Bosan dengan coffeeshop biasa? Udah saatnya kamu cobain coffee cocktail di Djournal House. Launching pada bulan Maret 2019 dan baru akan grand opening akhir April nanti, Djournal House sudah sukses diserbu pengunjung yang kangen dengan sentuhan nuansa berbeda. Berlokasi di jalan Gunawarman, Senopati, Jakarta Selatan, kafe ini terlihat begitu memikat baik dari segi eksterior maupun interiornya.
Bangunan luas terbagi kedalam beberapa bagian, guna memenuhi segala jenis kebutuhan pengunjung yang beraneka ragam. Pada bagian teras, kamu akan merasakan ambience kasual yang begitu nyaman dengan ornamen floral pada sekeliling ruang. Masuk kedalam, area bar siap menyambut dengan puluhan jenis botol minuman yang berjajar rapi yang siap diracik oleh para baristender alias barista sekaligus bartender.
Ruangan indoor ini pun dipasang barisan sofa empuk nan nyaman yang diperuntukan bagi kamu yang ingin menikmati aneka santap siang ataupun malam, sambil asyik ngobrol bareng temen-temen atau orang terkasih. Salah satu ruang dibuat khusus untuk cup class, dimana pengunjung dapat mencoba racikan seduhan beans baru. Disudut lain juga terdapat roasting area dan marchendise corner.
Mengusung konsep coffee cocktail, Djournal House ini cocok banget dijadiin tempat buat kamu ber-TGIF-an atau justru bermalam mingguan. Udah gitu mereka juga menghadirkan live music dari penampilan guest band tiap hari Rabu dan Jumat. Tempatnya cozy, ambience nya bikin betah, minuman dan makanannya enak serta pelayanannya pun sangat baik. Paket komplit banget sih ini mah.
Berhubung engga bisa coba menu coffee cocktail, jadi malam ini saya putuskan untuk dibuka dengan segelas Nitro Cold Brew Macchiato yang menggunakan coffee beans houseblend seratus persen Arabica. Lapisan foamy pada bagian atas tercipta karena hasil dari nitrogenisasi, jadi mirip-mirip bir gitu lah. Cold brew Djournal House ini punya karakter bold bersensasi acid serta bitter yang tinggi. Sekali seruput, cita rasa asam dan pekat yang kuat langsung menyentuh lidah saya. Coffee lovers, you have to try this one.
Makan malam saya dimulai dengan menu sandwich asal Philadelpia yaitu Phillycheese Steak. Kombinasi irisan tipis beefsteak dan keju, menjadi isian yang memberikan sensasi rasa gurih sekaligus juicy yang meleleh saat dikunyah. Tekstur toast yang renyah bertemu dengan lapisan demi lapisan isian yang basah, membuat makan malam kali ini terasa begitu nikmat. Acar timun serta mustard, menjadi tambahan sensasi asam yang menyegarkan.
Karena masih ingin sesuatu yang manis dan menyegarkan, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba menu Granola Fruit Bowl. Sajian yang biasa dinikmati saat sarapan ini terdiri dari granola, kacang-kacangan seperti cashew dan wallnut, cokelat, oatmeal, potongan buah strawberry segar berlumur saus, irisan pisang dan yoghurt. Semua komponennya menyatu dengan baik dan menyajikan sensasi crunchy sekaligus lembut, serta cita rasa asem, manis yang bener-bener nyegerin.
Sebagai pelepas dahaga, saya pun mencoba minuman yang mereka beri nama Calamansi Butterfly Tea. Perpaduan antara jeruk kalamansi bercita rasa asam yang begitu kuat dipertemukan dengan segarnya teh bunga telang berwarna kebiruan dan serai kering. Lapisan cantik warna jingga dan biru, serta topping bunga sebagai garnish, terlihat begitu anggun sekaligus mempesona. Absolutely nyegerin pake banget...

10 tempat makan yang direkomendasikan.

