well, where do i start? talking about the space it’s aesthetic, nowadays industrial style cafe. the service?? it was awful. kasir/server macem anak sma yang lagi nungguin warung keluarga dirumah, doesn’t help much with the menu. untuk harga quite pricey buat rasa kopi yg “biasa aja”. what do i expect from kafe baru sebelah rumah, right!? funny thing is, kembalian kurang seribu rupiah dan the server cuma bilang “sorry kak kembaliannya kurang seribu, gapapa kan?” bukan masalah seribu rupiahnya, lo kalo beli baso pinggir jalan dan kembalian kurang, tu mang baso sampe minjem ke pedagang lain buat ngembaliin kembalian kostumernya. kafe sebesar BENNIH hanya “sorry kak”.