
- Fresh Egg
- Handmade Noodle
- Ice Tea

Cara penyajian di Dolar Shop ini pun juga unik, yaitu setiap orang akan mendapatkan masing-masing satu mini hot pot yang berisi special soup base dengan 9 pilihan rasa, yaitu original, tonik, tonik jamur, kari, tomat, pedas, ikan spesial, tonik ikan, dan ikan pedas. Dengan adanya satu hot pot untuk setiap orang akan membuat kita lebih leluasa dalam memilih apa yang ingin kita makan sesuai dengan selera kita masing-masing tanpa bercampur dengan orang lain.

Di samping soup base yang beraneka ragam tersebut, juga tersedia banyak pilihan saos yang dapat diambil di sauce bar untuk melengkapi sup kita, seperti beef sauce, garlic sauce, peanut butter sauce, dan lain-lain. Saya mencoba beberapa saus mereka dan yang paling saya suka adalah beef sauce dan peanut butter sauce.

Yang istimewa dalam bahan makanan pada Dolar Shop adalah baso dan mie nya yang dibuat secara homemade, sehingga lebih terjamin akan kualitas dan rasanya. Baso tersebut berupa baso cincang dimana ada 4 jenis yang tersedia, yaitu baso sapi, udang, cumi, dan ikan.

Secara keseluruhan, semua elemen bahan pada Set Lunch C yang saya coba memiliki rasa yang enak dan masih fresh. Saya pun sangat menikmati makan siang di Dolar Shop bersama para foodies lainnya saat itu.

Sekitar 2 tahun yang lalu, saya pernah makan miitem di Plaza Indonesia, dimana sekarang sudah tutup dan pindah kesini. Dalam pemikiran saya waktu itu, saya tidak akan mau lagi makan miitem. Rasanya aneh sekali dan tidak sesuai dengan selera saya (waktu itu saya pesan miitem yang ada cream nya).
Setelah miitem buka di Kota Kasablanka, beberapa orang mengatakan kalau menu disini juaranya adalah Miitem Aglio Olio dan Miitem Goreng Jawa. Akhirnya, mulai tergiurlah saya untuk kembali mencobanya. Mungkin saja mereka telah berinovasi dalam membuat mie mereka sehingga menjadi lebih enak.
Siapa yang menyangka kalau ternyata mie yang mereka gunakan sebenarnya bukanlah mie, melainkan campuran daging cumi, tepung, dan tinta cumi. Itulah mengapa saat kita memakan mie nya, gigi kita tidak menjadi hitam. Mereka mencampurkan tinta cuminya langsung pada adonan mie nya.
1. Miitem Aglio Olio (Rp 38.016)

Saya me-request untuk tidak pakai cabe rawit sama sekali karena saya tidak suka pedas. Alhasil, penampilannya terlihat sedikit berbeda dari yang lainnya. Porsi mie nya cukup banyak, memiliki tekstur yang tebal namun sangat kenyal. Tingkat kematangan dan kelembutannya juga pas. Bumbunya pun sangat gurih, ada sedikit asin dari keju yang ditaburkan pada bagian atasnya. Daging ayam yang diberikan juga cukup banyak dengan potongan yang besar-besar. YUMMY!
2. Miitem Goreng Jawa (Rp 38.016)

Miitem ini disajikan dengan menggunakan mangkok yang berukuran pas dengan porsinya, tidak seperti aglio olio yang disajikan dengan piring yang besar. Dari segi tekstur dan kematangannya, mie nya sendiri sama dengan mie pada aglio olio. Hanya berbeda dari penggunaan bumbunya yang lebih medok dengan bumbu Jawa yang khas dan enak sekali. Di dalam miitem ini terdapat telur dadar yang dimasak orak-arik, daging ayam yang dipotong kecil-kecil, sayur-sayuran dan bawang goreng. Selain itu berasa lebih manis karena adanya penggunaan kecap di dalamnya, terlihat dari telur dan daging ayam yang berwarna kecoklatan. Must Try!!
Karena saya menunjukkan kartu Food is Me yang saya punya, dengan pembelian 2 menu miitem di atas, maka saya mendapatkan gratis 1 menu 'Bites'. Saya memilih Buffalo Wings atas rekomendasi dari mbaknya yang katanya favorit disini.
Buffalo Wings (Rp 27.273), terdiri dari 8 buah sayap ayam yang memiliki perpaduan antara manis dan pedas, tapi enak. Selain itu ada mayonnaise nya yang sedikit asin, sehingga saat manis dan pedas bertemu asin, itu akan membuat rasanya semakin sempurna!
Restorannya sendiri memiliki ruangan indoor dan outdoor. Untuk bagian indoor didominasi oleh bangku dan meja dari kayu, serta memiliki pencahayaan yang agak remang-remang. Sementara untuk bagian outdoor didominasi oleh bangku sofa berwarna merah, namun tidak banyak jumlahnya.
Pelayanan disini agak kurang baik karena saat saya datang, tidak ada pelayan yang menjaga di luar untuk menyambut. Saat saya duduk pun, tidak ada pelayan yang menghampiri. Sampai saya sendiri yang harus menghampiri pelayannya untuk meminta buku menu.
Selain itu, yang saya tidak suka dari restoran ini adalah adanya tamu restoran yang dapat merokok di dalam ruangan berAC seperti ini. Sangat mengganggu sekali sewaktu sedang makan. Akan lebih kalau mereka menyediakan smoking area sehingga tidak mengganggu tamu restoran yang lainnya.