Canabeans diambil dari plesetan cannabis yang berarti daun ganja. Maksudnya Canabeans itu bisa bikin pengunjung kecanduan untuk ngopi disini dan selalu balik lagi. Berlokasi di Brooklyb Apartment Promenade, Alam Sutera Boulevard. Canabeans tampak begitu spacious, modern dan sangat manggil-manggil buat dicoba.
Area yang luas dengan pemilihan gaya desain masa kini, membuat Canabeans memiliki daya tarik tersendiri. Sentuhan interior dan eksterior yang saling mengisi satu sama lain menyajikan banyak spot berfoto buat kamu OOTD addict.
Jiffy Sesame Banana Fritters (Rp.38.000,-) sesame encrusted thin-sliced banana, flavor batter, served deep fried. Pemilihan bahan dasar pisang yang matang dan manis, membuat menu ini sangat petjah dimulut. Celupan sambal bercita rasa manis pedas, menambah kaya sajian ini.
Canabeans Big Breakfast (Rp.65.000,-) grilled bacon, baked beans, 2 eggs, sauteed mushroom, hash brown, roasted tomato and chicken satay. Hal pertama yang paling saya suka adalah salad dengan dressing saus dragon fruit. Rasanya seger banget. Menu sarapan super besar ini memiliki rasa yang rich dan tebal. Ada asin, gurih, manis, pedas dan rempah. Unik dan mengenyangkan.
Croque Monsieur (Rp.55.000,-) grilled bacon and cheese, bechamel sauce, melted mozarella add sunny-side up egg. Lapisan demi lapisan roti, keju, telur dan daging, menjadikan menu ini cukup menggugah selera. Rasanya gurih, asin dan cheezy. Porsi ngebrunch yang ajib.
Cappuccino (Rp.35.000,-) segelas minuman kopi dengan aneka biji kopi arabica houseblend yang berasal dari Brazil, Ethiopia dan Sumatera. Disajikan didalam gelas gerabah, minuman kopi susu ini memiliki sensasi rasa creamy yang lembut. I love it.
Seasalt Caramel Latte (Rp.38.000,-) minuman dingin perpaduan espresso, susu, gula dan garam laut. Meski berjudul karamel, tapi sensasi manisnya gak kentara, justru cenderung lebih gurih terbawa arus seasalt yang asin. Saya sih suka.
Vanilla Latte (Rp.38.000,-) minuman turunan kopi dengan perasa vanilla yang cantik tersaji diatas nampan kayu berhias latte art tulip. Lagi-lagi Canabeans menyuguhkan saya minuman manis yang ga too much, jadi bisa banget dinikmati dan seru buat diseruput terus menerus. Tjakep...

Crematology, pertama kali ngeliat warkop ini dari luar udah berasa kaya dipanggil-panggil gitu. Tempatnya keliatan kece, nyaman dan elegan. Dan bener aja, pas saya masuk rasanya langsung kaya lagi ketemu gebetan, nyenengin gitu, hehehehe
Gaya interiornya modern minimalis, lengkap dengan perabot juga pernak pernik yang unik dan instagramable banget. Pasti kalian bakalan bingung mau ngambil foto dari sudut ruang yang mana, karena semuanya lucu-lucu dan haram hukumnya klo sampe engga difoto.
Ruang luas dengan langit-langit yang tinggi, membuat tempat ini terasa sangat nyaman. Konsep tempat duduk yang beragam menambah poin plus dan bikin saya makin betah berlama-lama disini.
Bicara soal menu dan harga, kafe ini membanderol besaran nominal yang sepadan dengan kualitas makanannya. Engga mahal, tapi juga gak murah, berkisar antara 30 sampe dengan 90 ribuan untuk makanan dan minumannya.
Untuk menu pertama yang saya coba adalah Hot Chocolate dan Cappuccino. Disajikan rapi didalam cangkir yang berhiaskan latte art indah diatas keduanya. Hot Chocolate nya cukup asik, gurihnya susu cair berpadu dengan rasa cokelat yang gak terlalu manis. Sedang tingkat kepekatan espresso pada Cappuccino nya tergolong medium, gak strong tapi juga gak slight. Pas.
