Baru kali ini datang ke sini, ternyata di komplek pertokoan ini, tidak semua pintunya dibuka. Kebetulan pintu masuk yang pas di depan restonya tertutup, jadi agak muter.
Kali ini berkesempatan duduk di depan pintu masuk. Mungkin karena deket pintu, jadi sedikit sibuk usir tamu tak terduga (baca: lalat).
Cara pesennya kekinian, pake scan barcode-pilih makanan dan minuman, trus bayar, baru pesanan diproses. Kupilih mie ayam jamur dengan mi kecil, tentunya. Dan teman terbaik untuk mie ayam- es teh tawar. Perfecto!
Ternyata harusnya pesanan itu di pick up sendiri. Karena pertama kali, belum 'ngeh', jadi tadi diantar sama mazze. kelamaan ga dipick up, jadinya kuahnya jadi dingin.
Tapi rasanya tetap enak, jahenya berasa. Porsinya pas.
Anakku suka. Tiap kesini dia pakai baju kuning garis garis, biar mirip tawon, katanya.
Penyajiannya cukup lama. Tapi suasanyanya membuat betah nunggu kok. Buat yang lagi pengen santai ke belakang aja ada saungnya, jadi bisa leyeh leyeh, ngobrol sambil nunggu.
So far, makanannya enak kok. Cuma ya itu, karena penyajiannya lama, niatnya pesen makanan pembuka, jamur goreng krispi dan kulit krispi. Eh, datengnya malah barengan sama hidangan utama .
Menu yang dipesan: patin bakar, Ayam kampung lengkuas