Avo Eggs, sehelai roti panggang yang diberi olesan buah alpukat halus, ricotta cheese, irisan tomat dan dua buah poached eggs diatasnya. Ditambah salad sayur dengan siraman saus lemon yang segar. Rasanya? Enak banget, nagih dan bikin saya pengen nambah (doyan apa laper?! Hehehehe). Eiya selain enak, plattingnya juga kece badai lho.
Mixed Berry Waffle nya juga gak kalah yahud. Manis, asem, gurih, chruncy dan seger bercampur dalam satu suapan. Juara!...

Monolog merupakan salah satu kafe super kece yang ada di Jakarta. Berlokasi di lantai dasar Mall Plaza Senayan, kafe ini menyulap area parkir jadi tempat ngopi yang asyik banget. Bentuknya memanjang yang terdiri dari dua jenis ruangan, outdoor dan indoor. Pada bagian outdoor, disediakan beberapa kursi simple yang mengantarkan pengunjung seolah tengah berada di sudut-sudut jalan Eropa.
Masuk ke bagian dalam, Monolog tampil dengan gaya rustic minimalis, dimana kayu menjadi komposisi utama pengisi ruang. Dibagian tengah kafe terdapat etalase yang berisi aneka pilihan kue yang cukup menarik, sekaligus menjadi tempat barista meracik minuman. Ornamen-ornamen seperti perkakas, mainan jadul dan buku-buku sengaja disusun dibeberapa bagian agar menyajikan spot-spot unik yang instagenic.
Karena unsur kayu sangat dominan, jadi tempat ini terasa sangat hangat dan nyaman. Wonderful place to enjoy your coffee while chit chat with your pals on the weekend. Tak hanya kopi dan kue, Monolog juga menyediakan beberapa menu brunch yang bisa kamu jadikan pilihan untuk sarapan, makan siang ataupun makan malam. Tak heran kafe ini selalu ramai dan diminati oleh pengunjung.
Kali ini saya dan teman-teman cuma ngopi-ngopi sambil menikmati suasana malam akhir pekan, dan Cappuccino jadi pilihan saya sebagai teman ngobrol. Paduan rasa espresso dan steamed milk nya cukup menarik, lembut dan ngeblend dengan sempurna. Mirip dengan Cappuccino, Piccolo Latte nya pun kawin banget. Bedanya terletak pada komposisi susu yang lebih banyak pada Piccolo, jadi terasa lebih smooth, gurih dan creamy.
Untuk Dark Mocha Choco tampil dengan latte art paling cantik, kompleks dan rapi. Sajian ini merupakan segelas minuman hangat rasa cokelat kopi yang sangat instagramable. Dan terakhir Classic Hot Chocolate. Secangkir cokelat panas ini tidak terlalu manis juga tidak begitu pekat. Komposisi cokelatnya pas dengan ketebalan rasa yang medium, gak slight tapi juga gak terlalu bold.
Menariknya kami mendapatkan promo buy 1 get 1 free for all cake and pastry. Akhirnya kami memilih Chocolate Tartlet dan Choco Banana Doughnut sebagai teman minum kopi. Chocolate Tartlet merupakan kue tart mini yang memiliki lapisan bawah yang renyah dengan isian lapisan cokelat diatasnya. Rasanya manis dan lembut banget, teksturnya creamy saat dimakan. Yummy.
Choco Banana Doughnut, merupakan roti bulat yang dibelah dibagian tengahnya, lalu isi saus cokelat dan potongan pisang didalamnya. Tak hanya pada bagian dalam, saus cokelat dan potongan pisang juga menghiasi bagian atas donat. Rasanya gurih, empuk, manis, lembut dan creamy. Paduan cokelat dan pisangnya bener-bener bikin saya ketagihan. Juara...

Ada satu kafe kece di ibukota yang letaknya agak ngumpet, Fillmore Coffee namanya. Tersembunyi dibilangan pedurenan tepatnya di Jl. Sidik I, Kuningan, Jakarta Selatan, coffee shop yang satu ini sangat layak untuk dicari dan dicicipi. Berada didalam lokasi sebuah residence, kafe ini dari luar terlihat seperti kotak hitam yang tertutup dengan tanaman merambat. Sangat nyaman, sejuk dan instagenic, itulah beberapa atmosfir yang langsung saya rasakan ketika pertama kali masuk kedalamnya.
Ruangannya tidak terlalu luas, namun mereka menyulapnya dengan jenius, sehinga mampu membuat kafe ini menjadi terasa lega, hangat sekaligus indah. Didominasi dengan warna hitam, abu dan kayu, Fillmore menyuguhkan kita tak hanya satu, tapi justru banyak spot bagus untuk ngobrol ditemani secangkir kopi sambil sesekali mengambil foto suasana.
Its interior design looks so urban, modern and minimalis. Potongan pola kaca kotak-kotak yang diberi hiasan tanaman gantung, membuat kesan tak hanya menjadi alami, tapi juga sedap dipandang. Pemilihan furnitur kayu dengan pola dan bentuk yang tak biasa memberikan efek keunikan tersendiri. Dan yang tak kalah penting, area merokok dilantai atas dibuat sangat hijau, dengan pemandangan taman mungil yang sangat cantik. Gorgeous.
Selain terhipnotis dengan ambience-nya, saya juga terbuai dengan rasa menunya. Secangkir espresso berbahan biji kopi asal Ethiopia memberikan saya rasa fruity yang meledak didalam mulut. Keren parah rasanya, kentel dan nendang abis. Lain lagi dengan Cafe Latte yang menggunakan biji kopi asal Brazil, paduan espresso dan susunya cocok banget. Gurih, hangat, pekat dan punya tampilan yang instagramable.
Kalo ngopi tanpa ditemani cemilan bercita rasa manis, sepertinya kaya ada yang kurang. Jadi saya coba icip kue yang mereka beri nama Mix Berries Cheese Cake, karena kelihatannya menarik dan lumayan manggil-manggil buat dicobain. Tekstur cheese nya agak terlalu padat, dengan paduan mix berries sebagai topping yang sedikit kering. Crumble cracker terselimut dengan rasa cheese, jadi kurang terasa. Not bad.
And the last but definetly not the least, saya coba smoothies bowl mereka yang bernama Castro. Isinya terdiri dari paduan mangga, nanas dan pisang yang diblend, diberi topping irisan buah mangga, kiwi, goji berry, kelapa dan chia. Rasanya cukup menyegarkan, dingin dan lembut. Tapi a lil bit pricey.
But overall, i love this cafe so much. A hidden paradise...

Setelah sebelumnya dibuat kagum dengan sebuah tempat bernama Filmore yang berada di Suites at Seven, Setiabudi, kini saya kembali dibuat speechless dengan sebuah restoran baru di lokasi yang sama bernama Egghotel. Untuk kesini kita harus melalui sebuah lift didalam sebuah residence menuju lantai 3. Lalu kita akan disambut oleh sebuah ruang mini berselimut wallpaper artistik yang menghadap kearah pemandangan daerah Setiabudi.
Hidden gem menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan Egghotel ini. Tampil dengan paduan rustic modern yang diberi sentuhan floral kental baik pada interior maupun eksterior, resto ini memiliki dua bagian ruang. Pertama sebuah rumah kaca yang ditujukan untuk kamu yang ingin menikmati aneka santapan tanpa harus berpanas-panasan. Kedua, buat kamu yang ingin menikmati pemandangan belantara Jakarta, bisa memilih area outdoor dengan konsep rooftop. Satu kata, KETJEH!!!
Forget Nandos (Rp.98.000,-) grilled peri peri chicken, eggplant corn dog with mustard and raspberry ketchup, puffed black rice and watercress edamame salad. Ayamnya dimasak dengan simple berbumbu asin gurih oily dan dua buah terong besar yang dibuat mirip sotong goreng. Untuk cita rasa agak nanggung menurut saya, atau mungkin karena mereka mengusung konsep healthy food? Jadi tidak terlalu berani bermain bumbu.
Pasta For Dessert (Rp.85.000,-) chocolate pasta with raspberry almond cream, homemade ube ice cream, raspberry jam, cake bits dan beet sugar. Tekstur pastanya cukup lembut dengan sensasi cokelat yang tipis. Komponen lainnya memberikan tambahan rasa manis, asem dan gurih. Meski tampilannya cantik dan instagenic banget, tapi rasanya engga bikin saya sekagum penampakannya.
Honey Latte (Rp.45.000,-) Cappuccino (Rp.42.000,-) Flat White (Rp.42.000,-) dan Long Black (Rp.36.000,-) menjadi beberapa minuman yang saya dan teman-teman pesan disini. Bicara minuman berbasis espresso, udah engga perlu diragukan lagi kualitas dan rasanya. Karena mereka mendatangkannya dari Filmore yang saya sendiri memang sangat suka. Keempat minuman ini engga ada yang mengecewakan. Semuanya tampil dengan performa terbaik, jadi sangat mampu menaikan mood kami pagi ini...

Brouwen Coffee & Kitchen, sebuah kafe baru yang menghuni salah satu rumah besar di daerah pemukiman elit di kawasan Senopati. Karena dasarnya memang sebuah hunian, jadi area disini bersekat-sekat layaknya sebuah rumah. Mampir kesini tuh suasananya terasa tropis, soalnya banyak mural bergambar daun-daun hijau dimana-mana. Fasilitas disini udah pasti lengkap, ada colokan, vip room, musholla, jaringan wi fi dan beberapa spot berfoto OOTD.
Makan malam kali ini diawali justru oleh sepiring menu sarapan, Brouwen Full Breakfast. Lembaran beef bacon, roti-roti bertopping olahan jamur, dua buah telur mata sapi, sauteed tomatoes, kacang polong dan jagung yang dimasak dengan saus tomat serta potato chip. Selalu sih, kalau menu ini rasanya meriah dan engga biasa, permainan rasa manis dalam sepiringa hidangan gurih menjadi kejutan yang justru menbahagiakan.
Selanjutnya ada menu sup cantik bernama Brouwen’s Chicken Genovese. Sebenarnya bukan murni sup sih, hanya memang tekstur olahan basil yang creamy, gurih, kentel dan hampir mengisi seluruh bagian mangkuk, membuatnya tampak seperti sup. Tak hanya itu, mereka juga menghadirkan potongan ayam yang dimasak singkat sehingga masih menyisakan sensasi juicy. Sweet potato yang diiris tipis-tipis, menjadi keripik manis yang menjadikan menu ini tampil cantik.
Sub Sandwich Chicken yang sedari tadi memanggil-manggil untuk segera dicoba, lantas membuat saya engga sabar memotongnya. Ternyata roti pada sandwich ini empuk dan lembut banget, sentuhan manis-manis tipis serta bentuk yang memanjang bergelombang tak biasa membuatnya menjadi sandwich to the next level. Boom, rasa olahan ayamnya meledak dimulut dengan karakter gurih creamy nya. Tak lupa lelehan kejunya memberi sentuhan cheezy bersensasi chewy. Tambahan salad dan potato chip, bukan hanya menjadi sekedar side dish, juga sebagai komponen pembangun rasa yang makin nano-nano versi keceh badai.
Berikutnya ada sepiring paha ayam berkilau yang dikelilingi semacam saus kental nan creamy berwarna hijau serta oranye bernama Lemon Herbs Roasted Chicken. Daging ayamnya empuk, rasanya gurih, rempahnya juga meresap kebagian dalam daging. Yang saya suka dari menu ini, selain si ayam tentunya, adalah saus pesto dan saus ubinya yang berperan memproduksi rasa manis, gurih dan tekstur creamy. Entah yah saya tuh selalu jatuh cinta dengan konsep masakan gurih bersensasi manis seperti ini. I love it.
Mereka juga mempunyai menu pizza yang bisa dinikmati bersama-sama, mau bareng temen, keluarga ataupun gebetan juga bisa. Tapi kali ini saya dan temen-temen menikmati Pizza Tuna Sweet Corn. Adonan pizzanya tipis, jadi pas digigit memberi sensasi renyah yang tak terbantah. Bukan renyah yang tipis banget, tapi juga ada chewy-chewy rotinya. Topping tunanya melimpah dong, dan rasanya gurih banget.
Udah puas berselancar dengan hidangan gurih, kini giliran lidah menepi di hidangan penutup bernama Orange Pannacotta. It looks so gorgeous, simple but perfect. Pannacotta lembut sekaligus padet, menumbuhkan rasa manis susu dilidah, tekstur yang agak kenyal memberi sensasi unik saat disuap. Potongan buah jeruk, kiwi, crumbs dan orange sauce, menjadi penambah rasa asam yang menyegarkan. Sepotong jeruk kering, menjadi garnish cantik nan instagenic.
Pelepas dahaga kali ini dimulai dengan sebuah minuman berwarna hijau yang dinamakan Mint Cocoa Parfait. Didalam gelas ini ada paduan mint, cokelat dan susu yang menjadi sumber rasa menyegarkan saat diseruput. Sensasi mint nya begitu kuat, sehingga terasa dingin-dingin ngangenin.
Terakhir dan yang juga paling saya suka adalah Brouwen Iced Coffee. Engga seperti es kopi di tempat lain, cara penyajian mereka cukup atraktif, tuangan racikan sirup dan kopi kedalam gelas berisi susu, memunculkan buih buih diatasnya. Engga cuma penyajiannya aja yang menarik, tapi rasanya juga lembut sekaligus bikin saya ketagihan dong, ada unsur kopi yang lembut, sedikit sensasi cokelat dan milky...

Indonesia merupakan salah satu penghasil biji kopi yang kaya di dunia, memanfaatkan hal tersebut, Tanamera menyuguhkan minuman kopi asli nusantara. Berlokasi di kawasan SCBD, gedung One Pacific Place, kafe ini menghadirkan suasana ngopi yang nyaman dan masa kini. Tampil dominan dengan warna hitam tak lantas membuat kafe ini menjadi redup, tapi justru memberikan efek tenang dan elegan. Padanan warna merah dan beberapa ornamen unik jadi nilai tambah yang edgy.
Manual Brew dari biji kopi asal Flores menjadi minuman pertama yang saya coba. Tersaji dengan cangkir juga pitcher mini yang cantik, kopi ini terasa fruity dan sedikit pekat. Cocok nih buat pemula, karena tingkat pahitnya gak dominan dan rasa asamnya cukup menarik. Selanjutnya sebagai pengimbang kopi saya memilih Banana Caramel Cake. Sepotong bolu pisang yang diberi saus karamel diatasnya, memberikan saya sensasi lain dalam menikmati kue berbahan dasar pisang. Teksturnya lembut dan cukup basah lengkap dengan saus karamel yang meleleh. Tak hanya pisang, adonan bolu pun ditambah dengan cokelat juga kacang, sehingga membuat rasanya makin manis dan enak.
Selanjutnya ada secangkir Cappuccino cantik. Hangatnya susu plain gurih, yang dituang kedalam espresso pekat, memberikan tampilan latte art yang indah. Rasanya cukup strong, dimana kopi dengan susu memiliki porsi rasa yang sama-sama menonjol. Creamy.
Ada juga Puff Curry Chicken, pastry asin gurih yang terlihat begitu menggoda. Warna kuning keemasan pada kulit luar yang renyah juga lembut, menyelimuti isian kari ayam dan kentang yang gurih. Bumbu kari cukup terasa namun gak berlebihan, ini yang bikin saya suka. Enyak enyak enyak.
And the last, saya coba minuman favorit mereka, Cold White. Sajian kopi susu dalam botol yang merupakan campuran dari beberapa biji kopi pilihan. Disuguhkan dengan es batu, bikin rasanya jadi sangat menyegarkan.
Ketika saya tanya mengapa mereka menamakan kafe ini dengan Tanamera, jawabannya simple, karena semua biji kopi yang digunakan berasal dari tanah merah Indonesia. Sebuah nama yang sederhana namun penuh arti. Superb...

Setelah pegel ngegowes sepeda di pagi hari dari Depok ke Kemang, akhirnya ketemulah 1/15 One Fifteenth Coffee yang udah buka disaat kafe lain masih tertutup rapat. Ga pake lama, karena ibarat ketemu oase ditengah gurun pasir, saya pun putuskan buat mampir. Kebetulan pas berangkat perut belum keisi, jadi sekalian aja pesen menu sarapan pagi.
Kaya Toast dengan secangkir Americano panas benar-benar cocok dijadikan menu sarapan. Dua lembar roti tawar tebal yang dipanggang tersaji bersama butter serta selai srikaya. Tekstur roti lembut, milky dan buttery. Olesan selai srikayanya manis gurih dan otentik banget. Enak parah. Americano nya sendiri begitu strong, karakter kopi pekat dan asam yang ga main-main. What a wonderful pair for breakfast...
Anak Jakarta Selatan punya satu lagi nih kafe baru yang chic buat berfoto-foto OOTD, bernama Cliq. Lokasinya deket banget sama Pasar Santa, cuma beda beberapa meter aja. Dari luar kafe ini nampak begitu mungil dengan potongan desain bergaya setengah kubah gitu. Tampilannya dari luar udah pasti bikin kamu terpanggil buat masuk deh.
Meski dari luar keliatan kecil, tapi pas masuk ternyata kedalemnya tuh lumayan panjang dan tampak begitu indah dilihat. Memilih warna-warna lembut, Cliq memiliki beberapa sudut ruang yang sangat instagramable. Eiya, kafe ini terdiri dari dua lantai dengan area smoking berada di balkon pada lantai atas. Selain itu, mereka juga menyediakan musholla, jadi kalo kamu mager mau kemana-mana masih bisa tetep sholat deh.
Chilled Barley (Rp.49.500,-) semangkuk barley atau jelai yang mirip gandum dengan topping potongan buah pisang, strawberry, longan, kelapa, chia seed dan kacang almond yang diberi kuah santan. Menu sarapan atau ngebrunch ini memiliki sensasi rasa manis gurih yang begitu lembut dengan tambahan topping aneka buah fresh yang memberikan sensasi yang menyegarkan serta kriuk-kriuk. Sebagai pecinta manis, menikmati menu maincourse kaya gini sih bisa bikin happy banget.
Bakmi Ayam Jamur (Rp.45.000,-) semangkuk mi yang dimasak dengan baik sehingga memberikan sensasi kenyal serta lembut yang mengenyangkan. Topping potongan ayan dan jamurnya membawa sensasi asin serta gurih yang membuat menu ini semakin menggoyang lidah.
Durian Cake (Rp.44.000,-) sepotong kue lembut dengan lapisan bolu, krim olahan durian dan olesan krim sebagai pemanis. Teksturnya lembut dengan sensasi rasa durian yang manis namun engga bikin lidah terkejut karena paduan rasanya tuh bener-bener pas banget. Nendang tapi engga too much. Tjakep sih.
Cappuccino (Rp.38.000,-) segelas minuman kopi hangat dengan susu yang disajikan didalam cangkir gerabah yang cantik nan artistik. Padu padan antara susu dan kopinya membawa sensasi rasa yang milky sekaligus pekat dilidah. Untuk soal selera, cappuccino mereka udah masuk dalam kategori selera yang saya suka sih.
Ice Chocolate (Rp.35.000,-) minuman dingin berbahan cokelat bubuk dan susu yang tersaji cantik didalam gelas transparan berbahan plastik. Ketebalan cokelat cukup kentel dengan sensasi rasa yang cenderung dark namun masih berasa manis juga milky. Oke juga nih buat nemenin siang di akhir pekan biar makin cerah.
Cafe Mocca (Rp.38.000,-) minuman hangat yang merupakan paduan antara kopi, cokelat dan susu. Bicara soal rasa, pas pertama kali menyesapnya, saya langsung disajikan dengan paduan antara kopi beracidity tinggi dan pekatnya cokelat. Minuman ini terasa cukup lembut, nendang dan komposisinya pas...